Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Menolak Bukber Bisa Jadi Pilihan yang Tepat

Ilustrasi orang sedang menolak (pexels.com/Keira Burton)

Bulan Ramadan sering kali identik dengan tradisi buka bersama, atau yang biasa kita sebut bukber. Momen ini memang seru dan jadi ajang kumpul-kumpul dengan teman, keluarga, bahkan kolega. Tapi, gak jarang juga menolak ajakan bukber bisa jadi pilihan yang lebih tepat. Kenapa? Karena ada beberapa alasan yang kadang gak kita pikirkan sebelumnya.

Menolak bukber bukan berarti kamu gak peduli sama orang lain, lho. Justru, bisa jadi pilihan yang bikin kamu lebih nyaman dan fokus pada hal-hal yang lebih penting. Yuk, simak 5 alasan kenapa menolak bukber bisa jadi keputusan yang tepat buat kamu!

1. Waktu berkualitas untuk diri sendiri

Ilustrasi wanita bersantai di rumah (freepik.com/freepik)

Kadang kita lupa, ya, bahwa di tengah keramaian dan kesibukan, waktu untuk diri sendiri itu penting banget. Bukber bisa jadi ajang yang super seru, tapi kalau sampai mengorbankan waktu me-time, apa gunanya? Mungkin, saat menolak ajakan bukber, kamu bisa lebih fokus untuk melakukan aktivitas yang membuatmu recharge, seperti membaca buku, menonton film favorit, atau bahkan sekedar tidur lebih awal.

Menikmati waktu sendirian itu bukan berarti kamu gak peduli sama orang lain. Justru, dengan mengisi ulang energi diri, kamu bisa jadi lebih produktif dan penuh semangat. Jadi, daripada merasa terpaksa ikut bukber, kenapa gak coba menikmati waktu pribadi yang bener-bener kamu butuhkan? Mungkin ini saat yang tepat buat lebih mendalami hobi atau mencoba hal baru yang selama ini kamu tunda.

2. Menghindari kerumunan yang bikin stres

Ilustrasi pria selingkuh di belakang pasangan (freepik.com/pressfoto)

Pernah gak sih, kamu merasa capek banget setelah mengikuti acara bukber yang penuh sesak? Mulai dari antrian panjang, ruang yang sempit, sampai terlalu banyak obrolan yang gak ada habisnya. Bukber memang bisa jadi ajang seru, tapi kalau terlalu ramai dan penuh dengan tekanan sosial, bisa bikin stres juga, lho. Dengan menolak ajakan bukber, kamu bisa hindari suasana yang gak nyaman dan lebih memilih kegiatan yang lebih tenang.

Kerumunan juga bisa membuatmu merasa kehilangan waktu yang berkualitas. Bukber dengan teman-teman atau keluarga memang seru, tapi kalo semua orang sibuk dengan telepon atau obrolan yang itu-itu aja, kamu gak bakal merasa terhubung. Nah, bukannya menolak kebersamaan, dengan menolak bukber, kamu bisa cari momen hangout yang lebih intim dan lebih menyenangkan, gak perlu terburu-buru karena terikat waktu.

3. Fokus pada kesehatan mental dan fisik

Ilustrasi pria sedang makan (freepik.com/freepik)

Siapa sih yang gak suka makan enak saat bukber? Tapi, makan enak sering kali jadi kesempatan buat makan berlebihan, yang bisa berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental kita. Terlalu banyak makan yang berat atau gak seimbang bisa bikin perut kembung, lelah, atau bahkan merasa gak nyaman. Kalau kamu lagi dalam proses menjaga pola makan, menolak bukber bisa jadi langkah yang bijak.

Selain itu, bukber kadang juga bisa bikin kamu merasa cemas karena banyak ekspektasi sosial yang harus dipenuhi. Gak sedikit yang merasa tertekan harus tampil sempurna atau memenuhi ekspektasi orang lain. Nah, dengan menolak bukber, kamu memberi ruang lebih banyak untuk kesehatan mentalmu, tanpa merasa terbebani dengan hal-hal yang gak perlu.

4. Gak suka suasana yang terlalu formal

Ilustrasi makan bersama (pexels.com/Nicole Michalou)

Bukber memang identik dengan ajang kumpul-kumpul, tapi gak semua orang suka suasana yang terlalu formal atau terikat aturan. Bagi sebagian orang, berkumpul dengan terlalu banyak orang yang belum tentu dekat bisa bikin gak nyaman. Mungkin kamu lebih suka suasana yang lebih santai, gak ribet, dan gak harus mengkhawatirkan banyak hal. Dengan menolak bukber, kamu bisa memilih berkumpul dengan orang-orang yang benar-benar kamu kenal dan nyaman untuk mengobrol tanpa ada formalitas yang gak perlu.

Kita semua pasti pernah merasa canggung saat berkumpul dengan orang yang terlalu banyak atau terlalu formal. Suasana itu bisa bikin kita merasa terasing meski ada banyak orang di sekitar kita. Jadi, dengan menolak ajakan bukber yang terlalu formal, kamu bisa cari waktu yang lebih nyaman untuk menikmati kebersamaan tanpa rasa canggung atau terbebani.

5. Lebih menghargai momen keluarga atau teman dekat

Ilustrasi bersantai di rumah bersama keluarga (freepik.com/freepik)

Seringkali, bukber dengan teman-teman besar bisa mengalihkan fokus kita dari orang-orang terdekat, seperti keluarga atau sahabat dekat. Kalau kamu menolak ajakan bukber, kamu bisa fokus lebih pada momen kebersamaan yang lebih intim dan berarti. Gak ada salahnya meluangkan waktu untuk berkumpul dengan orang-orang yang paling penting bagi kamu, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

Menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga atau teman dekat bisa membawa banyak kebahagiaan yang gak bisa digantikan dengan acara besar. Kadang, kita butuh waktu untuk berhubungan lebih dalam dengan orang-orang yang benar-benar mengerti kita, tanpa harus ada gangguan atau tekanan dari luar. Jadi, menolak bukber bisa memberi ruang lebih untuk memperkuat hubungan yang lebih pribadi dan bermakna.

Menolak ajakan bukber bukan berarti kamu gak peduli dengan orang lain. Justru, ini bisa menjadi cara untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan kebutuhan pribadi. Dengan memberikan waktu untuk diri sendiri, fokus pada kesehatan mental dan fisik, atau hanya sekedar menghindari kerumunan yang bikin stres, kamu bisa menikmati Ramadan dengan cara yang lebih santai dan bermakna. Jadi, gak perlu merasa bersalah, ya! Tetap nikmati momen Ramadan dengan cara yang kamu pilih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
EditorSandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Follow Us