5 Cara Atasi Persepsi Negatif pada Diri agar Tak Memengaruhi Emosi 

Saat kamu menyadari bahwa pikiranmu sedang dikontrol oleh hal-hal negatif, bertanyalah pada diri tentang pikiran tersebut. Misalnya, hari ini kamu diabaikan oleh pasanganmu, cobalah bertanya kepada diri senduri, apakah ada penyebab-penyebab lain yang membuat dia mengabaikanmu?

Apabila ternyata ada, cobalah cari tahu lagi, karena mungkin saja dia mengabaikanmu itu bukan karena marah atau kesal padamu. Mungkin, karena dia sedang merasa lelah dan emosi akibat urusan pribadinya, seperti pekerjaan di kantornya atau masalah lain dengan keluarganya. Atau mungkin juga bisa karena memang kamu ada kesalahan.

Gak ada salahnya juga jika kamu ingin bertanya tentang kesalahanmu. Namun, kalaukamu gak melakukan kesalahan, sudah biarkan saja dan kamu gak perlu terus memikirkannya.

Ketika persepsi negatif pada diri sendiri itu muncul, cobalah beri ruang agar kamu bisa menghindari pemikiran tersebut. Misalnya, saat sedang presentasi tentang pekerjaanmu di kantor, saat itu ada satu kesalahan yang kamu lakukan dan membuat atasanmu memberi kritikan yang pedas terhadapmu.

Nah, kritikan tersebut menjadi beban pikiran untukmu dan terus kamu ulang memikirkannya setiap hari. Jika dibiarkan, maka hal tersebut membuatmu terjebak dalam persepsi yang negatif itu.

Apabila sudah seperti itu, maka kamu harus berani mengambil tindakan untuk menghentikan pikiran yang buruk tersebut, sebelum emosi kamu akan terbawa juga menjadi ikut negatif.

Gak semudah membalikkan telapak tangan memang untuk menghentikan pikiran negatif. Oleh karena itu, terima saja dulu tapi harus diingat untuk memberinya batasan waktu, maksimal 5 menit saja. Setelah itu, berusahalah mengalihkan perhatian ke hal-hal lain yang positif.

Apakah selama ini kamu cenderung memikirkan hal-hal yang negatif, sehingga lupa dengan hal positif yang telah kamu dapatkan? Maka dari itu, sebagai manusia terkadang kamu harus memaksakan diri untuk menuliskan hal-hal yang sudah kamu syukuri hari ini. Dengan menuliskannya akan membuatmu mampu menyeimbangkan persepsi terhadap diri yang terlalu negatif.

Buatlah daftar minimal sepuluh hal yang sudah kamu syukuri setiap hari. Luangkanlah waktu sebelum tidur pada malam hari untuk menuliskan hal ini. Rutinlah melakukannya agar menjadi sebuah kebiasaan. Selain membuat pikiran lebih positif, hati kamu pun akan merasa lebih tenang sehingga tidur malammu juga akan berkualitas.

Apabila kamu terus menerus memikirkan hal-hal negatif, itu akan membuatmu fokus memikirkan kekurangan-kekurangan dalam diri saja. Jadi, kamu juga harus memiliki keberanian untuk melawan pikiran tersebut, agar bisa memfokuskan diri untuk memikirkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirimu.

Kamu juga bisa membuat catatan yang berisi tentang kelebihan-kelebihan apa saja yang kamu miliki. Apabila suatu saat nanti kamu mulai memiliki persepsi negatif terhadap diri sendiri, cobalah ingat kembali tentang kelebihan-kelebihan diri yang sudah kamu tulis tadi dalam sebuah catatan.

Ketika pikiran negatifmu terhadap diri sendiri itu sudah berlebihan, maka ada baiknya untuk bercerita ke orang lain. Dengan menceritakan pikiran-pikiran burukmu itu ibaratnya seperti benang yang kusut, lalu kamu urai sedikit demi sedikit agar tak kusut lagi.

Jika kamu terus memendam dan memikirkannya sendiri, maka ini akan berakibat buruk terhadap dirimu. Gak ada salahnya untuk bercerita ke orang lain. Dengan mereka mendengarkanmu saja, itu sudah memberimu rasa nyaman dan lega, lho. Demi menjaga kesehatan dan keseimbangan hidup, berusahalah yang terbaik untuk diri sendiri, ya.

Pada dasarnya menghentikan persepsi negatif pada diri itu sama halnya dengan berperang melawan diri sendiri. Namun, kamu juga jangan terlalu keras pada diri sendiri, ya. Hal itu karena sebagai manusia memang wajar banget kalau suatu ketika muncul pikiran negatif terhadap diri.

Sayangi dirimu dan tetaplah waspada supaya pemikiran tersebut gak sampai menguasai dan mengganggu kesehatan mental dan fisikmu. Biasakan diri untuk melawan pikiran negatif dengan membangun pikiran-pikiran positif yang baru.