5 Etika Makan Hidangan Lebaran, Jangan Ambil Berlebihan!

Lebaran memang menyenangkan sekali mencicipi berbagai hidangan. Dari satu rumah pindah silaturahmi ke rumah lain tentu berbeda hidangannya. Hal inilah yang juga kadang bikin silaturahmi Lebaran semakin tambah seru.
Namun, perlu diperhatikan ketika makan hidangan Lebaran jangan asal sembarang saja. Ada etika yang perlu kamu ketahui supaya kamu tidak bikin malu diri sendiri saat makan hidangan Lebaran. Nah, apa saja sih etika tersebut? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Jangan berlebihan mengambil makanan

Hidangan makanan Lebaran memang khas, unik, dan kadang ada yang hanya bisa ditemukan saat Lebaran saja. Oleh karena itu, kadang kita jarang memakannya di hari-hari biasa. Saat kemudian kita menemukan hidangan Lebaran yang bisa dibilang langka itu, biasanya kita jadi tidak bisa menahan diri. Rasanya pengen sekali makan banyak karena jarang sekali disajikan.
Namun, meski demikian tetap kendalikan diri saat mengambil makanan hidangan Lebaran. Seenak apa pun itu, tetap makan secukupnya saja. Hidangan Lebaran ini tidak hanya untuk kamu saja, tapi juga untuk jatah tamu lainnya. Jadi, biar semua kebagian rata ambil hidangan makanan jangan berlebihan saat Lebaran.
2. Jangan menyisakan makanan yang telah diambil

Selain tidak ambil makan berlebihan, etika makan hidangan Lebaran lainnya yaitu tidak menyisakan makanan yang telah diambil. Habiskan makanan yang telah kamu ambil supaya tuan rumah merasa senang. Karena bahan makanan yang digunakan untuk membuat hidangan itu tidaklah gratis, tuan rumah biasanya pasti membeli sendiri.
Makanya, jangan sampai kamu menyisakan makanan. Apalagi kan hidangan Lebaran itu kamu tinggal makan gratis tanpa perlu membeli atau memasak sendiri. Namun, jika tidak mampu menghabiskan sendiri, coba bagi makananmu dengan temanmu. Atau pilihan yang tepat adalah dengan mengambil makan secukupnya saja biar tidak ada sisa.
3. Jangan mengkritik rasa makanan kepada tuan rumah jika tidak suka

Hidangan makanan Lebaran memang berbeda-beda setiap orang. Sehingga, kadang ada yang sesuai selera kita dan ada juga yang tidak. Saat kamu makan hidangan Lebaran dan rasanya kurang sedap menurutmu. Jangan pernah mengkritik atau menyalahkan tuan rumah yang telah menyajikan.
Karena itu bukanlah etika yang baik. Kalau memang tidak sesuai selera kamu dan terlanjur memakannya, tetap habiskan saja untuk menghargai tuan rumah. Tidak perlu harus mengkritik makanan itu tidak enak. Bisa saja bagi tuan rumah enak. Selera orang kan berbeda-beda. Jadi, hargai saja kesukaan masing-masing tiap orang.
4. Jangan ambil makanan terlebih dahulu jika tuan rumah belum menyuruh makan

Saat kita silaturahmi Lebaran hidangan makanan memang sudah tersaji rapi di ruang tamu biasanya. Jadi, kita bisa saja langsung memakannya. Namun, ini bukanlah etika yang baik saat makan Lebaran. Sebaiknya jika tuan rumah belum menyuruh untuk makan terlebih dahulu kita jangan ambil makan.
Etika ini memang sepele dan suka kadang disepelekan. Padahal dengan kita bisa menahan diri untuk tidak ambil makan sebelum tuan rumah menyuruh. Tuan rumah jadi tidak akan menilai dirimu kurang sopan.
5. Makan dengan tenang dan sopan

Makan dengan tenang dan sopan adalah etika yang sangat dasar. Setiap hari perlu kita lakukan tidak hanya saat makan hidangan Lebaran saja. Bagaimana sih cara makan yang baik itu. Sebetulnya sederhana sekali yaitu, tidak sambil berbicara ketika makan, lalu makan dengan duduk yang sopan, kemudian suara alat makan tidak berisik berlebihan.
Meski kelihatan sepele namun banyak yang tidak melakukan. Masih saja makan sambil berbicara atau berjalan. Padahal perilaku ini kurang pantas, dan jika dilogika makan sambil bicara atau berjalan bisa saja bikin kita tersedak atau makannya jadi jatuh. Kan, bahaya bagi diri kita dan juga orang disekitar kita.
Itu tadi etika makan hidangan Lebaran yang perlu kamu ingat baik-baik. Pastikan kamu tidak lupa untuk melakukannya saat makan hidangan Lebaran. Toh, tidak ribet cara-caranya. Kamu bahkan sudah pernah melakukan. Hanya mungkin saja karena tidak dibiasakan makanya kamu lupa.