Sebelum menentukan pilihan kepada siapa nantinya kamu akan habiskan sisa hidup bersama, tiap orang memiliki kriteria idaman masing-masing. Terkadang ketika jodoh yang diinginkan belum hadir juga, banyak omongan sana-sini yang membuatmu gerah dan terpikir untuk menurunkan standarmu saja. Capek dibilang terlalu pilih-pilih!
Tapi sebaiknya hindari lakukan itu. Berikut ini alasan kenapa kamu tak seharusnya menurunkan standar pasangan. Apa saja?
Setiap individu memiliki cara pandang berbeda. Begitu pula ketika menetapkan standar pasangan. Ada yang merasa faktor kemapanan itu paling utama, ada pula yang tak begitu menganggapnya prioritas.
Pasti ada alasan kenapa kamu menetapkan standarmu. Karena itu, gak perlu menurunkan standarmu hanya demi menuruti omongan orang lain. Toh, bukan mereka yang menjalaninya.
Lidah tak bertulang, karena itu sangat mudah untuk berkata apa pun. Termasuk dalam mencampuri urusan orang lain.
Tapi giliran kamu menuruti kemauan mereka dan ternyata salah, sehingga pernikahanmu jadi tak bahagia, apakah mereka mau bertanggung jawab? Tentunya tidak, bukan?
Karena itu, selama standar pasanganmu masih wajar. Artinya gak neko-neko menuntut pasanganmu harus kaya seperti artis, tampan seperti model, dan lain-lain, ya kukuh saja dengan keputusan standarmu itu.
Kadang sudah berhati-hati saja, ternyata di tengah jalan bisa berubah sikap. Yang dulu sikapnya manis, jadi pahit sekali. Yang dulu romantis, sekarang sering sinis.
Jadi, gak usah terburu-buru dan merasa panik karena tambatan hatimu belum juga hadir. Terburu-buru bisa membuatmu salah pilih pasangan dan berujung penyesalan.
Salah banget kalau menganggap sendiri itu berarti kesepian. Karena balik ke dirimu sendiri bagaimana mengisi kesendirian tersebut.
Jadikan masa-masa sendiri ini sebagai waktu untuk menempamu jadi jomlo yang high quality. Isi dengan berbagai hal produktif dan menyenangkan, sehingga kamu tak dihinggapi kesepian.
Sejatinya, pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidup. Karena itu tak bisa dianggap remeh. Kamu gak bisa sembarangan asal pilih hanya demi mengejar status double atau married.
Khawatirnya kalau kamu belum mengenal baik pasangan yang kelak menghabiskan sisa hidupmu bersama, akan ada banyak konflik dan ketidakpuasan yang kemudian membuatmu jadi menyesal, kenapa dulu tergesa-gesa.
Nah, itu tadi beberapa alasan kenapa kamu gak perlu pusing dengan ocehan orang yang selalu menyuruhmu cepat nikah. Mending lambat nikah tapi awet kemudian, daripada cepat-cepat, tapi berujung pisah. Semoga gak terjadi!