5 Tips Berhenti Jadi Orang yang Suka Mengontrol, Gak Baik Loh!

- Pembelajaran tentang karakteristik hubungan yang positif melalui batasan dan komunikasi terbuka membantu mengidentifikasi area perbaikan.
- Merenungkan perilaku tidak seimbang, menjelajahi ketakutan atau rasa tidak aman yang mendorong perlunya pengendalian.
- Hubungan adalah jalan dua arah, bekerja sama dengan pasangan untuk meningkatkan dinamika hubungan sering kali diperlukan.
Apakah kamu pernah mendapati dirimu bersikap ingin selalu mengontrol apa saja yang terjadi dan berharap semuanya dapat berjalan sebagaimana kamu inginkan? Perasaan ini sangatlah wajar dan normal dirasakan, karena sebagai manusia yang kerap berencana, tentu kita ingin semuanya berhasil seperti yang sudah direncanakan.
Namun, menjadi seseorang yang terlalu mengontrol baik dalam hubungan maupun dalam kehidupan, pada umumnya bukanlah hal yang baik. Yuk, simak lima tips berhenti menjadi orang yang terlalu mengontrol di bawah ini!
1. Pelajari tentang karakteristik hubungan yang positif

Pembelajaran tentang karakteristik hubungan yang positif dapat kamu lakukan melalui batasan dan komunikasi terbuka. Hal ini dilakukan untuk membantumu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
"Memahami apa yang dimaksud dengan hubungan yang sehat dapat membuatmu untuk membuat keputusan yang tepat tentang hubunganmu dan mengganti perilaku mengendalikan dengan perilaku yang lebih sehat,” kata Marina Kerlow, lulusan terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dilansir Psych Central.
2. Intropeksi diri

Setelah kamu memahami apa yang dimaksud dengan hubungan yang seimbang dan positif, kamu dapat merenungkan perilakumu yang tampaknya tidak selaras. Jelajahi ketakutan atau rasa tidak aman apa pun yang mungkin mendorong perlunya pengendalian.
"Fokuslah mengidentifikasi pola kendali dan memahami emosi mendasar yang mendorongnya. Misalnya, apakah kamu takut ditinggalkan atau merasa tidak mampu, sehingga berlebihan dengan bersikap mengontrol? Melakukan introspeksi ini secara rutin dapat membantumu secara aktif berupaya merestrukturisasi perilaku yang terjadi," jelas Kerlow.
3. Cobalah bekerja sama dengan pasanganmu

Hubungan adalah jalan dua arah. Meskipun kamu mungkin memiliki kecenderungan mengendalikan dalam aspek lain kehidupanmu, pengendalian hubungan interpersonal memerlukan partisipasi setidaknya satu orang lainnya. Oleh karena itu, bekerja sama dengan pasangan untuk meningkatkan dinamika hubungan secara keseluruhan sering kali diperlukan.
“Untuk meningkatkan perilaku pengendalian dalam suatu hubungan, idealnya orang yang memiliki kekuasaan harus menyadari dampak yang mereka timbulkan terhadap hubungan tersebut," kata Ronald Hoang, konselor klinis dan psikoterapis terdaftar dari Sydney, Australia.
"Orang dengan kekuasaan yang lebih kecil akan berusaha untuk ‘tumbuh’ dalam kekuasaannya agar menjadi setara. Dengan kata lain, menjadi lebih asertif (tidak agresif) untuk berkomunikasi dengan tegas, namun tidak konfrontatif," lanjutnya.
4. Praktikkan penerimaan diri

Sadarilah bahwa kita tidak bisa mengendalikan segalanya di dunia ini. Fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu kendalikan dan biarkan hal-hal yang diluar kendalimu berjalan apa adanya.
"Kita perlu menerima bahwa kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri karena hal ini membebaskan kita dari stres dan tanggung jawab untuk memastikan semua orang dan segalanya berjalan sempurna. Namun, hal ini sulit dilakukan bila kamu ingin mengontrol dan merasa cemas," terang Sharon Martin, psikoterapis berlisensi, dilansir Psychology Today.
5. Jadilah fleksibel

Selain itu, cobalah perhatikan pemikiran yang memberitahu bahwa jalanmu adalah jalan terbaik dan satu-satunya. Sering kali, ada lebih dari satu cara yang layak untuk melakukan sesuatu. Pada saat yang sama, tetaplah fokus pada masalah yang benar-benar harus kamu selesaikan.
"Menyelesaikan masalah semua orang tidaklah mungkin dan sering kali hal ini menyebabkan kita menjadi lebih stres dan merusak hubungan daripada manfaatnya," lanjut Martin.
Yuk, pelajari untuk bisa menerima dan membiarkan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Jika kita memaksakannya, maka hidup kita akan penuh tekanan dan rasa tuntutan yang tentunya bukanlah hal baik untuk dirimu.