5 Hal yang Kerap Dipikirkan Orang Menjelang Akhir Tahun, Liburan!

Memasuki bulan November berarti tinggal sebentar lagi menuju akhir tahun. Sering kali kita merasa satu tahun begitu cepat berlalu. Sebagian orang bisa menjadi cemas menjelang pergantian tahun, tetapi ada pula yang sangat puas dan bahagia.
Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, kini pikiran kita mulai dipenuhi segala hal yang berkaitan dengan transisi dari tahun ini ke tahun berikutnya. Ada yang sifatnya introspeksi dan evaluasi, penyusunan rencana, bahkan rekreasi. Orang-orang umumnya terdorong buat memanfaatkan bulan-bulan terakhir dengan sebaik mungkin.
Harapannya, kita dapat menutup tahun ini dan menyambut tahun depan dengan perasaan yang jauh lebih positif. Hampir semua orang akan seketika teringat kelima hal berikut di dua bulan terakhir tahun ini. Apakah kamu merasa relate?
1. Natal

Apa pun agama kita, akhir tahun memang identik dengan Natal. Di banyak tempat, dekorasi khas Natal juga mulai terpasang. Apalagi kalau kita akan merayakannya juga, pasti kita pun mulai bersiap-siap bersama keluarga.
Suasana menjelang Natal yang membawa sukacita mulai kita rasakan. Bagi yang merayakan, hiasan-hiasan Natal secara bertahap kembali dikeluarkan dari gudang supaya ketahuan apa yang masih kurang dan bisa segera dibeli. Komunikasi dengan keluarga besar pun mulai dilakukan khusus buat membahas pertemuan di hari Natal nanti.
Kalaupun kita menganut agama berbeda, beberapa orang di sekitar kita barangkali akan merayakannya. Di kantor atau komunitas yang kita ikuti bersama mereka bakal diadakan acara-acara guna meningkatkan kebersamaan dan toleransi. Seperti acara tukar kado atau makan malam bersama.
2. Resolusi tahun ini dan tahun depan

Menjelang akhir tahun, kita seakan-akan diingatkan kembali tentang resolusi tahun ini. Sekarang waktunya mengecek kembali sejauh mana resolusi tersebut telah dijalankan atau tercapai. Kalau ada hal-hal yang belum berhasil dilakukan, masih ada waktu buat bergegas.
Walau tinggal dua bulan pun tak sampai, setidaknya waktu bisa dioptimalkan untuk mengejar ketertinggalan. Jika semua resolusi tahun ini tercapai, lebih enteng buat kita menyusun resolusi tahun depan. Jangan resolusi tahun ini dan tahun berikutnya ditumpuk sehingga menimbulkan beban mental yang besar.
Buat kita yang terbiasa membuat resolusi tahunan, bulan-bulan terakhir ini adalah saat yang tepat untuk merumuskannya. Jangan menunggu 1 Januari baru bikin karena sehari menjadi terbuang buat memikirkannya. Resolusi tahun depan perlu segera disusun setelah resolusi tahun ini terlaksana dengan cukup baik.
3. Rencana liburan

Akhir tahun juga erat kaitannya dengan libur yang cukup panjang, yaitu menyambung dari Natal sampai tahun baru. Di sebagian kantor, karyawan pun dapat mengajukan cuti akhir tahun. Ini menjadi kesempatan buat kita berlibur bersama keluarga.
Bagi kita yang merantau, libur akhir tahun juga dapat digunakan untuk pulang ke kampung halaman daripada sendirian di kos-kosan. Bujet yang minim pun tak jadi soal karena berlibur ke tempat-tempat wisata terdekat juga sudah lebih baik ketimbang sama sekali gak pergi ke mana-mana.
Walaupun di kota sendiri juga ada perayaan pergantian tahun, terkadang kita ingin merasakannya di daerah yang berbeda. Pun berlibur di akhir tahun diharapkan akan memberikan kesegaran psikis selepas setahun penuh kita bekerja keras. Biar di awal tahun nanti semangat kita penuh, merasa gembira, dan siap berjuang lagi.
4. Ramalan-ramalan

Dengan atau tanpa kita betul-betul meyakini ramalan, jelang pergantian tahun biasanya memancing rasa penasaran kita. Kira-kira seperti apa tahun depan akan berjalan? Apa saja yang perlu diantisipasi seperti bencana atau situasi ekonomi dan politik?
Pun berbagai ramalan mengenai tahun depan mulai sering menghiasi layar kaca maupun berita online. Kita yang tak terlalu memedulikannya pun tetap mengerti bahwa akhir dan awal tahun merupakan saatnya banyak prediksi muncul. Bahkan ada pula orang yang mendatangi ahli khusus buat melihat peruntungannya di tahun depan.
Apa pun ramalan yang membanjiri media, kita mesti tetap bijaksana dalam memaknainya. Jangan terlalu takut apabila ada ramalan yang buruk dan cegah diri terlampau gembira jika prediksinya negatif. Kita harus tetap berusaha sebaik mungkin, berdoa, serta lebih percaya pada ketetapan Tuhan.
5. Pertambahan usia

Sekalipun tanggal lahir kita jauh dari awal tahun, pergantian tahun tetap menjadi tanda bahwa usia kita bakal bertambah. Di akhir tahun, kita sudah mulai menyadari hal ini dan terkadang menjadi merasa begitu tua. Satu sisi, kita bersyukur karena diberi kesempatan hidup hingga usia saat ini.
Di sisi lain, boleh jadi ada kecemasan terkait pertambahan usia nanti. Misalnya, karena usia bertambah setahun lebih tua, tetapi belum juga ada tanda-tanda kita bakal segera menikah. Ingatan tentang usia serta hal-hal yang belum dimiliki bisa bikin kita sedih bahkan merasa putus asa.
Namun demikian, kita tetap mesti lebih fokus pada segala anugerah dalam hidup ketimbang apa yang belum ada. Gak perlu cemas dengan penuaan karena semua orang pernah lebih muda, tetapi belum tentu berkesempatan merasakan pertambahan usia lagi. Bayang-bayang usia yang akan bertambah satu angka semestinya bikin kita lebih bijaksana dan semangat menatap masa depan.
Akhir tahun hendaknya jangan diisi dengan kecemasan-kecemasan saja. Sekalipun tahun ini tak berjalan dengan terlalu baik, jangan sampai mengurangi antusiasme kita dalam menyambut tahun baru. Gak semua harapan harus terpenuhi sekarang juga untuk membuat kita bahagia dan cukup rasa syukur yang terus ditingkatkan.