Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Seseorang Mendaki Gunung Sendirian, Terlatih!

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Erhan Anbar)

Mendaki gunung sudah menjadi hal yang umum akhir-akhir ini. Baik itu untuk keperluan pribadi seperti membuat vlog atau konten, maupun untuk hal lain. Siapa saja bisa dan boleh untuk melakukan kegiatan ini.

Kegiatan yang umumnya dilakukan secara berkelompok ini nyatanya tak selalu seperti itu. Beberapa orang lebih memilih untuk mendaki gunung sendirian atau sering disebut solo hikingBerikut lima alasan seseorang melakukan kegiatan pendakian seorang diri.

1. Mencari ketenangan

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Andreas -)

Seorang pendaki solo biasanya mencari gunung yang jarang didaki oleh pendaki lain. Tujuan utamanya adalah mencari ketenangan dalam kesunyian. Tidak dipungkiri jika gunung jelas menghadirkan ketenangan diantara rimbunnya pepohonan yang ada di dalamnya.

Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan seorang datang mendakinya seorang diri. Mencari kedamaian di atas gunung, yang sulit didapatkan di bawah, di hiruk pikuk kota.

2. Sudah terlatih dan terbiasa melakukannya

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Katya Wolf)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Katya Wolf)

Seorang solo hiking sudah terbiasa melakukan kegiatan seperti ini sendirian. Pengalaman yang mereka telah genggam menjadi modal yang penting. Berjalan seperti biasa, seperti mendaki secara berkelompok, namun kali ini dia sendirian.

Kebiasaan tersebut yang akhirnya membuatnya menjadi terbiasa, karena terus dilakukan secara berulang. Menepis rasa takut dan kekhawatiran lain, sebab sudah sangat paham akan kondisi yang akan dihadapinya.

3. Percaya penuh pada kemampuan diri

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/kwnos Iv)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/kwnos Iv)

Kemampuan serta tehnik juga pasti sudah dimiliki. Percaya penuh pada diri sendiri, sebab jelas akan melewati belantara hutan juga dengan sendirian. Bertahan dari teriknya siang dan dinginnya malam, maka perlu pengalaman yang mumpuni yang sudah sangat dikuasai.

Mampu meminimalisir segala risiko yang akan terjadi. Terlihat tak mudah, namun akan terasa seperti biasa saja bagi mereka yang sering melakukannya.

4. Mengetahui jalur yang akan dilewati

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Cojanu Alexandru)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Cojanu Alexandru)

Salah satu hal terpenting dalam pendakian adalah mengetahui jalur dan juga medan yang akan ditempuh. Hal ini erat hubungannya dengan kemampuan navigasi bagi pelaku kegiatan ini. Salah mengambil arah di tengah jalan bisa jadi akan membuatnya tersesat di gunung.

Maka seorang yang melakukan solo hiking sudah pasti telah mengetahui jalur dan medan yang akan dilewati. Beberapa perbekalan yang didapat dari basecamp, seperti peta maupun penunjuk arah akan mudah dipahami serta dijalankan olehnya.

5. Mampu memperhitungkan segala risiko dan kemungkinan lain

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Ali Kazal)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Ali Kazal)

Logistik atau perbekalan merupakan hal yang harus dipersiapkan. Selain itu kelengkapan pendakian seperti tenda, sleeping bag maupun alat lain yang diperlukan sudah masuk dalam perhitungan yang matang. Lalu memperkirakan segala bahaya serta risiko yang akan dihadapi dan bagaimana cara penanganannya. 

Sebab semua benar-benar akan dilakukannya sendiri. Maka semua menjadi tanggung jawab pribadi untuk segala kemungkinan yang akan dihadapi. Namun karena keterampilan, kemampuan dan pengalaman yang sudah dimiliki, membuat semuanya menjadi aman dan bisa untuk dikendalikan.

Mendaki gunung sendirian adalah sebuah pendakian khusus yang tidak boleh dan tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Terkecuali mereka yang sudah terlatih, dan mampu memperhitungkan segala risiko yang akan ditemuinya selama berada di gunung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abdan Sahank Hanifudien
EditorAbdan Sahank Hanifudien
Follow Us