5 Cara Cegah Burnout di Tempat Kerja, Tetap Produktif Tanpa Stres

Isue mental health akhir-akhir ini seringkali menjadi perbincangan. Maraknya isu tersebut yang dinilai semakin buruk belakangan ini membuat mereka merasa stres, lelah fisik dan mental, serta beberapa kasus bullying di tempat kerja yang membuat sebagian orang tidak merasa nyaman.
Permasalahan di atas jika dibiarkan akan berdampak pada penurunan kesejahteraan bagi setiap pekerja. Sebab, masalah mental health ini tidak boleh disepelekan. Kira-kira bagaimana seseorang dengan kondisi mental yang buruk bisa high performer dalam bekerja? Kemungkinan besar akan sangat sulit bukan? Nah, berikut lima cara cegah burnout di tempat kerja yang wajib kamu tahu. Simak, sampai habis!
1. Pahami diri dan kelola ekspektasi

Hal utama yang harus kamu lakukan adalah memahami diri sendiri serta menerima bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Sebab, kesalahan dan kegagalan merupakan hak yang wajar dalam pekerjaan. Usahakan untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Sekalipun orang merendahkanmu, kamu harus tetap menghargai dirimu sendiri.
Fokuslah pada apa yang dapat kamu kendalikan di dalam pekerjaan. Faktanya, mengelola ekspektasi adalah kunci, karena tidak semua hal sesuai harapan. Belajarlah berkata 'tidak' dengan sopan jika beban kerja berlebihan, agar kecemasan dan stresmu bisa dikurangi.
2. Jadikan komunikasi sebagai kunci

Komunikasi itu penting untuk memudahkan kita bersosialisasi, terutama di dunia kerja. Dengan berkomunikasi baik, hubungan dengan atasan dan rekan kerja bisa terjaga. Komunikasi yang terbuka juga dapat mengurangi stres dan perasaan terisolasi. Kamu pun dapat dengan mudah menyampaikan masalah dan kekhawatiran sehingga lebih merasa terkendali dalam situasi.
Untuk mengekspresikan emosi tentunya kamu membutuhkan komunikasi yang baik. Berbagi pengalaman dan mengungkapkan apa yang sedang dirasakan adalah salah satu kunci agar mental tetap terjaga. Jadi, gak masalah kalau kamu memang butuh tempat bercerita untuk meringankan beban masalahmu itu, bahkan kamu bisa meminta saran dari mereka. Jadi, ayo sama-sama menjaga komunikasi untuk menjaga kesehatan mental.
3. Mengelola waktu sebagai kunci work life balance

Mendapatkan Work-Life Balance memang tantangan, tapi bukan berarti tidak mungkin. Dibutuhkan manajemen waktu yang baik dan dimulai dari diri sendiri. Mulailah dengan membuat jadwal dan menetapkan prioritas. Pastikan eksekusi berjalan dengan baik, bukan hanya rencana. Misalnya, buat to-do list di pagi hari dan urutkan tugas berdasarkan prioritas.
Fokuslah pada hal-hal yang berdampak besar bagi dirimu. Jangan lupa istirahat untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Istirahat akan membantumu rileks, meningkatkan fokus, dan produktivitas. Evaluasi bagaimana kamu mengelola waktu, identifikasi hal yang perlu diperbaiki. Sesekali, luangkan waktu untuk berlibur dan mengisi ulang energimu.
4. Relaksasi sejenak

Me time penting untuk merelaksasi pikiran dari tuntutan kesempurnaan dan pekerjaan yang terus-menerus. Jika merasa stres atau tertekan, luangkan waktu untuk dirimu sendiri. Mengunjungi tempat dengan pemandangan alam, menikmati musik favorit, berolahraga, atau membaca buku bisa membantu menyegarkan pikiran. Semua ini adalah cara untuk menikmati keindahan dan menjaga kesehatan mental.
Journaling juga bisa menjadi pilihan untuk menenangkan pikiran. Tulis apa pun yang kamu rasakan tanpa takut dinilai orang lain, dan sertakan rasa syukur serta afirmasi positif. Me time bukan pemborosan waktu, melainkan investasi bagi kesejahteraan mentalmu. Namun, tetap ingat untuk mengatur waktu dengan baik agar tidak terlena dan membuang waktu dengan alasan me time.
5. Nikmati, jalani, syukuri, dan imani

Hal yang tidak kalah penting adalah menikmati setiap momen yang kamu hadapi. Jalani usaha yang sedang kamu lakukan dan syukuri apa pun yang telah Tuhan berikan. Terakhir, selalu tanamkan iman dalam setiap langkah perjalananmu.
Iman sangat penting untuk kesehatan mental, karena berkaitan erat dengan kepercayaan pada Tuhan. Ketika masalah terasa berat dan membuat stres, jadikan iman sebagai pegangan. Luangkan waktu untuk berdua dengan-Nya, karena tidak ada tempat bersandar yang lebih baik. Setelah berikhtiar, serahkan hasilnya pada Tuhan, biarkan Dia yang mengambil peran.
Mulailah menjalani hidup dengan prinsip- prinsip baik ini agar tetap produktif. Ayo bergerak, perubahan positif menantimu di sana. Semoga sukses ya, jangan lupa marketing langitnya!