Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Pentingnya Memikirkan Worst Case dalam Perencanaan

ilustrasi meeting di kantor (pexels.com/fauxels)

Ketika kita merencanakan suatu hal, pasti kita cenderung memikirkan keberhasilannya saja. Dengan kata lain, kita berusaha untuk optimis. Namun, hal tersebut bisa menjadi bumerang saat kita mengalami sebaliknya, yaitu kegagalan.

Dalam hal ini, diperlukannya untuk memikirkan worst case atau kasus terburuk dari rencana yang kita buat. Untuk apa? Nah, artikel ini akan memberikan alasan pentingnya memikirkan worst case. Yuk, simak sampai habis!

1. Meningkatkan kesiapan dan antisipasi

ilustrasi orang kebingungan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dengan mengidentifikasi potensi buruk yang akan terjadi lebih awal, kita terhindar dari rasa kaget. Ini dikarenakan kita sudah memprediksi sebelumnya serta memikirkan cara untuk menghadapinya.

Dengan kata lain, kita tidak lagi kebingungan dalam mengambil langkah atau menjadi lebih siap. Sebagai contoh, ketika ingin keluar rumah saat siang hari, memang saat pergi cuacanya panas. Tetapi kita tidak pernah tahu bahwa bisa saja akan turun hujan.

Maka dari itu, sebagai bentuk antisipasi, kita bisa membawa payung atau jas hujan. Sehingga, ketika nantinya turun hujan, kita tidak perlu lagi mencari toko untuk membeli.

2. Mengembangkan kekuatan mental dan emosional

ilustrasi orang frustasi dengan pekerjaan (pexels.com/energepic.com)

Ketika kita sudah membayangkan kemungkinan buruk yang akan terjadi, kita akan lebih siap secara mental dan emosional. Dengan kata lain, kita bisa menerima bahwa tidak semua rencana berjalan sebagaimana mestinya.

Terlebih lagi, kita akan menjadi orang yang lebih tangguh dalam menghadapi krisis karena sudah terbiasa dengan pemikiran yang out of the box. Selain itu, tingkat kekecewaan yang akan kita rasakan lebih minim dibandingkan ketika terlalu optimis terhadap satu rencana saja.

3. Menjaga keselamatan

ilustrasi orang memakai helm (pexels.com/cottonbro studio)

Musibah atau bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja. Oleh sebab itu, kita harus memikirkan antisipasinya. Apalagi, kesehatan dan keselamatan sangatlah penting untuk dijaga demi menghindari kecelakaan atau insiden.

Misalnya, saat keluar rumah menggunakan kendaraan, alangkah baiknya jika mematuhi aturan lalu lintas, seperti memakai helm. Bukan karena takut ditilang, tetapi untuk menjaga keselamatan dalam perjalanan.

4. Meningkatkan reputasi dan kepercayaan

ilustrasi dua orang berjabat tangan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kebiasaan untuk memikirkan kasus terburuk bisa kamu bawa dan terapkan juga dalam pekerjaan atau organisasi. Karena secara langsung kamu menunjukkan komitmen terhadap stabilitas dan tanggung jawab, sehingga meningkatkan kepercayaan.

Kemudian, kesiapan dalam menghadapi krisis atau tantangan besar, menunjukkan bahwa kamu mempunyai manajemen risiko yang baik. Hal tersebut dapat meningkatkan reputasi di lingkungan sekitarmu.

5. Menghasilkan keputusan yang lebih baik

ilustrasi orang senang (pexels.com/Anna Shvets)

Dengan memikirkan berbagai kasus terburuk yang mungkin terjadi, membantu kamu untuk mengevaluasi risiko dan manfaat dari berbagai keputusan. Dalam hal ini, kamu mempertimbangkan semua konsekuensi, baik yang positif maupun negatif.

Alhasil, keputusan yang kamu ambil akan bernilai lebih baik dibandingkan hanya memikirkan satu rencana atau kemungkinan saja.

Jadi, itulah lima alasan penting yang bisa kamu pertimbangkan saat membuat suatu rencana. Memikirkan kasus terburuk bukan berarti berpikiran negatif. Akan tetapi, sebagai bentuk antisipasi sebelum sesuatu terjadi.

Kalau menurutmu bagaimana? Ada kah alasan penting lainnya? Coba tulis di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah Tuzzahrah
EditorFatimah Tuzzahrah
Follow Us