Memiliki sifat keras kepala sebenarnya ada sisi baiknya. Kamu tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai perkataan orang. Kamu merupakan pribadi yang mantap dengan pandanganmu. Dirimu dikenal sebagai sosok yang tegas dan tahu apa yang hendak kamu lakukan.
Akan tetapi, sama seperti hal-hal lain di dunia ini, sifat keras kepala yang berlebihan juga menimbulkan masalah untuk diri sendiri. Di titik ini, kamu wajib mengerem sifat keras kepala tersebut.
Kamu selalu meragukan semua orang, tak terkecuali mereka yang mempunyai keahlian di suatu bidang. Mereka menempuh pendidikan khusus dan sudah mengantongi banyak pengalaman sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Namun, di hadapanmu semua itu menjadi tak ada artinya.
Bukannya mendengarkan pandangan mereka yang bakal amat berguna bagimu, kamu justru merasa paling tahu soal segala hal. Percuma memberitahumu karena kamu tidak akan mempercayainya. Kamu asal mengambil tindakan sendiri sehingga sering kali muncul masalah yang tak mampu kamu atasi.
Sebenarnya, kamu tahu bahwa pendapatmu lemah karena kurang berdasar bahkan jelas-jelas keliru. Dengan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman, kamu mengerti adanya pendapat orang lain yang lebih tepat. Hanya saja, kamu terlalu gengsi buat mengakui apalagi mengikuti pendapat orang.
Sadarkah bahwa sikap begini sama dengan menciptakan bahaya untuk dirimu? Cuma demi melindungi ego, kamu nekat terus mempertahankan pendapat sendiri yang tidak tepat. Kalau pendapat ini sampai menjadi tindakan, pastinya tambah besar kekacuan yang ditimbulkan.
Orang dengan sifat keras kepala yang berlebihan pada akhirnya juga akan menjadi sosok yang arogan. Kamu bukan lagi dalam tahap sulit dinasihati atau mendengarkan pendapat orang lain, melainkan selalu memaksakan pendapatmu pada siapa pun.
Dampaknya, orang-orang enggan berurusan denganmu. Apabila kamu sebatas sulit dinasihati, akibat buruknya masih buat dirimu. Akan tetapi, begitu kamu menjadi gemar memaksakan kehendak, orang lain yang menjadi korbannya.
Dengan sifat keras kepalamu yang keterlaluan, tak satu pun nasihat kamu dengarkan. Bahkan, makin orang menasihatimu agar begini begitu, semakin kamu ingin melanggarnya. Motivasimu selain buat bikin pemberi nasihat menjadi kesal, juga membuktikan bahwa saran mereka keliru.
Padahal, nasihat serupa yang datang dari berbagai pihak seharusnya lebih kamu perhatikan sebab kemungkinan besar memang benar. Begitu dilanggar, kamu cuma mengulang kesalahan yang sama.
Pembuktian apa pun memang memerlukan waktu. Misalnya, kamu yakin bahwa masa depanmu bakal cerah. Tentu butuh waktu bertahun-tahun sampai kerja kerasmu membuahkan hasil yang maksimal.
Bedanya dengan sifat keras kepala yang sudah gak sehat lagi adalah kamu seperti hidup dalam mimpi saja. Waktu berjalan dan apa yang kamu yakini tak juga menunjukkan tanda-tanda akan terbukti. Ini terjadi bukan tanpa penjelasan yang masuk akal.
Bila mau berintrospeksi, bakal terlihat bahwa kamu sendiri kurang usaha untuk membuktikan keyakinanmu. Soal masa depan yang cerah, misalnya. Bagaimana hal tersebut akan menjadi nyata jika sampai hari ini saja kamu masih lebih banyak berpangku tangan? Hati-hati, lama-kelamaan mentalmu dapat terganggu akibat jarak yang terlalu jauh antara keyakinan dengan kenyataan.
Sifat keras kepala kadang juga diperlukan supaya kamu teguh pada pendirianmu. Akan tetapi, jaga agar tak mendatangkan keburukan buat dirimu. Segeralah berintrospeksi dan ukur sifat keras kepalamu telah sejauh mana berdasarkan lima tanda di atas.