Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sikap ala Anak Remaja yang Sebaiknya Ditinggalkan Saat Dewasa

ilustrasi perempuan berkacamata (pexels.com/Msntatdgt)

Memasuki usia dewasa awal memang bukan hal yang mudah. Orang-orang di sekitar menuntutmu untuk mampu bersikap bijak atas kepada diri sendir. Namun di sisi lain, kamu juga masih belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan peralihan dari masa remaja ke masa dewasa.

Tidak jarang kamu masih menyimpan sikap dan kebiasaan layaknya anak remaja. Jika itu kebiasaan dan perilaku yang baik tentu tidak masalah. Lantas bagaimana jika itu adalah sikap buruk? Berada di fase dewasa awal, berikut ini merupakan deretan sikap ala anak remaja yang sebaiknya ditinggalkan.

1. Konsumtif

ilustrasi shopping (pexels.com/Gustavofring)

Perilaku konsumtif memang menjadi tantangan tersendiri. Sudah bukan hal yang asing lagi jika mereka yang memilih perilaku konsumtif hanya sekadar menuruti keinginan sesaat. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan penting justru dihamburkan untuk hal-hal yang tidak perlu.

Perlu diketahui, konsumtif merupakan salah satu di antara deretan sikap ala anak remaja yang sesegera mungkin harus ditinggalkan. Bertahan dalam perilaku konsumtif tidak menutup kemungkinan membuat kondisi finansialmu jadi berantakan.

2. Saling pamer

ilustrasi party (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sikap pamer seolah menjadi budaya yang sudah mendarah daging. Antara satu orang dengan yang lainnya saling menunjukkan apa yang dimiliki. Entah itu pamer dari segi pencapaian, profesi, kekayaan, maupun pamer membanggakan nama besar dan Wibawa orang-orang terdekat.

Padahal saling pamer termasuk sikap ala anak remaja yang sesegera mungkin harus ditinggalkan. Sikap pamer merupakan cerminan bahwa kamu mengalami kebahagiaan semu. Sedangkan mereka yang benar-benar bahagia tidak akan butuh pengakuan orang lain.

3. Mendahulukan gengsi

ilustrasi selfie (pexels.com/Anna Shvets)

Siapa, sih yang tidak mengetahui sikap satu ini? Setiap dari kita pasti sudah tidak asing dengan hal tersebut. Kamu takut jika ketinggalan dengan yang lain atau dipandang remeh. Alih-alih tampil apa adanya, yang ada kamu justru menunjukkan sikap, perilaku, dan juga penampilan yang terkesan dibuat-buat dan dipaksakan.

Jika kamu termasuk tipe orang yang sering mendahulukan gengsi, ketahuilah itu merupakan salah satu di antara sikap ala anak remaja yang seharusnya ditinggalkan. Terlalu mendahulukan gengsi menunjukkan kamu merupakan sosok yang masih belum bisa berperilaku secara bijak karena mengutamakan kepura-puraan.

4. Suka asal ikut tren

ilustrasi remaja berkacamata (pexels.com/CocaKolaLips)

Siapa, sih yang tidak kepincut ketika melihat suatu tren? Apalagi jika orang-orang di sekitarmu juga turut melakukannya. Tapi sayangnya, tidak semua tren yang ada bersifat positif dan patut diikuti. Tidak jarang kamu juga akan bertemu dengan sejumlah tren yang justru membawa ke arah menjerumuskan.

Jika kamu termasuk orang yang suka asal ikut tren, ketahuilah ini merupakan salah satu sikap khas anak remaja yang sebaiknya ditinggalkan. Asal ikut tren tidak menutup kemungkinan bisa membuatmu terjerumus ke arah yang tidak diinginkan.

5. Terpaku dengan media sosial

ilustrasi bermain hp (pexels.com/Pixabay)

Keberadaan media sosial ibarat candu bagi milenial dan gen z. Berjam-jam menghabiskan waktu di depan media sosial seolah terasa singkat. Kamu hanya scrolling media sosial sepanjang waktu tanpa ada tujuan yang pasti.

Tahukah kamu? terlalu terpaku dengan kehidupan media sosial merupakan salah satu di antara sikap ala anak remaja yang sesegera mungkin harus dihilangkan. Membiasakan diri untuk terpaku dengan kehidupan media sosial bisa membentukmu jadi sosok plin-plan dan mudah terbawa arus dunia maya.

Perilaku ala anak remaja sudah seharusnya mulai dihilangkan ketika menginjak dewasa awal. Kira-kira dari lima perilaku di atas, mana saja yang masih sering kamu terapkan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us