5 Penulis Hebat Ini Karyanya Pernah Ditolak dan Inilah Kunci Suksesnya

The scariest moment is always just before you start. After that, things can only get better.

Apakah kamu sudah menonton film IT atau The Dark Tower? Kedua film itu adalah hasil adaptasi dari dua novel bestseller Stephen King. Hingga saat ini, Stephen King telah menerbitkan lebih dari 50 novel bestseller yang telah terjual hingga ratusan juta eksemplar.

Tapi tahukah kamu? Pada awalnya, Stephen King bahkan tidak mampu untuk membeli mesin ketik dan hanya bisa meminjam dari Tabby, istrinya. King bekerja serabutan dengan menulis berbagai cerita pendek dan mengirimnya ke majalah pria, lalu menggunakan honor yang tidak seberapa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sekeluarga.

Tahukah kamu? Novel perdana King, Carrie yang telah menjadi international bestseller dan diadaptasi menjadi film sebanyak dua kali telah ditolak sebanyak 30 kali oleh penerbit dan dibuang ke tempat sampah oleh King karena dia bahkan sangat membenci cerita yang dia buat.

It is impossible to live without failing at something, unless you live so cautiously that you might as well not have lived at all – in which case, you fail by default.

Siapa yang tidak kenal Harry Potter? Kisah tentang bocah dengan bekas luka di dahi ini mungkin menjadi novel sihir paling melegenda sepanjang masa. J.K Rowling, penulis dari novel legendaris ini pun merupakan penulis dengan bayaran terbesar di dunia pada tahun 2017 dengan kekayaan total mencapai $ 850 juta, membuatnya lebih kaya dari Ratu Elizabeth II.

Tapi siapa sangka, novel Harry Potter yang telah diterjemahkan ke dalam 72 bahasa ini pernah ditolak oleh penerbit, bukan hanya sekali, namun sebanyak 12 kali. Ketika proses penulisan Harry Potter, Rowling hanyalah seorang ibu tunggal yang harus memenuhi kebutuhan hidup anaknya dengan menulis buku anak-anak di sebuah kafe kecil.

Sejak penerbitan Harry Potter and the Sorcerer’s Stone, segalanya berubah bagi hidup Rowling.

Hidup adalah proses terus menerus memperbaiki diri.

Beralih dari negeri barat, ini dia penulis tanah air penggagas berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP), Asma Nadia. Siapa yang tidak kenal penulis Surga yang Tak Dirindukan dan Jilbab Traveler ini. Wanita yang gemar menulis dari muda ini telah menghasilkan lebih dari 30 novel dan juga menulis berbagai lirik lagu.

Tapi bukan hanya kesuksesan yang mengiringi perjalanan penulis berbakat ini. Ketika duduk di bangku kuliah, Asma harus berbaring di rumah sakit karena diserang oleh lima jenis penyakit. Namun karena semangatnya yang tinggi, ia tetap aktif membaca berbagai buku, bahkan menulis beberapa karya ketika kesehatannya sedang membaik. Karyanya juga kerap kali ditolak oleh majalah, tapi dia tidak pernah menyerah dan terus menulis.

An author feels as if he were dismissing some portion of himself into the shadowy world, when a crowd of the creatures of his brain are going from him forever.

Jika kamu ingat film animasi A Christmast Carol tentang seorang pria tua pelit yang mengalami kunjungan dari hantu masa lalu, masa kini dan masa depan, pria diatas adalah penulis novel tersebut. Charles Dickens telah berhasil menulis 15 buku klasik yang masih dibaca oleh jutaan orang hingga sekarang.

Meskipun Charles Dickens terkenal sebagai pembuat karakter fiksi terbaik di dunia, ia awalnya hanyalah seorang tukang semir sepatu yang sempat putus sekolah karena kesulitan ekonomi keluarganya. Namun justru karena pengalaman hidupnya yang keras, ia berhasil menulis novel pertamanya, Oliver Twist yang terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri.

Bertambahnya usia bukan berarti kita paham segalanya.

Penulis cantik yang terkenal karena karya Supernova ini disebut sebagai penulis keempat terkaya di Indonesia. Meskipun karir penulisannya terlihat mulus, Dee sempat mengalami jatuh bangun juga dalam perampungan 6 seri Supernova yang sangat terkenal ini. Pada awalnya, cerpen yang dibuatnya juga sempat ditolak beberapa kali oleh media cetak, sehingga ia hanya menulis untuk dibaca orang-orang di sekitarnya.

Hingga kini, Dee berhasil menerbitkan lebih dari 10 buku. Salah satu bukunya, Rectoverso, merupakan karya hibrida sastra-musik pertama di Indonesia yang menggabungkan pengalaman audio (musik), visual (ilustrasi) dan sastra.

Memang untuk jadi bersinar seperti para penulis-penulis di atas kita tidak boleh menyerah. Tantangan dan saingan selalu ada di depan sana, maka kemungkinan naskah ditolak pun pasti ada. Tapi, kunci dari kesuksesan bagi seorang penulis adalah konsistensi. Jadi, kalau naskahmu pernah ditolak atau tidak diterbitkan di media, jangan berhenti menulis, ya!