5 Alasan Kenapa Uang Bukan Pilihan THR yang Tepat untuk Anak-AnakĀ

- Anak-anak perlu bimbingan dalam mengelola uang THR agar tidak konsumtif dan belajar menabung.
- Memberikan hadiah selain uang dapat mengajarkan nilai-nilai finansial yang lebih baik dan tahan lama.
- Memberikan uang THR tanpa usaha bisa membuat anak kurang menghargai nilai kerja keras dan menciptakan perasaan kurang sehat.
Setiap kali lebaran tiba, pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) jadi momen yang paling ditunggu. Bagi orang dewasa, THR biasanya digunakan untuk membeli keperluan atau ditabung, tapi buat anak-anak, uang THR sering kali langsung habis dalam hitungan hari. Banyak orang tua berpikir bahwa memberikan uang sebagai THR adalah cara yang praktis, tapi sebenarnya ini bukan pilihan terbaik buat anak-anak.
Ada banyak alasan kenapa memberikan uang secara langsung bisa kurang mendidik dan bahkan bisa berdampak kurang baik buat mereka dalam jangka panjang. Alih-alih memberikan uang, ada cara lain yang lebih bijak dan bermanfaat untuk mengelola THR anak-anak agar mereka bisa mendapatkan pengalaman yang lebih berharga. So, berikut lima alasan kenapa uang bukan pilihan THR yang tepat untuk anak-anak.
1.Anak belum paham cara mengelola uang dengan baik

Anak-anak masih dalam tahap belajar tentang nilai uang dan bagaimana cara mengelolanya. Kalau dikasih uang begitu saja tanpa panduan, kemungkinan besar mereka akan langsung menghabiskannya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Uang bisa habis untuk jajan yang kurang sehat, membeli mainan yang hanya dipakai sebentar, atau bahkan hilang begitu saja tanpa mereka sadari. Tanpa bimbingan, anak-anak cenderung melihat uang hanya sebagai alat untuk memenuhi keinginan sesaat, bukan sebagai sesuatu yang perlu dikelola dengan baik. Ini bisa jadi kebiasaan buruk yang terbawa sampai mereka dewasa kalau gak dikoreksi sejak dini.
Buat anak-anak yang belum terbiasa menyimpan uang, memberikan THR dalam bentuk fisik bisa bikin mereka merasa uang itu hanya ada untuk dihabiskan. Padahal, mengajarkan mereka konsep menabung atau mengalokasikan uang untuk keperluan yang lebih penting adalah hal yang lebih bermanfaat. Dengan memberikan sesuatu selain uang, misalnya buku atau pengalaman berharga, anak-anak bisa mendapatkan sesuatu yang lebih tahan lama dibanding uang yang cepat habis.
2.Mendorong kebiasaan konsumtif sejak dini

Saat anak-anak mendapatkan uang dalam jumlah banyak, mereka bisa jadi lebih konsumtif tanpa menyadari bahwa uang itu harus dikelola dengan bijak. Apalagi kalau mereka melihat teman-temannya menggunakan uang THR untuk membeli sesuatu yang keren, mereka jadi terdorong untuk ikut-ikutan. Ini bisa menciptakan pola pikir bahwa uang harus segera dibelanjakan, bukan dikelola atau disimpan untuk keperluan di masa depan.
Sikap konsumtif ini bisa berbahaya kalau terus berlanjut hingga dewasa. Anak-anak yang terbiasa mendapatkan uang tanpa usaha dan langsung menghabiskannya bisa tumbuh dengan kebiasaan finansial yang kurang baik. Mereka jadi sulit menahan keinginan belanja impulsif dan kurang memahami pentingnya menabung. Dibanding memberikan uang, orang tua bisa memilih untuk memberikan hadiah dalam bentuk yang lebih edukatif, seperti alat belajar atau pengalaman yang berharga.
3.Tidak memberikan pengalaman yang berkesan

Uang memang bisa dibelanjakan untuk berbagai hal, tapi sering kali, pengalaman lebih berharga dibanding sekadar memiliki benda. Misalnya, daripada memberikan uang, orang tua bisa memberikan tiket ke tempat wisata edukatif atau mendaftarkan anak ke kelas keterampilan baru. Dengan cara ini, anak-anak bisa mendapatkan pengalaman yang lebih berkesan dan bermanfaat dalam jangka panjang.
Sebaliknya, kalau anak-anak hanya menerima uang THR, mereka cenderung menggunakannya untuk hal-hal sementara yang mungkin gak meninggalkan kesan mendalam. Setelah uang habis, gak ada yang bisa dikenang atau dipelajari dari THR tersebut. Memberikan sesuatu yang lebih bermakna, seperti mainan edukatif, buku, atau kegiatan seru bersama keluarga, bisa jadi pilihan yang jauh lebih baik dibanding hanya memberi uang.
4.Kurangnya pemahaman tentang usaha dan kerja keras

Saat anak-anak mendapatkan uang begitu saja tanpa usaha, mereka bisa jadi kurang menghargai nilai kerja keras. Mereka mungkin berpikir bahwa uang datang dengan mudah dan gak perlu usaha untuk mendapatkannya. Ini bisa berdampak buruk ketika mereka tumbuh dewasa karena bisa membuat mereka kurang menghargai pentingnya bekerja dan berusaha dalam mendapatkan sesuatu.
Salah satu cara yang lebih baik adalah mengajarkan anak untuk "mendapatkan" THR mereka dengan melakukan hal-hal positif, seperti membantu pekerjaan rumah, menyelesaikan tugas sekolah dengan baik, atau menunjukkan sikap yang baik. Dengan cara ini, mereka bisa memahami bahwa uang bukan sekadar sesuatu yang datang begitu saja, tapi ada usaha di baliknya. Ini bisa membentuk kebiasaan baik dalam menghargai usaha dan kerja keras sejak dini.
5.Bisa menimbulkan rasa iri dan perbandingan sosial

Saat anak-anak mendapatkan THR dalam bentuk uang, ada kemungkinan mereka membandingkan jumlahnya dengan teman-teman mereka. Anak yang mendapatkan lebih sedikit mungkin merasa iri, sementara anak yang mendapatkan lebih banyak bisa merasa lebih unggul. Ini bisa menciptakan perasaan yang kurang sehat dan membuat anak-anak mulai melihat uang sebagai ukuran nilai diri.
Alih-alih memberikan uang, memberikan sesuatu yang lebih universal seperti pengalaman bersama keluarga atau hadiah yang dipilih dengan penuh perhatian bisa lebih baik. Dengan begitu, anak-anak gak merasa perlu membandingkan diri mereka dengan orang lain berdasarkan jumlah uang yang mereka terima. Hal ini juga bisa mengajarkan mereka bahwa kebahagiaan dan nilai diri gak ditentukan oleh uang, tapi oleh pengalaman dan hubungan yang mereka miliki.
Memberikan THR dalam bentuk uang memang praktis, tapi belum tentu jadi pilihan terbaik buat anak-anak. Sebagai gantinya, orang tua bisa memberikan hadiah yang lebih bermakna, seperti pengalaman edukatif, buku, atau mainan yang bisa membantu perkembangan anak. Dengan cara ini, THR bukan hanya sekadar uang yang cepat habis, tapi jadi sesuatu yang memberikan manfaat jangka panjang dan pengalaman yang lebih berharga bagi anak-anak.