Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Gak Usah Ngerjain Teman yang Ultah, Ada Risikonya!

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Aksi mengerjai teman yang berulang tahun sudah sering sekali dilakukan. Biasanya dengan cara memecahkan sebanyak mungkin telur ke tubuhnya, melumurinya dengan tepung, dan mengguyurnya sampai basah kuyup. Kejutan ultah lain misalnya, mendorong kawan ke kolam, menghantamkan kue ultah ke wajahnya, atau kamu pura-pura marah padanya hingga memberinya kabar buruk palsu.

Remaja biasanya sangat senang dengan aksi menjaili teman begini. Idenya macam-macam agar sulit ditebak oleh kawan yang berulang tahun. Meski maksudmu dan teman-teman ialah merayakan ulang tahunnya, sebaiknya cara-cara di atas tidak dilakukan lagi. Dengan alasan seru-seruan sekalipun, pikirkan akibatnya bagi orang lain.

Jangan meremehkan perasaan seseorang serta bahaya yang dapat timbul dari aksi kalian. Memperingati ulang tahunnya dengan lebih tenang juga bisa. Ini lebih baik daripada kamu beraksi brutal tanpa menyadari risiko yang mengintai. Berikut lima alasan selengkapnya mulai besok gak usah lagi berbuat neko-neko di hari ulang tahun siapa pun.

1. Dia belum tentu menyukai berbagai tindakanmu

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Cord Allman)

Kamu harus belajar berpikir kritis termasuk terhadap gagasanmu sendiri. Saat dirimu mengerjai teman yang berulang tahun sampai tubuhnya kotor, basah, dan bau; sebenarnya siapa yang merasa paling senang? Apakah kawanmu itu atau dirimu dan orang-orang yang terlibat dalam aksi kejutan tersebut?

Secara logika jelas, orang yang berulang tahun bukannya senang malah sebal. Dia belum tentu bisa segera mandi di lokasi. Apalagi jika tidak tersedia baju ganti hingga pakaian dalamnya. Siapa yang mau pulang dengan penampilan amat berantakan di sepanjang jalan?

Lagi pula, ia harus pulang dengan naik apa? Bila pun dia membawa kendaraan sendiri, kendaraannya juga menjadi ikut kotor. Membersihkannya makan tenaga, waktu, dan uang. Belum lagi mencuci sepatunya serta noda yang melekat pada pakaian mungkin sulit dibersihkan. Hanya kamu dan teman-teman yang berulah yang merasa kegirangan.

2. Ada bahaya yang harus dicegah

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Reem Mansour)

Potensi bahaya gak bisa dipikir belakangan. Kamu harus mengantisipasinya di awal sebelum hal terburuk benar-benar terjadi. Apabila bahaya kadung menjadi nyata, yang tersisa hanya penyesalan dan sanksi untuk para pelakunya. Sebagai contoh, kamu menghantamkan kue ulang tahun ke wajah teman.

Dirimu lalai tidak melepas lilinnya. Bagaimana jika batang lilin yang tampak gak seberapa itu menusuk matanya dengan keras? Atau bukan lilin melainkan penyangga kue yang ada di bagian bawah? Ketika itu terjadi, perayaan ulang tahun yang seharusnya penuh kebahagiaan akan berubah menjadi tragedi.

Jangan berpikir kejadian-kejadian di luar harapan itu tak mungkin terjadi. Makin dirimu yakin semuanya akan baik-baik saja, boleh jadi ini tanda awal dari kelalaian. Jangan membuat orang lain menanggung luka serius akibat ulahmu yang tidak berhati-hati. Keselamatan jauh di atas kegembiraan sesaat.

3. Menghindari kesia-siaan

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/RDNE Stock project)

Kamu menghantamkan kue ulang tahun ke wajah teman, menyiramkan air dan tepung, serta memecahkan banyak sekali telur. Semua ini bentuk perilaku menyia-nyiakan makanan, bahan makanan, sampai air yang di beberapa tempat menjadi hal langka karena kekeringan. Meski dari nilai uangnya tidak seberapa bagimu, secara moral tindakan ini tidak terpuji.

Sebutir telur saja bisa menambah gizi anak yang kelaparan. Begitu pula tepung sebagai bahan aneka makanan. Jangan berperilaku mubazir hanya untuk menciptakan keseruan. Kamu tidak tahu jika suatu saat nanti untuk sekadar membeli seperempat kilo telur pun, uangmu belum tentu cukup.

Hargai setiap hal yang membantu manusia dalam mempertahankan hidup. Ini akan menjadi sikap yang cerdas di tengah masih adanya masyarakat yang kekurangan pangan dan mengalami krisis air bersih. Jadilah generasi yang bijak mulai dari kebiasaan sepele saat memperingati ulang tahun teman. Daripada tepung, air, dan telurnya dibuang-buang mending dibikin kue untuk dinikmati bersama.

4. Kalau kamu minta ditraktir, belum tentu dia punya uang

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Selain aksi brutal membuat tubuh teman yang berulang tahun menjadi kotor atau berbagai ide prank, minta traktir juga amat sering dilakukan. Meski tampaknya umum, tanpa sadar kamu sedang membentuk diri sendiri menjadi peminta-minta. Jangan sekali pun kamu minta dibayari sesuatu oleh orang lain.

Baik dia sedang berulang tahun atau tidak, keinginanmu adalah urusan pribadimu. Pun seorang saja minta ditraktir biasanya bikin banyak orang menginginkan hal yang sama. Padahal dari sekian banyak orang yang minta ditraktir, gak semuanya berkawan dekat dengan orang yang ultah.

Bayangkan seandainya ia tidak memiliki uang yang cukup. Kalian asyik saja memesan ini dan itu tanpa persetujuannya. Tagihannya langsung ditujukan padanya. Bahkan bila dia punya uang, barangkali itu akan dipakai buat kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendesak. Seseorang tak menolak permintaanmu tidak bermakna dia siap membayari. Mungkin ia cuma malu mengakui keterbatasan dananya.

5. Ia mestinya disenangkan dengan cara-cara yang baik

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Kalau kamu sungguh-sungguh ingin menyenangkan teman yang berulang tahun, seharusnya dirimu justru mempersiapkan layanan terbaik untuknya. Selain menyiapkan kado sesuai dengan kemampuanmu serta aneka makanan dan minuman. Minimal makanan dan minuman untuk dibawanya pulang.

Jika bujetmu longgar, kamu dapat menyediakan jamuan sekadarnya untuk banyak orang di situ. Ini baru dirimu benar-benar pantas disebut telah merayakan ulang tahun seseorang. Bukan malah semua modalnya dari dia. Bahkan kado pun tidak didapatkannya setelah habis-habisan dikerjai olehmu.

Bila caramu merayakan ulang tahunnya sebaik ini, tahun depan dia gak bakal ketakutan setiap tanggal lahirnya tiba. Ia tak perlu mencari cara untuk menghindarimu saking gak mau dikerjai lagi. Kamu membeli kue ulang tahun untuk dinikmati bersama-sama saja sudah bikin orang lain senang. Perayaan ini sederhana dan tenang, tetapi penuh makna. 

Caramu merayakan ulang tahun seseorang bisa mendatangkan kebahagiaan atau justru diam-diam kebencian. Bahkan seandainya kamu sendiri rela dikerjai di hari ulang tahunmu, jangan samakan orang lain denganmu. Tetaplah merayakan ultah orang-orang yang penting untukmu, tetapi dengan cara yang baik. Bukan sekadar dirimu mengerjainya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us