5 Cara Hadapi Guilt Trippers, Jangan Mau Disalahkan Terus!

Guilt trip merupakan perilaku dimana seseorang berusaha membuat targetnya merasa bersalah dengan tujuan untuk bisa mengendalikan si korban. Meski terdengar bahaya, guilt trip nyatanya sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari. “Kan mama udah masak dari subuh, masa cuma sedikit yang dimakan?” atau “Ya udah gak usah ikut, temen kan emang gak penting buat kamu.”
Ucapan-ucapan seperti itu adalah contoh sederhana perilaku guilt trip. Mereka bikin kamu merasa bersalah akan hal yang padahal gak ada hubungannya sama kamu. Karena itu, ini dia 5 cara menghadapi guilt trippers, si orang yang selalu bikin merasa bersalah.
1. Jangan bawa perasaan pribadi

Kalau ada orang yang mencoba membuat kamu merasa bersalah untuk melakukan sesuatu, jangan simpan ucapan mereka secara pribadi. Dilansir Bustle, menurut Jen Smith, seorang penulis di Huffington Post, tujuan dari guilt tripper adalah untuk bikin kamu bawa-bawa perasaan pribadi sehingga kamu bisa dengan mudah luluh di kaki mereka.
Karena itu, jangan salah paham. Bukan cuma kamu yang bisa melakukan apa yang mereka minta. Kamu gak diwajibkan melakukan yang mereka mau. Kamu punya kebebasan menolak. Jangan sampai ucapan mereka kamu bawa ke dalam hati.
2. Berani bilang gak

Bilang gak ke orang lain dan menolak ajakan maupun ide mereka bukan hal yang gak sopan kok. Kamu punya hak untuk mengekspresikan dirimu dengan bebas. Kalau kamu memang gak mau, jangan paksakan dirimu untuk melakukannya.
Guilt tripper akan membuat kamu merasa bersalah dan akhirnya terpaksa menurut. Kalau hal seperti ini terjadi, coba kasih tau mereka kalau kamu memang merasa gak nyaman. Dilansir Psychology Today, menurut Guy Winch, PhD, seorang psikolog, kamu diperbolehkan banget untuk memberi tau seseorang kalau permintaan mereka bikin kamu merasa gak nyaman. Mereka harus belajar untuk menghormati perasaan kamu.
3. Berhenti jadi people pleaser

Setelah kamu berani bilang gak, selanjutnya kamu harus berhenti bilang iya terus menerus. Jangan jadi people pleaser. Kalau kamu merasa gak nyaman, coba berlatih menolak permintaan orang lain.
Kamu gak harus menuruti permintaan semua orang untuk menyenangkan mereka. Kamu juga harus tau kalau kamu gak akan dibenci karena menolak apa yang mereka mau. Jangan biarkan ucapan mereka memaksa diri kamu untuk melakukan yang mereka mau.
4. Selektif dengar perkataan mereka

Nyatanya, gak semua bentuk guilt trip itu buruk. Kadang kalau kamu dengarkan dengan seksama, ada pula guilt trip yang tujuannya memang untuk kebaikanmu sendiri. Pernah gak mamamu bilang, “Udah usia segini tapi masih belum kerja, mau sampai kapan males-malesan terus?”
Sebenarnya ucapan seperti itu akan mendorong kamu untuk lebih bertanggungjawab. Intinya, gak semua ucapan guilt trip itu manipulatif dan harus dihindari. Ada saatnya kamu sadar bahwa ucapan mereka ada benarnya juga dan mulai membenahi pikiranmu.
5. Terima perasaan bersalah itu

Gak ada yang salah dengan merasa bersalah. Ketika kamu menolak suatu permintaan dan merasa bersalah karenanya, semua itu sebenarnya bagian dari hidup. Kamu gak lantas jadi orang jahat karenanya. Gak apa-apa untuk menolak, gak apa-apa untuk merasa bersalah.
Dilansir Bustle, menurut Dr. Turndof dari Psychology Today, semakin sering kamu terbiasa bilang gak dan menerima kalau rasa bersalah itu bagian dari hidupmu, semakin mudah kamu menghadapi perasaan itu. Dan dengan demikian, makin cepet juga bagi kamu untuk move on. Jadi ingat, rasa bersalah itu normal kok.
Itu dia 5 hal yang bisa kamu lakukan ketika berhadapan dengan guilt tripper. Bagaimana pun juga, kamu bukan dewa yang punya kemampuan super. Kamu hanya manusia, merasa bersalah adalah bagian keseharianmu yang harus kamu anggap normal. Tapi jangan biarkan rasa bersalah ini malah memanipulasi jalan pikir dan keputusanmu. Jangan telan rasa bersalah itu bulat-bulat.