Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengembangkan Empati dalam Diri, Kamu Harus Melakukannya!

ilustrasi teman saling berbicara (pexels.com/cottonbro)

Empati melibatkan kemampuan untuk memahami apa yang dialami orang lain. Ketahuilah bahwa empati memainkan peran penting dalam membangun koneksi sosial dan mempromosikan perilaku prososial. Namun, tidak semua orang mengalami empati terhadap orang lain dalam setiap situasi. 

Biasanya empati diyakini sebagai sifat bawaan yang tidak dapat dipelajari, tetapi dapat dikembangkan dan diperkuat. Rasa empati sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan situasional. Jadi, mengembangkan untuk memiliki sikap tersebut bisa kamu lakukan.

Kamu dapat menjadi lebih berempati dengan upaya dan latihan. Beberapa strategi di bawah ini dapat membantumu menjadi orang yang lebih berempati. 

1. Mengamati orang lain

ilustrasi perbincangan (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi perbincangan (pexels.com/William Fortunato)

Langkah pertama adalah meluangkan waktu untuk memperhatikan apa yang dilakukan orang lain dan pikirkan tentang emosi atau pikiran yang mungkin mendorong tindakan tersebut. Bagaimana perasaanmu jika kamu berada dalam situasi yang sama? Apakah ada aspek situasi yang belum kamu pertimbangkan? Dan apakah ada hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk membantunya?

Memikirkan orang lain dengan cara ini dapat membantu meningkatkan keterampilan empati kognitif dalam dirimu. Empati kognitif mengacu pada kesadaran intelektual tentang apa yang orang lain rasakan. Selain itu, belajarlah untuk mendengarkan. Berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk mendengarkan apa yang orang lain katakan untuk memahami. 

2. Berlatih mengidentifikasi emosi

ilustrasi bersedih (pexels.com/cottobro)

Luangkan waktu untuk mengidentifikasi dan memberi label pada respons emosional dirimu sendiri. Akan lebih sulit untuk memahami apa yang orang lain rasakan jika kamu berjuang untuk mengenali emosi yang sedang kamu rasakan sendiri dan pengaruhnya terhadap perilakumu.

Berlatih menunjukkan empati pada diri sendiri dapat membantunu menjadi lebih terbiasa dengan pengalaman emosional orang lain. Hal ini akan sangat berguna untuk melatih rasa empati dalam dirimu. 

3. Tingkatkan keterampilan komunikasimu dengan orang lain

ilustrasi perbincangan (pexels.com/Anete Lusiana)

Keterampilan interpersonal dan komunikasi memainkan peran penting dalam empati. Kemampuan ini memungkinkanmu untuk bersosialisasi dengan orang lain dan memberikan dukungan yang dapat membantu orang tersebut melalui banyak hal dalam hidup mereka. 

Melatih keterampilan komunikasi yang ditargetkan dapat membantu meningkatkan empati dalam jangka pendek. Jika terus menerus dilatih, kamu akan memiliki sikap empati untuk jangka panjang. 

4. Terbuka tentang emosi yang kamu rasakan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ivan Samkov)

Merasakan empati terhadap orang lain berarti membiarkan dirimu merasakan apa yang orang lain rasakan. Hal ini berarti membiarkan dirimu terbuka dan menjadi lebih sensitif. 

Meskipun hal tersebut sering kali melibatkan pengalaman emosi yang menantang, mempelajari cara menoleransi, bahkan emosi yang menyulitkan dapat membantumu menjalin hubungan yang lebih kuat dengan orang lain. Melakukan hal ini juga memungkinkan orang lain untuk berempati padamu dan menawarkan dukungan yang kamu butuhkan.

5. Gunakan perasaan untuk membantumu bertindak

ilustrasi pria tersenyum (pexels.com/Gantas Vaičiulėnas)

Empati lebih dari sekadar merasakan kesedihan atau simpati atas apa yang dialami orang lain. Karena empati memungkinkanmu merasakan apa yang mungkin dirasakan orang lain, empati juga dapat memberikanmu motivasi dan rasa yakin untuk mengambil tindakan.

Perilaku prososial yang berfokus pada menawarkan bantuan untuk memberi manfaat bagi orang lain dan ini seringkali didorong oleh perasaan empati. Gunakan pemahaman ini untuk melakukan hal-hal yang dapat membantu membuat segalanya lebih baik.

Kurangnya empati dapat menciptakan berbagai macam masalah. Kamu akan menjadi sosok yang tidak peduli sekitar, bahkan orang-orang yang kamu sayangi. Untuk itulah latih dirimu dengan cara-cara di atas. Jika tidak berhasil, mulailah rencanakan untuk berkonsultasi dengan psikolog, atau yang ahli di bidangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
P U T R I
EditorP U T R I
Follow Us