5 Momen Pahit dalam Hidup yang Membentuk Diri Kita Lebih Kuat

Pernahkan kita merenungkan antara diri kita yang dulu dengan saat ini? Apakah ada perubahan maupun perbedaan yang terjadi baik dari segi sikap maupun perspektif dalam memandang kehidupan? Hal tersebut tentu bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan terdapat proses panjang yang telah dijalani.
Proses tersebut juga termasuk dengan momen-momen yang telah kita lewati dalam hidup. Ada yang berkesan lantaran penuh bahagia, ada pula yang berkesan karena terasa menyakitkan. Namun, justru momen pahit itulah yang mampu membentuk diri kita seperti sekarang ini. Sosok yang lebih kuat dan tanggung dari sebelumnya.
Berikut beberapa momen pahit dalam hidup yang setiap orang pasti mengalaminya, namun di balik itu ada pembelajaran berharga yang bisa dipetik.
1. Kehilangan

Hampir setiap orang pasti sependapat apabila kehilangan dalam hidup termasuk momen yang menyakitkan. Apalagi jika kita harus kehilangan orang terdekat, lantaran takdirnya tidaklah bersama. Beragam perasaan tentu berkecamuk, adakesedihan, amarah, kecewa, bahkan keinginan untuk protes kepada semesta atas kehendaknya.
Namun, jika dilihat dari sudut pandang yang sekarang, kehilangan seseorang menjadi momen penting dalam hidup kita. Kejadian itu dapat menjadi titik awal bagi diri kita yang baru, yakni dengan ketangguhan mental yang lebih baik dari sebelumnya. Sebab, kita tak bisa berbuat apa-apa sekalin menerimanya dan mencoba melanjutkan hidup kembali.
2. Kegagalan

Kegagalan tak pernah lepas dari kehidupan setiap orang. Ketika mencoba suatu hal maka risiko gagal akan selalu ada. Namun, di balik itu ternyata kegagalan tidak semenyeramkan yang kita bayangkan.
Ketika kita bisa menerimanya dan mampu memaknainya dari sudut pandang lain, maka gagal akan menjadi momen berkesan bagi diri kita. Sebab kegagalan itu mampu mengajarkan kita untuk berani melangkah lagi sampai pada tujuan yang sebenarnya. Maka, jangan malu ketika gagal, malulah ketika kita memilih untuk menyerah pada keadaan.
3. Masa lalu yang kurang menyenangkan

Kehidupan yang kita jalani tidak akan pernah lepas dari masa sebelumnya. Bahkan hari ini terjadi pun karena masa lalu yang telah kita lalui. Dari situ dapat kita lihat bahwa apa yang telah terjadi sebelumnya tentu berkaitan dengan apa yang terjadi saat ini.
Meskipun masa lalu yang kita jalani terasa tidak menyenangkan bahkan terasa pahit, tetaplah belajar untuk menerimanya. Kita tak pernah bisa mengubahnya, sehingga menyesalinya pun akan sia-sia. Lebih baik fokus pada masa kini dengan diri kita yang lebih baik supaya di masa mendatang tidak ada penyesalan yang serupa.
4. Keputusan yang kurang tepat

Hidup akan selalu menempatkan kita pada beragam pilihan. Sehingga mau tidak mau kita harus bisa memutuskan setiap perkara dalam hidup, baik yang sederhana maupun yang rumit sekalipun. Terkadang, setiap pilihan pun akan terasa tidak tepat dan mudah bagi kita untuk menyesalinya.
Namun, penyesalah tidak ada gunanya. Jadikan momen tersebut sebagai ujian pendewasaan bagi diri kita. Bagaimana cara kita menyikapi setiap risiko dari keputusan yang kita ambil. Ketahuilah, tidak ada pilihan yang benar dan salah, melainkan yang tepat adalah ketika kita bisa bertanggung jawab atas pilihan itu.
5. Ditinggal orang terdekat

Bukan rahasia lagi bahwa setiap yang datang dalam hidup ini pada akhirnya akan pergi. Maka, jangan terlalu bersedih apabila kita ditinggalkan oleh orang terdekat. Justru jadikan momen tersebut sebagai pembelajaran yang bermakna; ambil hal-hal baiknya dan lupakan yang segala keburukannya.
Berbagai periwstiwa dalam hidup tentu telah ditetapkan oleh semesta. Tugas kita tentu berusaha untuk menerimanya, sekalipun itu terasa sangat menyakitkan. Sebab kita tak punya pilihan lagi, karena hidup yang kita jalani perlu bergerak maju. Apabila kita masih stuck di satu momen, maka kita tak akan bisa berkembang.
Maka berterimakasilah kepada kita lantaran di masa sebelumnya mampu mengatasi setiap momen pahit itu dengan baik. Berterimakasihlah lantaran kita memilih untuk tetap kuat dan bergerak maju. Percayalah, kita yang masih bertahan dengan segala problematika kehidupan sampai sejauh ini adalah orang-orang terpilih. Berbanggalah, sebab tak semua orang sekuat kita.



















