5 Sebab Seseorang Pura-pura Bahagia di Lingkungan Sosial, Pencitraan?

Saat seseorang mengalami musibah atau kejadian yang tak mengenakkan, terkadang dia akan berpura-pura bahagia saat berada di lingkungan sosial agar terlihat kuat. Walaupun sebenarnya dia merasa lemah karena mengalami kekecewaan dan rasa sedih yang dirasakan akibat kegagalan yang dialaminya. Sehingga akhirnya dia melakukan pencitraan demi menutupi luka di hatinya tersebut.

Selain itu juga untuk menjaga dirinya agar kelemahannya saat ini gak dimanfaatkan oleh orang lain yang berniat gak baik padanya. Apalagi jika dia menyadari bahwa dirinya tipe yang sensitif dan mudah baper sehingga mudah mengedepankan perasaan dibandingkan logika. Atas dasar itulah dia membuat benteng perlindungan yang tinggi untuk melindungi dirinya sendiri. 

Gak semua orang saat susah akan meminta bantuan orang lain yang berada di sekitarnya. Terutama jika dia termasuk tipe orang yang mandiri dan ingin menyelesaikan semua masalahnya sendiri. Sehingga dia akan berpura-pura bahagia walau sedang mengalami masa sulit, dia takut menjadi beban bagi orang lain yang tak tega padanya.

Apalagi jika selama ini dia selalu ringan tangan dalam membantu orang lain. Maka dia gak ingin kebaikannya dulu seolah harus diganti ketika saat ini dia sedang mengalami kesusahan. Dia berpikir bahwa dengan selalu tersenyum akan meringankan rasa tertekan akibat masalahnya dan agar orang lain gak terbebani untuk harus membantunya melewati kesulitannya tersebut. 

Terkadang seseorang akan berpura-pura bahagia di lingkungan sosial disebabkan karena dia gak mau kalah saing dari orang lain yang dirasa lebih darinya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan orang lain bisa membuat seseorang merasa iri dan dengki. Apalagi jika dia tipe orang yang suka membandingkan-bandingkan dirinya dengan orang lain.

Nah agar dirinya gak terlihat berada di bawah dari orang tersebut, akhirnya dia memilih untuk berpura-pura bahagia. Tentunya dengan tujuan agar orang yang dimaksud berpikiran bahwa dia juga memiliki banyak hal di dalam hidupnya yang membuatnya bahagia. Pada dasarnya dia hanya gak mau kalah dari orang tersebut. 

Saat berada di lingkungan sosial, tentunya seseorang gak akan selalu bisa bertemu dengan orang-orang yang positif dan memberikan energi yang positif pula. Karena bisa saja orang lain atau bahkan orang terdekatnya sendiri malah selalu menebarkan energi negatif padanya. Misalnya teman, rekan kerja, tetangga atau kekasih yang toksik karena suka sekali mengeluh segala hal setiap kali bertemu. 

Nah agar dia gak terpengaruh tekanan lingkungan yang negatif tersebutlah akhirnya membuatnya menjadi berpura-pura bahagia. Tentunya agar dia gak ikut terlarut akan cerita yang ada dan akhirnya malah membuatnya ikut mengeluh atas apa yang terjadi di dalam hidupnya. Dia mencoba menjaga dirinya agar gak tersedot dalam energi negatif yang mereka sebarkan, sehingga dirinya gak menjadi orang yang gampang mengeluh seperti mereka. 

Seseorang yang senang akan pujian dari orang lain biasanya akan berpura-pura bahagia di lingkungan sosial. Sehingga dia akan selalu memamerkan apa yang dimilikinya atau pencapaian apa yang telah diraihnya saat berhasil melakukan sesuatu. Bahkan tak jarang pula dia akan memamerkannya di media sosial.

Semakin banyak orang lain memberikan like dan komentar yang berisikan pujian, maka akan semakin aktif dia mengunggah atau menuliskan status yang menandakan kebahagiaannya. Pujian dari orang lain seolah memuaskan dirinya serta merasa bangga akan diri dan hidupnya sendiri. Dia seakan tak bisa jika tak mendengar pujian dari orang lain di setiap waktunya.

Seseorang yang selalu bahagia biasanya terlihat seolah dia tidak memiliki banyak beban dan masalah di dalam hidupnya. Padahal belum tentu seperti itu, karena apa yang ditampilkan di depan orang lain belum tentu sama seperti kenyataannya. Karena lima sebab di atas yang membuat seseorang pura-pura bahagia saat berada di lingkungan sosial.