Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Akan Terjadi Saat Prioritas Hidup Mengalami Perubahan

ilustrasi susunan prioritas (pexels/RDNE Stock Project)

Prioritas mengacu pada sejumlah hal atau urusan yang memang harus diutamakan. Namun demikian, prioritas tidak selalu sama sepanjang waktu. Perubahan mindset atau kepentingan kerap mengubah prioritas sehingga kita memiliki fokus yang sedikit berbeda.

Perubahan prioritas ternyata juga membawa perubahan terhadap alur kehidupan yang dijalani. Tidak jarang juga dapat membawa pengaruh secara signifikan terhadap tercapainya tujuan. Ketika prioritas mengalami perubahan, beberapa hal ini mungkin akan terjadi dalam hidup.

1. Harus siap menghadapi reorientasi tujuan hidup

ilustrasi menyusun tujuan (pexels.com/Alena Darmel)

Prioritas tidak selalu sama sepanjang waktu. Beberapa situasi mengharuskan kita untuk menetapkan serangkaian prioritas baru. Ternyata prioritas hidup yang mengalami perubahan juga mempengaruhi beberapa hal. Bahkan mempengaruhi hidup secara keseluruhan.

Salah satunya harus siap menghadapi reorientasi tujuan. Kamu mungkin mulai mengevaluasi ulang apa yang benar-benar penting. Tujuan jangka panjang bisa berubah, misalnya dari mengejar ambisi profesional ke fokus pada kebahagiaan keluarga.

2. Menghadapi perubahan pola pikir

ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)

Pola pikir menjadi dasar utama saat kita hendak mengambil keputusan. Pastinya ini membawa pengaruh terhadap setiap alur kehidupan yang dijalani. Tapi bagaimana ketika prioritas hidup seseorang justru mengalami perubahan? Sedikit banyak terdapat beberapa hal yang akan terjadi.

Salah satunya harus siap menghadapi perubahan pola pikir. Segenap prinsip, nilai, serta keyakinan yang dianut mungkin mengalami pergeseran. Misalnya, sesuatu yang dulu dianggap penting bisa terasa kurang relevan. Atau kamu lebih fokus pada hal-hal yang memberi makna, seperti pertumbuhan pribadi atau kontribusi sosial.

3. Penyesuaian kembali gaya hidup

ilustrasi belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Siap ataupun tidak, yang namanya prioritas akan mengalami perubahan. Kita memiliki tujuan maupun nilai-nilai yang baru. Tentu ini membawa pengaruh terhadap cara kita dalam menjalani kehidupan. Bahkan situasi ini dapat diamati secara langsung.

Menghadapi perubahan prioritas, kamu harus siap melakukan penyesuaian gaya hidup. Seperti alokasi waktu lebih banyak untuk keluarga atau hobi dibandingkan bekerja lembur. Perubahan ini juga bisa kita lihat terhadap cara mengelola keuangan. Contohnya dengan mengesampingkan kebiasaan berbelanja secara impulsif.

4. Rasa kehilangan atau ketidakpuasan

ilustrasi kelelahan (pexels.com/RDNE Stock Project)

Pernahkah kamu merasa tertekan saat menghadapi perubahan prioritas? Mau tidak mau, prinsip dan nilai-nilai yang dianut harus mengalami pergeseran. Tentu beberapa hal akan terjadi saat prioritas hidup mengalami perubahan.

Dalam hal ini, kita akan dihadapkan dengan rasa kehilangan atau ketidakpuasan. Contohnya kehilangan ambisi yang sebelumnya menggebu-gebu. Saat dalam masa penyesuaian, kita merasa kehidupan yang dijalani kurang bermakna.

5. Dinamika hubungan di lingkungan sosial

ilustrasi diskusi (pexels.com/Fauxels)

Sebagai manusia kita pasti berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Baik dalam hal profesional, atau sekadar bertegur sapa. Pola interaksi yang terjalin dengan lingkungan sekitar turut dipengaruhi oleh prinsip maupun nilai-nilai utama yang dianut. Ketika terjadi perubahan prioritas, otomatis dinamika sosial juga terpengaruh.

Kita cenderung merasa lebih dekat dengan orang-orang yang memiliki prioritas baru. Bahkan cenderung menghindar dari orang-orang yang memiliki pemahaman tidak sejalan. Dalam beberapa situasi, bahkan kita cenderung mengisolasi diri dari masyarakat sekitar karena perbedaan pemahaman.

Perubahan prioritas pasti terjadi dalam setiap fase kehidupan. Hal ini tentu membawa pengaruh terhadap nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, kita juga harus siap menghadapi perubahan pola pikir sekaligus penyesuaian gaya hidup. Menghadapi perubahan prioritas, kita harus mampu mempersiapkan diri secara totalitas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us