5 Kesalahan Saat Mengenali Orang yang Kamu Taksir, Jangan Lakukan!

Memulai hubungan dengan orang baru dan merasakan hal-hal yang berada di dekatmu terasa begitu asing untuk kamu yang ingin bersama dia. Tanpa kamu sadari, hal tersebut menjadi awal keraguanmu memulai sebuah hubungan itu sendiri. Sebab, kamu selalu bertanya pada orang lain tentang karakter doi yang belum pernah kamu tau sebelumnya.

Boleh-boleh saja bertanya soal gebetanmu, tapi jika terus-menerus bertanya, kamu menjadi semakin ragu dengan perasaanmu sendiri. Orang yang kamu tanya memang tahu, tapi ingatlah bahwa itu tidak selalu benar.

Padahal, kamu bisa mengenali kepribadiannya dari sikap sehari-hari atau bertanya langsung tentang apa yang disuka dan tidak disuka dari orang yang kamu taksir secara langsung. Kamu juga akan lebih nyaman dan percaya, daripada mendengar hal-hal tersebut dari orang lain.

Apa sebenarnya yang kamu takutkan untuk sekedar berkenalan dengan dia secara langsung? Perasaan yang masih belum yakin, insecure, atau justru overthinking terhadap hal-hal yang belum terjadi?

Sebenarnya dalam hatimu menggebu-gebu ingin berkenalan dengan dia, tapi tiba-tiba gak jadi kenalan karena suatu hal yang membuat kamu enggan melanjutkan misi untuk mengenalnya lebih jauh lagi. Kesalahan seperti ini perlu diatasi dengan mengontrol perasaan yang sedang kamu alami.

Berkenalan tidak perlu ditakutkan lagi. Bagaimana dan apa nanti yang terjadi adalah hal belakangan yang akan menjadi hasil dari usahamu selama ini.

Ingatlah lagi, bahwa perkataan orang yang terlanjur kamu percaya itu tidak selamanya dan sepenuhnya benar. Jika sudah terlanjur termakan omonga orang lain, maka kamu akan sulit untuk memulai membangun rasa percaya kepada si dia. 

Kesalahan yang seperti ini bisa diperbaiki dengan memupuk rasa percaya diri pada orang yang sedang kamu taksir. Hal ini juga berguna saat kamu ingin melanjutkan atau tidak dalam hubungan yang sedang kamu perjuangkan tersebut.

Masih percaya dengan "katanya"? Padahal, belum tentu benar seperti apa yang terjadi. Belum memiliki keberanian untuk membuktikan kebenaran dari "katanya", menandakan jika kamu belum bisa menaruh harapan yang pasti.

Selain itu, kamu juga belum memiliki kesiapan yang matang untuk benar-benar bisa menjalin hubungan dengan si dia. Cobalah untuk membuktikan sendiri dari "katanya" menjadi "faktanya".

Kenapa belum bisa membuktikannya? Sebab, tidak ada rasa keingintahuan yang besar mengenai apa yang bisa disebutkan dengan katanya orang. Kamu hanya menelan perkataan itu mentah-mentah sekaligus tidak berpikir ulang tentang kebenaran dari "katanya". 

Penilaian yang dilakukan dirimu dan orang lain tentu akan berbeda. Merasa penilaian orang sudah benar, tanpa mau menelusuri sendiri seperti apa si doi sebenarnya adalah hal yang salah. Banyak perbedaan dalam menilai sesuatu, termasuk memberi penilaian pada seseorang yang sedang kamu taksir. 

Sebenarnya kalau mau menilai sendiri, kamu akan lebih tau dan lebih paham bagaimana karakter yang melekat dalam diri orang yang sedang kamu taksir. Tidak ada kemauan untuk menilainya kembali adalah kesalahan dasar saat mencoba mengenal doi sebagai akhir penentu, bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan dia nantinya. 

Kesalahan sepele, tapi dampaknya besar sekali dalam mengawali suatu hubungan yang paling dasar untuk mengenal seseorang. Maka dari itu, pelajari kelima kesalahan di atas.

Berusaha memperbaiki diri dengan selalu positive thinking terhadap seseorang. Jangan selalu menganggap "katanya" sebagai bahan kebenaran dari seseorang. Sebaiknya, selidiki terlebih dulu, agar kebenarannya lebih jelas.