5 Sebab Orang Malas Memakai Jam Tangan, Bukan Tidak Disiplin

Dahulu pemakai jam tangan biasanya dihubungkan dengan karakter yang disiplin, sangat menghargai waktu, dan antimolor bila ada janji bertemu dengan orang lain. Akan tetapi, masih sesuaikah penilaian tersebut untuk dianut saat ini?
Rasanya tidak apabila kamu pernah melihat tokoh atau kenalan yang tetap sukses meski tak pernah mengenakan jam tangan. Sebab tidak mungkin kesuksesan tersebut dicapai tanpa karakter disiplin dan menghargai waktu yang dimiliki.
Masih belum percaya? Berikut kami uraikan alasan orang malas memakai jam tangan. Jangan dihubungkan lagi dengan sifat-sifatnya, ya!
1. Sudah ada smartphone yang bisa menggantikan jam tangan

Cukup dengan satu smartphone kita bisa melihat tanggal, menyetel alarm, menggunakan stopwatch, dan membuat agenda kegiatan agar tidak lupa. Sementara bila menggunakan jam tangan, secara umum fiturnya terbatas.
Kalaupun hendak menggunakan jam tangan yang lebih canggih, harganya bisa mahal sekali. Berlipat-lipat dari harga jam tangan biasa bahkan smartphone baru. Jadi, menggunakan smartphone saja dirasa lebih menguntungkan.
2. Kebiasaan setelah lebih banyak di rumah

Siapa yang setelah WFH atau kuliah online selama pandemik menjadi malas mengenakan jam tangan saat bepergian? Padahal, dahulu benda yang satu itu tak boleh sampai ketinggalan. Bawaannya cemas bahkan kurang percaya diri apabila tidak memakainya.
Akan tetapi, lama di rumah saja telah membuat orang beradaptasi dengan berbagai kebiasaan baru. Salah satunya, tidak lagi menggunakan jam tangan. Pergelangan tangan pun terasa lebih nyaman, bebas, dan ringan.
3. Kulit mudah iritasi saat memakai jam tangan

Sebagian orang memiliki kulit yang sensitif. Termasuk ketika menggunakan jam tangan. Terutama jika ia sedang berkeringat. Kulit pergelangan tangan seketika merah, gatal, bahkan perih.
Makanya, jangan heran kalau mereka tak pernah mengenakan jam tangan. Bukan gak mampu beli lho, ya! Bahkan bila ia diberi jam tangan, mungkin ia hanya akan mengopernya pada orang lain.
4. Sering lupa apabila jam tangan dilepas

Orang yang mudah lupa memang tidak cocok membawa banyak barang, apalagi yang ukurannya terbilang kecil seperti jam tangan. Ketika ia harus melepas jam tangan dan meletakkannya di suatu tempat untuk berwudu misalnya, ia bisa lupa buat mengambilnya lagi.
Apabila hal seperti ini sering terjadi, ujung-ujungnya bikin rugi, kan? Ia harus sering membeli jam tangan. Lebih baik uangnya digunakan untuk hal-hal lain yang lebih penting.
5. Kerap melihat jam tangan malah membuatnya tidak tenang

Rasanya, hidup sekali cuma dikejar-kejar oleh putaran jarum jam tangan. Mau mengerjakan apa pun, pertanyaan yang memenuhi kepalanya ialah, "Aku masih punya waktu berapa lama lagi?"
Akibatnya, dia menjadi sulit berkonsentrasi. Saat perjalanan menuju kantor pun demikian. Sering melihat jam tangan membuatnya cemas bakal tiba terlambat. Kalau hal ini terus terjadi, kesehatan mentalnya tentu dapat terganggu.
Pilihan untuk memakai jam tangan atau tidak memang perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk orang yang banyak bekerja di lapangan misalnya, mengenakan jam tangan akan terasa lebih simpel ketimbang harus membuka-buka smartphone.
Intinya, kamu jangan lagi menilai karakter orang dari apakah dia memakai jam tangan atau tidak. Sudah banyak gak berlakunya bila mempertimbangkan lima hal di atas.