Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Melindungi Karya Tulis dari Praktik Plagiarisme

ilustrasi penulis sedang terkejut (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sebagai seorang penulis, sudah pasti tiap tulisan perlu dipertimbangkan sebelum dipublikasikan. Seringkali karya tulis yang dibuat ternyata mempunyai kesamaan dengan tulisan lain yang lebih dulu terbit. Meski tulisan tersebut benar-benar dibuat sendiri, tetap saja unsur ketidaksengajaan sangat mungkin terjadi.

Nah, supaya tulisan kamu tidak mudah terdeteksi plagiat atau bahkan nantinya yang akan diplagiat orang lain, penting untuk menerapkan beberapa tips berikut. Tentu saja praktik plagiarisme tidak dibenarkan karena pastinya akan merugikan banyak pihak. Keep scrolling!

1. Jangan mengirimkan tulisan ke media sembarangan

ilustrasi penulis sedang kecewa (pexels.com/Thirdman)

Banyaknya media publikasi membuat penulis seringkali mempertimbangkan di mana tempat yang paling tepat. Cara paling bijak adalah coba melakukan seleksi sejak awal sebelum benar-benar mengirimkannya. Daripada karyamu disalahgunakan, lebih baik kamu yang melakukan antisipasi sedini mungkin.

Ingatlah bahwa tulisan yang akan kamu publikasikan sangat berpeluang dibaca dan diakses banyak orang. Tidak sesuai rasanya jika ternyata tulisan itu terdeteksi plagiat atau bahkan nantinya diplagiat penulis lain. Atau, bahkan ada kemungkinan tulisanmu diambil hak ciptanya oleh media yang bersangkutan tersebut.

2. Pahami syarat dan ketentuan sebelum menerima tawaran kerja sama

ilustrasi mahasiswa bersalaman dengan dosen (pexels.com/Mikhail Nilov)

Penulis mungkin akan mendapatkan tawaran kerja sama dari beberapa media ataupun lembaga. Penting untuk kamu menyelidiki terlebih dahulu terkait syarat dan ketentuan yang diberikan. Pahami juga bagaimana benefit dan kewajiban yang harus kamu lakukan sebagai penulis.

Jika sekiranya memberatkan dan mencurigakan, lebih baik kamu tidak menerimanya. Tidak masalah sesekali melakukan penolakan daripada kamu yang akan dirugikan. Supaya semakin yakin dengan tawarannya, cobalah bertanya dan berdiskusi kepada rekan penulis lain yang lebih berpengalaman.

3. Kirimkan tulisan ke alamat email sendiri

ilustrasi mahasiswa sedang belajar (pexels.com/Keira Burton)

Cara ini cukup menarik dan mudah dilakukan, namun, tidak semua mengetahuinya. Tujuan dari mengirimkan ke email sendiri adalah sebagai bukti jika nanti tulisanmu dinilai hasil plagiat penulis lain, kamu mempunyai kewenangan untuk mempertahankan hak ciptanya. Pada email sudah tersedia waktu pengiriman yang otomatis akan tertera saat kamu mengirimkannya. 

Meski terkesan tidak biasa, dengan cara ini kamu mempunyai bukti yang kuat untuk menunjukkan seberapa orisinil tulisan itu. Hal ini sekaligus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi jika kamu dituntut oleh pihak lain karena tulisannmu dianggap hasil plagiarisme. Kamu tinggal menunjukkan saja bukti tersebut, bukti bahwa tulisan itu kamu buat terlebih dahulu berdasarkan tanggal yang tertera di email.

4. Salin tulisan dan simpan ke folder yang lebih aman

ilustrasi menulis saat liburan (pexels.com/Antoni Shkraba)

Tidak hanya mengirimkan ke email sendiri, penting untuk kamu mempunyai salinan file tulisan tersebut. Tulisan apa pun mulai dari artikel, novel, kumpulan cerita pendek, semuanya penting untuk kamu simpan salinannya. Hal ini bertujuan jika nanti kamu menerbitkannya dalam bentuk cetak akan lebih mudah.

Mempunyai salinan file tulisan juga memberikan kemudahan saat kamu mengeceknya di kemudian hari. Sebagai bukti bahwa kamu adalah penulis aslinya, maka menyimpan file salinan adalah tanda bahwa kamu benar-benar berkomitmen menulis dan menjaga keasliannya. Meski ini membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih, hal ini tidak masalah daripada karyamu diakui oleh sembarang orang yang tidak bertanggung jawab.

5. Penting untuk melakukan evaluasi tulisan sendiri

ilustrasi diskusi bersama penulis (pexels.com/Yan Krukau)

Supaya tulisanmu semakin meyakinkan banyak pihak, penting untuk melakukan introspeksi diri sebagai penulis. Siapa tahu tulisanmu sendiri yang ternyata hasil plagiat karya penulis lain. Cobalah untuk membaca ulang dan memeriksa tingkat plagiasi melalui situs terpercaya. Sudah banyak web atau aplikasi yang dapat kamu manfaatkan untuk pengecekan ini.

Tidak menutup kemungkinan, sebagai penulis terbawa gaya bahasa penulis lain. Penting untuk kamu mempunyai ciri khas yang membuat pembaca selalu teringat dengan tulisan tersebut. Jangan sampai kamu sebagai penulis yang merasa sudah terjun di kepenulisan lebih lama, justru menjadi antikritik dan memaksakan segala cara hanya untuk mendapatkan banyaknya penghasilan.

Kesimpulannya, sebagai penulis sangat penting untuk menghindari praktik plagiarisme. Tidak hanya untuk meyakinkan pembaca, tapi juga meningkatkan kepercayaan pada media ataupun lembaga yang akan bekerja sama denganmu. Jadi, apakah sudah yakin tulisanmu terbebas plagiarisme dan kamu tidak melakukan praktik tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Moch Abdul Aziz
EditorMoch Abdul Aziz
Follow Us