Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Caranya Supaya Bisa Keluar dari Zona Nyaman, Hidup Bebas Stagnan!

Ilustrasi pria (pexels.com/@officialflavio)
Ilustrasi pria (pexels.com/@officialflavio)

Idealnya, dengan semakin bertambah usia, maka diikuti pula dengan pertumbuhan diri. Tak hanya dari segi fisik, tapi berbagai sisi kehidupan pun semakin berkembang, misalnya kematangan sikap, kemajuan karier, dan sebagainya.

Akan tetapi jalan hidup tiap manusia tidaklah sama. Ada yang memang kurva kehidupannya terus meningkat, tapi ada pula yang stagnan, rasanya hidup tak juga ada perkembangan.

Agar kamu segera terbebas dari stagnannya hidup, cobalah terapkan langkah-langkah ini. Apa saja?

1. Mencari lingkungan baru

Ilustrasi pertemanan (pexels.com/@fauxels)
Ilustrasi pertemanan (pexels.com/@fauxels)

Tak bisa dipungkiri, lingkungan sekitar sangat memengaruhi sikap, pemikiran, hingga keputusan tindakan yang kamu ambil. Berada di lingkungan toksik, berisi orang-orang negatif yang kerjanya selalu berkeluh kesah tiap hari, lambat laun akan menular, membuatmu sulit untuk bersikap positif.

Padahal sikap positif ini sangat penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Dengan berpikir positif, membuatmu menaruh harapan terhadap masa depan, dan hal itu akan memengaruhi tindakan. Jika harapan itu tak ada, bagaimana kamu mau melangkah maju atau mencoba hal-hal baru? Dan itulah penyebab hidupmu stagnan.

2. Belum bisa? Pelajari!

unsplash.com/anthonytran
unsplash.com/anthonytran

Semua pakar tak terlahir dengan kemampuan yang sekarang dimiliki. Mereka perlu belajar lagi dan lagi hingga akhirnya mampu menguasai.

Karena itu jangan memberi beban diri dengan berharap akan langsung ahli hanya dengan mencoba sekali dua kali. Ekspektasi terlalu tinggi dan tidak masuk akal, akan membuatmu jadi gampang menyerah pada situasi.

3. Just do it!

pixabay.com/id/users/annabelisolde-3061368
pixabay.com/id/users/annabelisolde-3061368

Merencanakan itu memang perlu, supaya tidak tergesa-gesa dalam bertindak yang kemudian berujung kegagalan. Tapi hanya berpikir terus tanpa ada tindakan, salah juga.

Ada kalanya saat dirimu overthinking, maka yang harus dilakukan hanyalah melakukan langkah pertama. Just do it! Terlepas bagaimana hasilnya nanti, yang penting sudah usaha. Itu saja sudah jadi prestasi tersendiri.

4. Minimalkan paparan berita negatif

unsplash.com/@kyalloni
unsplash.com/@kyalloni

Dengan pesatnya peredaran arus informasi saat ini, membuat kita sering terpapar berita-berita negatif yang memancing jiwa nyinyir dalam diri. Padahal sikap seperti itu tak produktif, dan malah bisa merusak mood. Dari berita negatif yang kita baca, memberi kesan dunia ini begitu suram, seolah-olah tak ada harapan.

Cobalah untuk tidak banyak berinteraksi dengan media sosial yang hanya menyuapimu dengan berita-berita tak mengenakkan. Manfaatkan media sosial untuk hal yang positif, selain dari itu, hindari! Dengan mood kamu meningkat, maka kamu pun bisa lebih produktif dan bisa melihat dunia dari sisi yang lebih positif.

5. Jangan lupa bahagia

pexels.com/@elina-sazonova
pexels.com/@elina-sazonova

Meski kondisi saat ini masih jauh dari kata ideal, belum sesuai dengan apa yang kamu cita-citakan, bukan berarti kamu tak bisa menemukan kebahagiaan di dalamnya.

Setidaknya saat ini kamu masih bernapas dan melihat orang-orang yang kamu cinta. Atau masih bisa beraktivitas, padahal di luar sana ada yang sedang berjuang melawan rasa sakit yang diderita.

Jadi, berfokuslah pada apa yang kamu punya, sambil mengusahakan supaya bisa meraih yang saat ini belum kamu miliki. Dengan begitu, meski gagal berkali-kali, tak membuatmu lupa untuk bahagia!

Semoga dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, kamu pun bisa mengambil kendali hidupmu lagi. Tak lagi stagnan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us