5 Hal Sederhana yang Bikin Ramadan Kamu Lebih Bermakna

Melakukan perubahan menuju yang lebih baik harus dimulai dari diri sendiri. Kamu bisa memulai perubahan dirimu secara bertahap sehingga kamu akan menjadi terbiasa dengan perubahan dirimu di kemudian hari. Jadikan Ramadan tahun ini sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Mulailah dari hal sederhana yang bisa kamu lakukan, seperti mengucapkan tiga kata ajaib, yaitu maaf, tolong, dan terima kasih yang sering kali terlupakan. Kebiasaan seperti ini harus kamu biasakan untuk menebar kebaikan yang berkelanjutan. Lambat laun kebiasaan ini akan membawa perubahan baik ke dalam hidupmu.

Ramadan menekankan nilai-nilai empati dan kemurahan hati. Kamu bisa berbuat kebaikan selama Ramadan kepada orang-orang terdekatmu. Berbuat kebaikan tidak harus selalu dalam bentuk materi. Ada banyak hal selain materi yang bisa bernilai sedekah, karena segala kebaikan yang dianjurkan dalam Islam tidak pernah memberatkan.

Berbuat baik kepada keluarga dan kerabat termasuk akhlak terpuji. Kamu bisa melakukan kebaikan dengan beragam cara, misalnya memanjakan keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat dengan memperlakukan mereka secara istimewa. Memanjakan keluargamu dengan cara membantu belanja dan memasak hidangan berbuka dan sahur bisa menjadi salah satu contoh kemurahan hati yang bisa kamu lakukan di rumah.

Ramadan menjadi kesempatan terbaik bagi kita untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam beribadah. Kita harus memaksimalkan diri dalam melaksanakan ibadah puasa dan ibadah lainnya sejak awal Ramadan hingga akhir Ramadan, atau bahkan terus berlanjut hingga bulan-bulan berikutnya.

Selain ibadah wajib, kita pun sebisa mungkin harus memperbanyak ibadah-ibadah sunah di bulan Ramadan, khususnya salat tarawih berjamaah di masjid dan tadarusan. Perbanyak membaca Al-Quran, berzikir, dan menjalankan salat sunah malam untuk mengisi malam harimu. Jangan biarkan malam harimu di bulan Ramadan diisi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Orang yang berpuasa tidak hanya menjaga mulut dari godaan makanan di siang hari, tetapi harus juga menjaga lisan atau perkataan yang keluar dari mulutnya. Dalam konteks menjaga lisan, gibah dan menyebar hoax paling sering kita lakukan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Kegiatan membicarakan keburukan atau aib orang lain saat berpuasa tidak boleh dilakukan karena bisa mengurangi nilai puasa kita. Rumus sederhana dalam menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain adalah dengan menjaga lidahmu, kecuali untuk kebenaran yang kamu jelaskan, kebatilan yang kamu bantah, kebijaksanaan yang kamu sebarkan, dan berkah yang kamu syukuri.

Saat Ramadan, berkumpul bersama teman sebaya untuk buka puasa bersama menjadi hal yang paling ditunggu. Tentu saja, buka puasa bersama bisa mempererat tali silaturahmi dengan teman dan kerabat kita, tetapi jangan terlalu sering karena masih banyak kegiatan yang lebih baik bermanfaat untuk dihabiskan di malam hari saat bulan Ramadan.

Mengikuti acara buka puasa bersama sebenarnya sah-sah saja. Namun, kita harus mengalokasikan waktu makan kita untuk melaksanakan ibadah wajib salat magrib terlebih dahulu. Jangan sampai acara buka puasa bersama ini malah membuat ibadah kita terganggu.

Terkadang, kita tidak menyadari bahwa sebagian besar waktu di bulan Ramadan dihabiskan untuk perkara kurang bermanfaat. Kamu harus bisa mencari berkah bulan Ramadan yang hanya datang sekali dalam setahun ini. Sudah seharusnya hari-hari di bulan Ramadan ini dijadikan momentum untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, bukan hanya untuk bersenang-senang.