5 Sikap yang Harus Dilakukan Jika Temanmu Mengalami Depresi

Yang pertama kali perlu kamu tahu adalah mereka yang sedang tertekan, stres atau mengalami depresi membutuhkan tempat yang bisa dipercaya untuk bercerita. Mereka hanya ingin meluapkan semua kisah dan emosi yang dipendam selama ini. Tentu saja tidak sembarang orang yang mereka percaya untuk mendengarkan cerita yang sedikit sensitif baginya. Namun saat mereka sudah yakin dan percaya pada kita, maka mereka pun akan mencari kita di saat mereka mulai tertekan.

Tapi bagaimanapun cara manusia dalam mendengar dan membantu orang lain tidaklah sama. Mungkin saja kamu lebih nyaman bertindak langsung daripada sekedar mendengarkan cerita mereka yang sangat emosional. Tidak apa, kamu tidak salah. 

Jika memangg tidak bisa mendengarkan ceritanya, setidaknya kamu menghargai mereka. Katakan apa yang ingin kamu lakukan. Bantuan apa yang ingin kamu tawarkan. Jangan menghakimi dan menilai mereka dengan menolak mendengarkan. Mereka pantas bercerita dan kamu layak mendengar baru menilainya.

Ada individu yang dengan mudah menceritakan kisah mereka kepada orang lain. Namun ada pula yang tidak mudah, bahkan terkesan sangat tertutup oleh kisah pribadinya. Merek jarang bercerita dan hanya ingin berbagi dengan teman dekat mereka sendiri. Termasuk saat mereka mengalami sebuah tekanan atau depresi.

Sebagai teman kita memang ingin membantu. Menjadi pendengar yang baik dan memberikan solusi bagi masalah mereka. Namun tidak semua bisa kita lakukan, terlebih saat mereka tidak ingin melakukannya. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk bercerita. Yang jelas, sediakan dirimu kapan saja saat ia yakin telah siap bercerita dan berbagi masalahnya denganmu. Pahami kondisinya, jangan menjejalnya dengan pertanyaan dan rasa penasaranmu. Hibur dia tanpa membuatnya merasa semakin tertekan.

Seseorang yang sedang mengalami depresi cenderung dapat melakukan hal-hal negatif lebih mudah. Jika mereka tidak didampingi, bisa jadi mereka berani melakukan hal yang tidak diinginkan. Saat emosi negatif tidak tersalurkan dengan baik, seperti marah, sedih, kecewa dan lain sebagainya. Maka bisa jadi mereka pun akan mencari cara lain untuk menyalurkan emosi tersebut.

Sebagai teman, jangan ragu untuk menyediakan dirimu di saat-saat terburuknya. Saat ia sedih, hiburlah. Saat ia marah, bantu meredamnya. Meski tidak bercerita, setidaknya mereka tidak merasa sendirian. Yang mereka butuhkan adalah teman yang siap mendukungnya. Bukan yang sekedar datang karena penasaran lalu pergi dan enggan kembali. Jika mungkin, tularkan kebahagiaan yang kamu rasakan, agar ia pun bisa ikut merasakannya.

Tak hanya mendengar ceritanya, kamu bisa meringankan beban di pikirannya dengan mengajak melakukan kegiatan positif. Misalnya, melakukan hobi bersama, pergi berlibur, atau bahkan sekedar nonton film dan makan bersama di cafe favorit kalian pun bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Ajak ia untuk menuliskan kegiatan yang ia sukai, kegiatan yang membuatnya bahagia dan ingatan apa yang mampu membuatnya bersemangat. Depresi memang harus segera disembuhkan. Minimal jika tidak bisa diatasi sendiri, maka sarankan ia untuk pergi ke ahlinya. Namun sebagai teman, kamu pun bisa menjadi obat baginya. Melakukan kegiatan yang menyenangkan berdua akan membuat pertemanan kalian pun semakin erat.

Ingatlah! Jangan menjanjikan ia apapun. Terlebih yang tidak dapat kamu penuhi. Jangan berjanji untuk selalu ada di saat ia memintamu datang. Jangan janjikan kamu bisa memberi solusi yang tepat sat ia meminta. Katakan saja jika kamu sedang berhalangan hadir. Dan sampaikan bahwa kamu tetap bersedia mendengarkan dan memberikan saran baginya.

Saat kamu jujur dengan keadaan, ia pun akan dengan mudah mengerti kamu. Semakin kamu jujur, ia pun akan semakin menghargai kamu sebagai teman yang sedang berusaha selalu ada. 

Lakukanlah yang terbaik versimu. Bantu dia bukan memerintahnya. Lakukan karena kamu ingin bukan karena kamu takut ia pergi meninggalkanmu sebagai teman. Sebab suatu saat, yakinlah bahwa kamu pun akan sama membutuhkannya dengannya.