Usia muda menjadi modal terbesar dalam mencapai kesuksesan. Fisik yang kuat, mental yang tangguh, dua di antara alasannya. Namun, di sisi lain terkadang usia muda membuat seseorang lebih pasif dan enggan mempercepat langkah, dengan alasan waktu masih panjang.
Sadar atau tidak, beberapa kebiasaan yang dianggap biasa, menjadi hambatan perjalanan suksesmu. Berikut lima di antara kebiasaan-kebiasaan tersebut.
Dengan alasan masih muda, kamu menganggap waktu prosesmu masih panjang. Kamu menganggap tidak penting untuk menyelesaikan segala pekerjaan lebih cepat.
Kamu terbiasa menunda pekerjaan, dengan alasan ingin menikmati masa muda dengan santai. Kamu lupa, dengan menyelesaikan segala pekerjaan lebih awal, kamu bisa menghasilkan produktivitas yang lebih maksimal. Membuat pintu kesuksesanmu lebih dekat.
Alasan usia yang masih muda, membuatmu enggan belajar sesuatu yang baru. Alasan waktumu masih panjang, membuatmu lebih menyukai aktivitas santai dengan rebahan, bermain media sosial.
Bagimu menyelesaikan pekerjaan yang ada saat ini, sudah cukup. Kamu merasa belum waktunya meningkatkan kompetensi dan belajar hal-hal baru lainnya. Sikap ini, apakah tidak akan membuatmu semakin tertinggal dengan mereka yang terus semangat belajar?
Hubungan sosial yang baik menjadi aspek penting dalam pengembangan karier. Hubungan yang harmonis dan menyenangkan dengan lingkungan, secara langsung memengaruhi prosesmu.
Namun, kebiasaan buruk yang terkadang menjadi jarak antara kamu dan lingkungan adalah kebiasaan menutup diri untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Menurutmu, seseorang harus bekerja keras untuk mendapatkan apa pun termasuk pengetahuan. Bagimu, apa yang telah kamu dapatkan hanya untuk dirimu sendiri.
Salah satu sikap kamu yang jika menjadi kebiasaan, akan menjadi bahaya untuk perjalananmu adalah terus melakukan kesalahan yang sama. Kamu selalu menganggap sikap dan pikiranmu yang selalu benar.
Akhirnya kamu sulit menemukan dirimu bisa jadi lebih baik. Kamu tidak berkembang dan semakin tertinggal karena terus bertahan dengan kekuranganmu sendiri.
Salah satu kelemahan mendasarmu, juga karena kamu pantang menerima kritikan. Kamu merasa sudah melakukan yang terbaik. Kamu terus percaya diri dengan proses yang kamu pilih. Setiap kritikan kamu pandang dari sisi negatif. Menganggap kritikan sebagai cara menjatuhkanmu.
Akhirnya kamu benar-benar sulit membedakan antara masukan yang membuatmu berkembang atau kritikan yang menjatuhkan. Pikiran negatif mendominasimu dan membuatmu semakin sulit menggapai puncak.
Lima hal di atas, semoga bisa jadi pembelajaran. Semoga bisa mengingatkan kamu, bahwa kesuksesan bukan hanya tentang apa yang kamu miliki. Namun juga, kamu butuh orang lain. Kamu butuh hubungan yang baik. Kamu butuh support system. Semoga bermanfaat, ya!