Persepsi masyarakat yang kadung sudah berakar membuat banyak orang melihat sebuah pernikahan sebagai tujuan hidup dan indikator kebahagiaan. Ketika ada seseorang yang sudah mapan, usia telah matang, tapi belum juga menikah, kadang dianggap kebahagiaannya belum lengkap oleh sebagian orang.
Padahal, bahagia itu lahir dari diri sendiri. Adapun, beberapa alasan berikut menunjukkan bahwa kamu gak harus punya pasangan dulu, kok, untuk bisa bahagia. Berikut pembahasan lengkapnya!
Kalau kamu berusaha fokus pada dirimu dan momen saat ini, kamu akan mendapati bahwa banyak hal di sekitarmu yang bisa membuatmu bahagia walaupun statusmu saat ini masih melajang.
Masih ada keluarga yang mengasihimu; teman-teman yang selalu ada untukmu; kariermu yang cemerlang; dan hewan peliharaanmu yang lucu. Semua itu sudah cukup, kok, untuk menimbulkan rasa syukur setiap saat.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahagia atau tidak, itu adalah perasaan yang muncul dari dirimu sendiri. Hal itu bukan ditentukan oleh apa yang kamu capai.
Memang kekayaan, jabatan tinggi, popularitas, dan lain-lain bisa membuatmu bahagia. Namun, hal itu hanya faktor eksternal. Sekalipun kamu didaulat menjadi manusia paling sempurna karena semuanya punya, kalau dalam dirimu tak merasakan kebahagiaan, hal-hal tadi tak akan ada maknanya.
Memang ada sebagian orang yang merasa hidupnya komplet ketika memiliki pasangan. Alasannya, ada yang menemani keseharian, perhatian, menemani tidur, dan lain-lain yang membuat dirinya bahagia berada dalam hubungan.
Akan tetapi, hal itu gak bisa disamaratakan ke semua orang. Ada pula yang merasa nyaman-nyaman saja dengan kesendiriannya, kok. Justru ada yang membayangkan bahwa harus hidup dalam satu atap sampai akhir hayat bersama orang lain menjadi hal yang menakutkan bagi seseorang. Jadi, kamu gak perlu merasa aneh ketika santai-santai saja menyikapi statusmu yang masih melajang hingga kini.
Berada di dalam hubungan atau tidak, setiap orang berhak untuk hidup bahagia. Jadi, kamu tak perlu risau ketika orang lain menghakimi dengan pilihanmu yang masih betah sendiri.
Hidupmu bukan berada dalam kendali mereka, kok. Nilai dirimu gak akan berkurang ketika kamu belum punya pasangan. Mau ada pasangan atau tidak, kamu adalah makhluk berharga yang telah diciptakan Tuhan.
Untuk menjadikan hidup ini bermakna, kamu gak harus menunggu punya pasangan. Tanpa pasangan pun, kamu mampu mengisi waktumu di dunia ini dengan berbagai hal yang berguna.
Malah dengan statusmu yang masih sendiri, kamu kesempatan besar untuk bisa meraih impian yang ingin kamu capai. Hidupmu jadi jauh dari penyesalan akibat mengikuti dikte orang lain untuk buru-buru mencari pasangan.
Uraian tadi bukannya mendorong kamu untuk menjadi orang yang antinikah. Hanya saja, jangan letakkan kebahagiaan dirimu pada status single atau double.
Cara pandang tersebut sangat riskan membuatmu hancur ketika tahu bahwa ternyata hubungan itu tak berjalan sesuai dengan yang kamu mau. Jangan sampai kamu mendefinisikan bahagia berdasarkan ada tidaknya pasangan. Itu keliru!