5 Bentuk Circle Pertemanan yang Bikin Kamu Susah Kaya, Boros Banget!

17 Feb 2022, 07:35 WIB

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Kampus Production)

Wajib banget hukumnya bagi kita untuk memilih-milih lingkungan pertemanan seperti apa yang ingin dimasuki. Gak cuma berpengaruh dalam pola pikir, teman yang kita pilih juga sangat memberi pengaruh dalam hal pengelolaan keuangan.

Memilih teman yang salah bisa menjerumuskan kita dalam kebobrokan finansial. Ujung-ujungnya, kita pun jadi susah kaya dan terus berada di kelas ekonomi yang sama selama bertahun-tahun. Ini nih lima bentuk pertemanan yang perlu kamu hindari agar suatu saat bisa sukses secara finansial.

1. Sering ngumpul di tempat mahal yang gak sesuai dengan penghasilan

Ilustrasi berkumpul bersama teman. (pexels.com/Kampus Production)

Circle pertemanan yang suka hang out di tempat mahal adalah salah satu yang patut dihindari jika kamu belum punya penghasilan yang cukup untuk mengcover semua itu. Nongkrong sesekali, sih boleh aja. Tapi kalau sampai terjadwal dan rutin setiap hari, penghasilanmu sebulan bisa gak cukup tuh.

Pertemanan seperti ini gak perlu kamu masuki. Lagipula, gak ada faedahnya terus-terusan nongkrong di tempat mahal namun isi dompet kosong. Betul?

2. Melakukan kegiatan yang menghamburkan uang demi gengsi

ilustrasi berkumpul dengan teman (pexels.com/Kampus Production)

Demi gengsi yang tinggi dan dianggap sosialita kelas atas, ada juga nih lingkungan pertemanan yang justru bikin kita terus melakukan pemborosan. Berbagai kegiatan dilakukan, seperti liburan, jalan-jalan, bahkan sesuatu seperti menggalang dana yang sebenarnya malah menguras isi kantong kita.

Hayo, kalau cuma buat dianggap istimewa, pertemanan semacam ini gak worth it banget, lho. Ada banyak cara untuk healing tanpa harus melakukan pengeluaran yang berlebihan, kok. Begitu pula dalam hal menyumbang dan beramal.

3. Sibuk bersaing dalam memiliki barang mewah yang minim manfaat

ilustrasi pertemanan (pexels.com/nappy)

Pertemanan yang hanya sibuk saling pamer barang mewah yang dimiliki juga sebaiknya kamu hindari. Circle seperti ini biasanya hanya mengedepankan hura-hura dan foya-foya. Mereka gak peduli bagaimana caramu mendapatkan suatu barang, selama ini terlihat mewah maka kamu akan mendapat pujian.

Dampaknya, kamu bisa menghalalkan berbagai cara hanya untuk memiliki barang-barang dengan harga mahal. Padahal, beberapa barang tersebut justru minim manfaat dan masih bisa digantikan oleh barang lain yang lebih murah.

4. Menjatuhkan semangat saat kita ingin membuka bisnis atau usaha

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Ron Lach)

Pertemanan yang gak mendukung dan malah justru meninggalkanmu saat kamu hendak merintis sebuah usaha, juga gak patut kamu pertahankan. Mereka ini sangat tidak suportif dan hanya bisa bikin kamu terus menerus mengeluarkan uang tapi gak mau membantumu memperoleh penghasilan.

Alhasil, tanpa adanya pemasukan, kamu tentu jadi orang yang boros dan gak pernah bisa kaya. Sebaliknya, dengan membuka usaha, peluang untuk sukses juga jadi terbuka lebar dan kamu jadi punya penghasilan.

5. Berkedok komunitas sehobi tapi terus-terusan membuatmu mengeluarkan uang

ilustrasi kerja tim (pexels.com/fauxels)

Ada juga nih pertemanan yang bisa bikin kamu boros, yaitu mereka yang berkedok komunitas sehobi tapi terus memintamu mengeluarkan uang. Misal, untuk kegiatan mingguan, kamu wajib patungan sekian. Atau, untuk acara jalan-jalan bersama, kamu harus memberikan sejumlah uang. Tapi, semuanya ternyata gak memberikan apa-apa selain kamu yang harus terus melakukan pengeluaran dengan berbagai alasan lainnya.

Hati-hati, jika memang ingin bergabung dengan komunitas tertentu, wajib diseleksi. Sesuaikan juga dengan penghasilanmu agar hobi yang dimiliki gak membuat dompetmu kosong.

Salah memilih lingkungan pertemanan bisa berdampak pada kondisi finansial mu. Sebaliknya, jika berada di pertemanan yang tepat, kamu mungkin bisa termotivasi untuk meraih kesuksesan. Jadi, lingkungan pertemanan seperti apa yang kamu inginkan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.