5 Hal yang Tidak Boleh Dikatakan pada Mereka yang Anxiety

Ketika berinteraksi dengan orang yang memiliki gangguan kecemasan (anxiety), sering kali kalian mungkin tidak menyadari dampak dari perkataan atau tindakan tertentu terhadap mereka. Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak dalam berbagai situasi, termasuk saat berhadapan dengan komentar atau pertanyaan yang tidak sensitif.
Untuk membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi teman, keluarga, atau kolega yang memiliki anxiety, penting untuk memahami hal-hal yang sebaiknya tidak dikatakan. Berikut ini adalah lima hal yang tidak boleh kalian katakan pada mereka yang memiliki anxiety.
1. "Kenapa kamu selalu cemas, sih?"

Menghadapi seseorang yang sering merasa cemas dengan pertanyaan seperti ini mungkin terdengar sebagai upaya untuk memahami mereka, tetapi sebenarnya dapat meningkatkan kecemasan mereka. Orang yang memiliki anxiety mungkin sudah menyadari bahwa kecemasannya tidak selalu masuk akal atau proporsional, tetapi mereka sulit untuk mengontrolnya.
Pertanyaan semacam ini dapat membuat mereka merasa disalahkan atau tidak dipahami, yang justru dapat memperburuk kondisi kecemasan mereka. Sebaliknya, lebih baik mendekati mereka dengan empati dan kesabaran. Misalnya, kalian bisa mencoba bertanya, "Apakah ada yang bisa aku lakukan untuk membantumu merasa lebih nyaman?"
2. "Santai saja!"

Mengatakan hal ini kepada seseorang yang sedang mengalami serangan kecemasan atau hanya dalam kondisi cemas yang tinggi tidak akan membantu mereka untuk merasa lebih baik. Kecemasan bukanlah sesuatu yang bisa diatasi dengan hanya meminta seseorang untuk bersantai.
Orang dengan anxiety sering kali memiliki tantangan dalam mengendalikan reaksi fisik dan emosional mereka terhadap stres atau situasi tertentu. Sebagai gantinya, tawarkan dukungan dan kesabaran. Bisa dengan mengatakan, "Aku di sini untukmu. Apa ada yang bisa aku lakukan untuk membantumu merasa lebih baik?"
3. "Itu hanya pikiran negatifmu"

Mengatakan ini kepada seseorang dengan anxiety mungkin memang benar, tetapi tidak membantu dalam mengatasi kondisi mereka. Pikiran negatif atau kecemasan yang berlebihan adalah bagian dari gangguan kecemasan yang kompleks dan tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyadari keberadaannya.
Orang dengan anxiety sering kali sudah menyadari bahwa kecemasan mereka mungkin tidak masuk akal atau berlebihan, namun mereka kesulitan untuk mengontrolnya. Lebih baik bersikap empati dan menunjukkan pengertian. Misalnya, kalian bisa mengatakan, "Aku mengerti bahwa itu sulit bagimu. Mari kita coba cari cara untuk mengatasinya bersama."
4. "Stop, tidak ada yang perlu dikhawatirkan"

Bagi seseorang dengan anxiety, perasaan cemas mereka sering kali tidak dapat dijelaskan secara rasional. Meskipun bagi kalian sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bagi mereka perasaan cemas itu nyata dan kadang-kadang mempengaruhi fungsi sehari-hari mereka. Mengabaikan atau meremehkan perasaan mereka hanya akan membuat mereka merasa lebih sendirian dalam perjuangan mereka melawan kecemasan.
Sebagai alternatifnya, tunjukkan bahwa kalian peduli dengan apa yang mereka rasakan. Contohnya, kalian bisa mengatakan, "Aku bisa melihat bahwa ini sulit bagimu. Aku di sini untuk mendengarkan jika kamu ingin bercerita lebih lanjut."
5. "Kamu harus mencoba [terapi alternatif atau pengobatan tertentu]"

Meskipun saran untuk mencari bantuan profesional mungkin berasal dari niat baik, menyebutkan terapi alternatif atau pengobatan tertentu tanpa pengetahuan mendalam tentang keadaan mereka bisa menjadi tidak pantas. Setiap orang dengan anxiety memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda dalam mengelola kondisinya. Menyarankan solusi tanpa memahami latar belakang atau pengalaman mereka dapat mengecilkan perjuangan mereka.
Sebagai gantinya, kalian bisa menawarkan dukungan untuk mencari bantuan profesional atau mendengarkan pengalaman mereka dengan terbuka. Misalnya, kalian bisa bertanya, "Apa kamu sudah berbicara dengan seorang profesional tentang ini? Aku di sini untuk mendukungmu dalam setiap prosesnya."
Menghadapi seseorang yang memiliki anxiety memerlukan kesabaran, pengertian, dan empati. Dengan memahami hal-hal yang sebaiknya tidak dikatakan kepada mereka, kalian dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mereka.
Lebih baik berfokus pada mendengarkan dengan empati, menawarkan dukungan tanpa memberikan saran yang tidak diminta, dan menunjukkan bahwa kalian peduli dengan kondisi mereka. Dengan cara ini, kalian dapat membantu menciptakan pengalaman yang lebih positif dan membantu bagi mereka yang menghadapi gangguan kecemasan.