5 Resep Bahagia Saat Dirundung Berbagai Tuntutan Hidup

12 Nov 2023, 07:16 WIB

ilustrasi bahagia itu sederhana (pexels.com/Andre Furtado)

Menjalani kehidupan ini setiap insan tak luput dari target hidup. Apalagi di usia semakin dewasa banyak tuntutan-tuntutan hidup yang harus digapai. Bahkan tuntutan gak hanya hadir pada diri sendiri, orang lain cukup mengambil andil mengatur hidupmu. Biasanya orangtua yang ingin ikut campur atas pilihan menentukan arah tujuanmu.

Jika salah menyikapi tuntutan bukan solusi yang didapat justru bikin stres. Kunci bahagia sebenarnya terletak pada dirimu sendiri. Lima resep di bawah ini boleh kamu praktikkan, siapa tahu aja setelah ini hidupmu lebih bahagia walaupun banyak tuntutan.

1. Menerima keadaan dengan bijak

ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tuntutan hidup yang sedang kamu alami bukan jadi alasan untuk terus mengeluh. Resep pertama agar tetap fun diera gempuran harus serba bisa, cukup jadikan tuntutan sebagai tantangan hidup bukan beban. Dengan begini kemampuan dalam beradaptasi mengatasi masalah bisa berkembang dan tantangan terasa ringan.

Memiliki pola pikir yang bijak terhadap tuntutan hidup juga bisa melatihmu bersyukur dengan tuntutan yang kamu hadapi saat ini. Positifnya hal ini akan membawa kebahagiaan dalam ke hidupmu.

2. Aktif berolahraga menjaga kebugaran tubuh dan menyegarkan pikiran

ilustrasi pria melakukan olahraga lari (pexels.com/Pixabay)

Meskipun banyak tuntutan dalam hidup yang perlu kamu kejar, jangan melupakan olahraga. Sebab olahraga selain membuat tubuh jadi lebih sehat, juga dapat membantu mengurangi stres akibat tekanan dari lingkungan sekitar.

Aktivitas olahraga jika dilakukan secara rutin dapat membantu kesejahteraan fisik dan mentalmu. Jadi sesibuk apa pun kamu, luangkan waktu setidaknya lima belas menit untuk olahraga, bisa dilakukan dari hal mudah seperti meditasi maupun joging.

3. Membuat target hidup yang realistis

ilustrasi membuat rencana (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kunci ke-3 agar hidupmu tetap bahagia di tengah gempuran target pekerjaan, harapan orangtua, sampai keinginan yang belum tergapai mengakibatkan hampir gila. Solusinya buatlah target hidup yang realistis atau sesuai dengan kemampuan agar hidup lebih terarah.

Tak perlu membandingkan hidupmu dengan orang lain secara berlebihan. Terlalu keras terhadap diri sendiri dapat membuat tidak bahagia. Cukup fokus dengan tujuan dan bekerja keras agar target bisa tergapai.

4. Tidak mengabaikan work life balance

ilustrasi bekerja dengan bahagia (pexels.com/Gary Barnes)

Kamu pasti sering mendengar meraih kesuksesan dibutuhkan kerja keras bahkan sampai mengorbankan banyak hal. Eits, pahami dulu meski banyak beban hidup yang harus kamu tanggung, jangan mengabaikan work life balance. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan dibutuhkan demi kesehatan fisik dan mental terkendali.

Jangan terlalu memaksakan diri terhadap pekerjaan, saat tubuhmu capek, istirahat. Sungguh waktu luang berharga untuk bisa diisi dengan kegiatan yang kamu suka, seperti menjalani hobi maupun kumpul dengan orang tersayang. Dampak positifnya sementara waktu bisa membebaskan dari tekanan.

5. Tidak melupakan esensi menjadi makhluk sosial

ilustrasi tolong menolong (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tolong menolong dengan sesama membuat hidup bisa lebih bahagia. Kehadiranmu yang dapat memberikan kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat membuat kamu merasa lebih berharga.

Sebagai makhluk sosial pasti beradaptasi dengan banyak orang di sekelilingmu. Meski banyak tuntutan hidup tetap luangkan waktu untuk berkumpul dan berbagi pengalaman bersama keluarga dan kawan.

Menyikapi setiap tuntutan hidup cukup dijalani. Yakin badai pasti berlalu, sesulit-sulitnya menghadapi tuntunan pasti ada jalan keluarnya. Jadi bahagia sebenarnya sederhana, tinggal bagaimana cara kamu menikmati tiap liku-liku kehidupan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.