5 Novel Fiksi Ilmiah yang Diangkat Menjadi Serial TV, Penuh Konflik!

Novel bergenre fiksi ilmiah selalu punya cara unik untuk menarik perhatian kita dengan ide-ide futuristik yang tak terduga. Tak jarang, cerita-cerita hebat ini diadaptasi ke dalam bentuk serial televisi. Beberapa di antaranya bahkan berhasil mempertahankan esensi dari buku aslinya, meski dengan beberapa perubahan untuk menyesuaikan dengan format TV.
Dari kisah tentang dunia alternatif hingga perjuangan dalam menghadapi kehancuran peradaban, serial-serial ini membuktikan betapa kuatnya pengaruh fiksi ilmiah dalam dunia hiburan. Nah, berikut adalah rekomendasi novel fiksi ilmiah adaptasi serial TV terbaik yang layak untuk dibaca.
1. The Peripheral (2014) – William Gibson

Novel menceritakan kisah dua karakter, Flynne dan Wilf, yang hidup di waktu yang berbeda. Flynne adalah seorang perempuan muda yang tinggal di kota kecil Amerika di masa depan, sementara Wilf hidup di London beberapa dekade setelahnya. Keduanya terhubung melalui dunia maya, mengungkapkan misteri yang saling terkait antara kehidupan mereka.
Dalam serial TV-nya, Chloë Grace Moretz dan Gary Carr memerankan Flynne dan Wilf. Meskipun hanya bertahan satu musim, serial ini berhasil menghadirkan elemen-elemen misteri dan teknologi yang menjadi ciri khas karya Gibson. Meskipun ada perubahan dalam penyampaian cerita, nuansa cyberpunk dan dunia paralel yang diciptakan Gibson tetap terasa.
2. Under The Dome (2009) – Stephen King

Novel dystopian karya Stephen King ini mengisahkan sebuah kota kecil yang tiba-tiba terkurung dalam kubah kaca raksasa. Dengan tidak ada jalan keluar, penduduk kota harus menghadapi krisis sumber daya, ketegangan sosial, dan pertarungan untuk kekuasaan. Novel ini menggali bagaimana kekacauan sosial bisa terjadi ketika aturan peradaban mulai runtuh.
Serial TV-nya memperluas cerita ini dengan memasukkan lebih banyak konflik dan karakter baru. Meskipun serialnya lebih fokus pada drama dan konflik emosional, bukunya menawarkan analisis lebih dalam tentang dinamika sosial dan politik dalam situasi tertekan. Keduanya sama-sama memberikan pandangan tentang sisi gelap manusia dengan twist yang sulit dilupakan.
3. The Power (2016) – Naomi Alderman

Novel ini mengusung konsep revolusi sosial yang terjadi ketika perempuan tiba-tiba memperoleh kemampuan untuk menghasilkan arus listrik dalam tubuhnya. Naomi Alderman menggambarkan perubahan besar dalam struktur kekuasaan, di mana perempuan mulai mengubah dunia. Novel ini menyentuh tema kekuasaan, ketidakadilan, dan dampak dari perubahan yang tidak terduga.
Serial TV-nya tetap mempertahankan tema besar dari novel, meski popularitasnya tidak sebanding dengan bukunya. Meskipun ada beberapa perbedaan dalam adaptasi, serial ini berhasil menyajikan kisah tentang pemberdayaan perempuan. Alderman juga mengkritik sejarah patriarki dengan cara yang menghibur namun tetap relevan.
4. Foundation (1951) – Isaac Asimov

Diadaptasi menjadi serial TV oleh Apple TV, Foundation tetap mempertahankan inti cerita tentang perjuangan intelektual dan politis, meskipun ada penambahan karakter dan alur cerita untuk menarik penonton. Serial ini berusaha menyampaikan pesan tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan pemikiran rasional untuk menghadapi kekacauan.
Serial ini juga menggali lebih dalam pada konflik antar karakter dengan lebih banyak drama dan intrik politik. Meski Asimov dikenal dengan cerita yang kompleks, adaptasi ini mampu menghidupkan novel ke layar dengan efek visual yang menakjubkan. Foundation (2021) menjadi tontonan yang menghibur terutama bagi penikmat genre fiksi ilmiah.
5. Altered Carbon (2002) – Richard Morgan

Altered Carbon mengangkat tema futuristik tentang tubuh manusia yang bisa diganti-ganti dan kesadaran yang bisa dipindahkan ke tubuh baru. Dalam dunia ini, orang kaya bisa hidup abadi dengan mengganti tubuh mereka, sementara si protagonis, Takeshi Kovacs, disewa untuk menyelidiki sebuah pembunuhan misterius.
Adaptasi serialnya membawa cerita ini ke dalam dunia visual yang menarik, meskipun beberapa perubahan dilakukan. Kovacs menjadi karakter utama dengan latar belakang kompleks dan misi pribadi yang mengungkap sisi gelap dunia ini. Meskipun kurang menonjolkan kritik sosial secara mendalam, Altered Carbon (2018) tetap menjadi tontonan yang menghibur.
Meski sudah dijadikan sebuah serial TV, setiap halaman novel-novel di atas menawarkan detail yang mungkin terlewatkan di layar. Kalau kamu sendiri lebih tertarik membaca novelnya langsung atau lebih memilih menonton versi adaptasinya, nih?