4 Rekomendasi Novel Agatha Christie yang Berlatar di Timur Tengah

Agatha Christie merupakan penulis terkenal berkebangsaan Inggris yang dijuluki "Sang Ratu Misteri". Setelah menikah dengan Sir Max Mallowan, seorang arkeolog ternama, Christie sering menemani suaminya dalam ekspedisi ke berbagai situs kuno di kawasan Timur Tengah, seperti Irak, Suriah, dan sekitarnya. Pengalamannya ini kerap ia tuangkan dalam beberapa novelnya yang berlatar di Timur Tengah, dengan memadukan nuansa keindahan kawasan Timur Tengah dan intrik kejahatan.
Bisa kamu jadikan list bacaan selanjutnya, berikut ini penulis merekomendasikan empat novel Agatha Christie yang berlatar di Timur Tengah. Dijamin seru dan menegangkan!
1. Death on The Nile (Mesir)

Death on The Nile merupakan salah satu novel terbaik yang pernah ditulis oleh Agatha Christie sepanjang hidupnya. Bahkan, novel ini telah diangkat menjadi film layar lebar dengan produksi terbarunya pada tahun 2022 yang dibintangi oleh Kenneth Branagh sebagai Hercule Poirot.
Novel ini menceritakan tentang pembunuhan seorang perempuan kaya bernama Linnet Ridgeway yang baru saja menikah dengan Simon Doyle, mantan tunangan sahabatnya, Jacqueline de Bellefort. Linnet ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya. Perempuan itu tewas dalam tidurnya di salah satu kabin kapal pesiar Karnak yang tengah berlayar di atas Sungai Nil. Anehnya, pada dinding putih kabin tersebut terdapat goresan berwarna merah kecokelatan berbentuk huruf "J" yang tampaknya ditulis oleh seseorang dengan gemetar. Lebih mengherankan lagi ketika ditemukan noda merah kecokelatan di salah satu jari Linnet.
Hercule Poirot yang sedang berlibur ke Mesir mencoba mengungkap kasus pembunuhan itu. Kecurigaan mulanya jatuh kepada orang yang telah dikhianati Linnet, yakni sahabatnya sendiri, Jacqueline de Bellefort. Namun, pada saat terjadi pembunuhan, Jacqueline memiliki alibi kuat yang menunjukkan bahwa ia tidak mungkin untuk melakukan pembunuhan tersebut. Akhirnya, semua orang yang berada di kapal itu diinterogasi, sebab agaknya mereka juga memiliki motif masing-masing. Satu per satu Hercule Poirot membongkar kebenaran yang mengejutkan. Hingga akhirnya, pelaku dari kasus pembunuhan itu terungkap.
2. Destination Unknown (Maroko)

Destination Unknown bagai hidden gem di antara puluhan novel yang telah dihasilkan oleh Agatha Christie. Novel underrated ini menawarkan kisah misteri yang unik dan tidak biasa mengenai spionase.
Novel ini menceritakan tentang hilangnya para ilmuwan terkenal secara misterius. Kabarnya, mereka telah diculik oleh sebuah organisasi rahasia yang ingin memanfaatkan keahlian mereka dengan iming-iming tujuan politik yang menjanjikan.
Istri Thomas Betterton, seorang ilmuwan yang baru-baru ini menghilang tanpa jejak, dicurigai tengah melakukan perjalanan ke Maroko untuk menemui suaminya. Namun, nahasnya perempuan itu mengalami kecelakaan pesawat dan terluka parah. Akhirnya, Jessop (seorang agen intelijen) mempergunakan kesempatan itu dan memberi tawaran kepada Hilary Craven, seorang perempuan yang tak ingin hidup lagi, untuk mendapatkan cara bunuh diri yang lebih menarik dan terhormat daripada sekadar minum pil tidur. Hilary ditugaskan untuk menyamar menjadi Olive Betterton dan menyusup ke dalam jaringan organisasi yang telah menculik para ilmuwan. Hilary menerima tawaran tersebut dengan senang hati. Misi menegangkan Hilary pun dimulai hingga akhirnya ia menyadari adanya sesuatu yang jauh lebih berbahaya di balik misi tersebut.
3. They Came to Baghdad (Irak)

They Came to Baghdad merupakan salah satu novel Agatha Christie yang menampilkan nuansa lokal Baghdad yang kuat. Menariknya, novel ini ditulis Agatha Christie berdasarkan pengalamannya saat tinggal di Irak bersama suaminya, Max Mallowan.
Novel ini menceritakan tentang Victoria Jones, seorang perempuan yang secara tidak sengaja terlibat dalam skenario mata-mata internasional, akibat nekat mengejar lelaki pujaan hatinya yang tengah bertugas di Baghdad, Irak.
Di hotel tempatnya menginap, seorang mata-mata yang tengah sekarat tiba-tiba masuk dan bersembunyi di ranjangnya. Pria itu diketahui seorang penting yang memegang kunci pertemuan rahasia yang diadakan di Baghdad. Sebelum menemui ajalnya, pria itu menggumamkan tiga kata misterius, "Lucifer, Basrah, Lefarge."
Victoria yang telah telanjur basah akhirnya memutuskan untuk ikut campur dalam masalah itu dan berusaha keras mengungkapkan arti kata-kata misterius yang diucapkan pria mata-mata tersebut. Hingga ia menyadari bahwa nyawanya kini terancam.
4. Appointment with Death (Palestina dan Yordania)

Appointment with Death berlatar di dua tempat berbeda, yakni Yerusalem (Palestina) dan Petra (Yordania). Christie terinspirasi dari pengalamannya berkunjung ke Petra dan Yerusalem, yang ia tuangkan dengan memesona dalam nuansa novelnya.
Novel ini menceritakan tentang pembunuhan seorang perempuan kejam bernama Mrs. Boynton yang ditemukan tewas dengan sebuah lubang bekas suntikan di tangannya. Kecurigaan jatuh kepada seluruh anggota keluarganya yang sangat membencinya.
Hercule Poirot yang kebetulan sedang berada di tempat yang sama memutuskan untuk mengungkap kasus tersebut dalam waktu 24 jam dengan berbekal interogasi terhadap para tersangka. Masing-masing tersangka memberikan alibi yang patut dipertanyakan kebenarannya, hingga akhirnya Poirot berhasil menyimpulkan sebuah deduksi.
Nuansa yang dituangkan Agatha Christie dalam masing-masing novelnya selaras dengan alurnya yang unik dan menegangkan. Intrik dan plot twist yang muncul dalam masing-masing novelnya mampu memacu adrenalin para pembaca. Jadi, dari empat rekomendasi novel Agatha Christie yang berlatar di Timur Tengah, mana yang membuatmu tertarik untuk membacanya?