5 Manfaat Membaca Artikel Terbit sebelum Menulis, Ide Bisa Dicari

- Bacaan panjang seperti buku dan novel meningkatkan konsentrasi dan pemahaman.
- Membaca artikel penulis lain dapat menghindari kemiripan isi artikel yang akan kamu tulis.
- Suasana hati yang mendukung proses menulis bisa dibangun dengan membaca artikel-artikel yang terbit.
Sebagai penulis artikel, bacaan apa saja yang biasa menjadi asupan untuk pikiranmu? Bagus sekali kalau kamu gemar membaca buku. Buku memberikan ulasan yang lebih mendalam tentang suatu topik. Demikian pula novel menyajikan konflik, alur, serta karakter tokoh yang lebih kompleks dibandingkan cerita pendek.
Bacaan-bacaan panjang seperti di atas tidak hanya membantu meningkatkan konsentrasimu dalam waktu yang lebih lama. Pemahamanmu tentang sesuatu juga akan bertambah. Akan tetapi, jangan meremehkan pentingnya membaca artikel terbit dari sesama penulis.
Kamu bisa membaca artikel di media yang sama dengan tempatmu biasa menulis atau media lain. Keduanya sama-sama bermanfaat untuk menambah wawasanmu. Hindari terlalu mudah bosan bergelut dengan artikel hanya lantaran kamu terbiasa menulisnya sendiri.
Berikut beberapa manfaat besar, jika dirimu selalu menyempatkan diri buat membaca beberapa artikel yang terbit, sebelum mulai membuat artikelmu sendiri.
1. Cegah kamu menulis artikel yang sama

Selama artikelmu tidak terbukti jiplakan dari artikel lain, kemungkinan untuk terbit masih ada. Hanya saja, masa tunggunya bisa menjadi lebih lama karena kemiripan isi. Alasannya mudah dipahami, yaitu gak bagus buat media menerbitkan artikel yang isinya hampir sama dalam waktu berdekatan.
Nanti pembaca merasa bosan lalu kurang tertarik untuk membaca artikel lain di media tersebut. Media butuh variasi tulisan supaya menarik minat dan menjangkau lebih banyak lagi pembaca. Kalau kamu ada ide yang mirip dengan tulisan orang lain, catat dulu poin-poinnya.
Simpan topik tersebut buat beberapa waktu mendatang. Dirimu bisa mengerjakan dan mengirimkannya lama setelah artikel serupa terbit. Jangan lupa menambahkan sudut pandang yang agak lain agar memperkaya wawasan pembaca. Untuk saat ini, kerjakan dulu topik lainnya yang belum ada dalam artikel-artikel yang baru terbit.
2. Membangun mood untuk menulis

Menulis tidak hanya berkaitan erat dengan daya pikir. Faktor suasana hati penulisnya juga berpengaruh besar. Meski sebetulnya kamu sudah punya beberapa ide bahkan telah ada poin-poin pentingnya, menulis bisa tetap terasa sulit.
Suasana hati yang kurang mendukung seketika membuat ide-ide tersebut berkurang daya tariknya di matamu. Kalau kamu menyerah pada mood yang sedang kurang baik, bisa-bisa seharian tidak ada satu pun artikel yang dihasilkan. Suasana hati yang mendukung proses menulis perlu dibangun sendiri olehmu.
Salah satu caranya ialah dengan membaca artikel-artikel yang terbit. Kamu bakal merasa masuk ke dunia para penulisnya. Meski realitasnya dirimu bekerja sendirian dari rumah, membaca tulisan teman-teman seolah-olah membawamu ke tengah-tengah mereka. Semangatmu naik dan kamu bisa segera membuka laptop untuk mulai menulis juga.
3. Mendapatkan ide tulisan setelah sempat buntu

Ide tulisan memang gak selalu ada ketika kamu sudah ingin bekerja. Akan tetapi, ini tak berarti dirimu hanya bisa menunggu inspirasi datang dengan sendirinya. Sering kali ide perlu dijemput. Caranya, dengan kamu membaca dan mencermati artikel lain.
Tanpa bermaksud meremehkan penulisnya, tidak ada tulisan yang sempurna. Meski isi suatu artikel gak salah, dirimu masih dapat menambahkan sudut pandang yang berbeda. Ini bukan buat menjatuhkan tulisan teman. Namun, justru diniatkan agar orang yang membaca kedua artikel tersebut memperoleh manfaat yang lebih besar.
Wawasannya tambah luas dengan artikelmu melengkapi artikel sebelumnya. Mencari inspirasi dari tulisan orang lain sama sekali bukan tanda kamu penulis yang payah. Justru ini membuktikan semangatmu untuk terus belajar dan sikap yang rendah hati. Bila kamu rutin meluangkan waktu untuk membaca artikel yang terbit, tidak ada hari tanpa ide.
4. Ada manfaat personal yang didapatkan

Artikel seperti apa yang perlu dibaca sebelum kamu mulai menulis artikelmu sendiri? Tentu jenis artikel yang utama adalah sesuai dengan artikel yang biasa ditulis olehmu. Artikel dalam kanal yang sama memudahkanmu memperoleh ide tulisan serta membuatmu lebih fokus.
Namun, artikel lain bukannya tidak bermanfaat. Sebagai contoh, kamu biasa menulis artikel untuk kanal sport. Akan tetapi, saat ini sebenarnya dirimu sedang memiliki masalah pribadi yang menurunkan semangatmu dalam menjalani hari. Boro-boro kamu menulis artikel, bangun dari tempat tidur saja rasanya malas.
Coba main ke kanal life. Siapa tahu dirimu menemukan artikel yang sesuai dengan persoalanmu hari ini. Isi artikel itu mungkin membantumu menemukan solusi. Jika pun dengan kamu membaca artikel tersebut hanya merasa menjadi lebih tenang, ini sudah sangat membantu. Dirimu lebih siap menjalani hari dan kembali menulis.
5. Meningkatkan optimisme artikelmu bakal terbit juga

Membaca artikel penulis lain bukan agar kamu merasa insecure karena tulisan orang sepertinya lebih bagus. Malah dengan cara ini, optimisme bisa terbangkitkan. Bukannya kamu menyombongkan diri. Tetapi jika mengacu pada artikel tersebut ada keyakinan dirimu juga mampu membuatnya.
Selama kamu memperhatikan cara penulis memaparkan gagasannya dan memilih kata, dirimu bisa belajar dengan cepat. Kamu akan mampu membuat artikel yang berbeda, tetapi sama-sama menarik dan berkualitas. Seandainya dirimu gak pernah atau jarang mau membaca artikel penulis lain, kamu tak punya gambaran tulisan yang dibutuhkan dan disukai oleh media tersebut.
Akibatnya, meski dirimu cukup gigih dalam menulis dan mengirimkan artikel tetap sulit menembus seleksi editor. Lalu rasa pesimis muncul dan bikin kamu enggan untuk kembali berkarya. Makin kamu tahu artikel yang banyak dimuat di suatu media, makin tinggi pula kepercayaan dirimu. Prinsip amati, tiru, dan modifikasi akan berhasil diterapkan.
Membaca sebelum menulis bukan kegiatan yang membuang-buang waktu. Bila kamu meluangkan waktu untuk membaca artikel-artikel yang terbit selama 20 sampai 30 menit, dirimu bisa memperoleh tiga ide tulisan bahkan lebih. Satu artikel selesai, dirimu siap menulis artikel berikutnya. Produktivitas menulis terjaga, cuan pun lancar.