Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menjalani Slow Living bagi Millennial agar Lebih Nikmati Hidup

Pexels.com/Uriel Mont

Slow living sendiri secara sederhana dapat kita maknai dengan sebuah proses hidup yang mengajarkan kita untuk lebih santai dalam menjalani kehidupan dan gak menuntut sesuatu agar berjalan cepat sehingga kita dapat memaknai setiap langkah yang kita lakukan.

Meski gak menampik jika sekarang ini semua dituntut untuk selalu cepat namun bukan berarti saat kamu memutuskan untuk menganut  slow living berarti pasrah dengan keadaan, ya. Gak begitu konsepnya, lho kamu tetap berprogres, kok hanya saja kamu lebih menikmati setiap proses  yang kamu kerjakan tanpa menuntut hasil yang cepat.

Nah, sudah mulai penasaran, kan dengan slow living? Hayo, pasti sudah tertarik banget pengen mencoba, ya? Gak usah lama-lama lagi simak bersama, yuk tips menjalani slow living bagi millenial berikut ini.

1. Fokus pada satu kegiatan

Pexels.com/Yaroslav Shuraev

Slow living mengajarkan kita untuk lebih fokus pada satu kegiatan dalam satu waktu. Jadi, gak ada, deh yang namanya multitasking. Sehingga, kita akan benar-benar fokus dan memberikan hasil yang maksimal dengan apa yang sedang kita kerjakan.

Misalnya saja saat kita sedang mengerjakan tugas ya fokus saja dengan tugas tersebut gak perlu disambi dengan bermain HP untuk scrolling medsos atau sambil nonton KDrama dan sebagainya di waktu yang bersamaan.

Bedakan dengan memberi jeda sebentar untuk rehat sejenak, lho ya. Multitasking di sini yang dimaksud adalah mengerjakan beberapa kegiatan dalam satu waktu.

2. Jangan mudah terpancing berita di medsos

Unsplash.com/Kevin Yudhistira Alloni

Menganut slow living berarti secara gak langsung akan menuntut kamu untuk hidup lebih damai dan tenang. Salah satu faktor pemicu overthinking, emosi, stres dan segala huru hara dalam kehidupan kita datangnya dari medsos. Meski mungkin gak kita sadari, sih.

Nah, jika kamu sudah memutuskan untuk menjalani slow living seharusnya kamu bisa berusaha untuk jangan mudah terpancing berita apa pun di medsos yang membuat tanganmu gatal untuk memberi opini, membentukmu jadi pribadi yang judgemental dan mudah terpancing emosi.

3. Fokus dengan target yang akan kamu raih

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Walaupun konsep serta prosesnya slow living, bukan berarti juga seseorang jadi malas-malasan, semaunya sendiri dan memaknai slow living secara kasar yakni hanya sebatas hidup dengan santai, bebas dan leha-leha. Tapi, meski menjalani slow living kamu tetap berorientasi pada target, kok.

Bedanya untuk mencapai target tersebut kamu mengeksekusi dengan cara yang lebih menyenangkan. Kamu tetap fokus dengan apa yang kamu kerjakan, tapi dilakukan secara pelan tapi pasti. Sehingga kelak kamu akan memperoleh hasil yang maksimal.

4. Nikmati setiap kegiatan yang kamu lakukan

Pexels.com/Cottonbro
Pexels.com/Cottonbro

Slow living hampir mirip dengan mindfulness, lho di mana kamu dituntut untuk menikmati setiap kegiatan yang kamu lakukan tanpa diintervensi dengan pikiran lain untuk melakukan kegiatan ini dan itu.

Misalnya saja saat sedang makan, nikmati setiap suap yang kamu masukkan ke dalam mulut, rasakan dengan betul setiap gigitan yang kamu lakukan, nikmati kegiatan ini tanpa perlu khawatir masih ada e-mail yang belum dibalas dan lain sebaginya.

Secara gak langsung saat kamu bisa menikmati setiap kegiatan yang  dilakukan kamu akan jadi lebih bisa untuk mensyukuri setiap hal dalam hidupmu.

5. Pahami prioritasmu

Pexels.com/Gary Barnes

Pernah gak, sih saat sedang lapar tapi kamu malah gak makan atau mungkin saat ingin membeli sesuatu yang pengin banget kamu beli malah gak jadi beli. Slow living mengajarkan kita untuk memahami prioritas kita, lho. Misal kamu ingin istirahat ya istirahat, kamu merasa haus ya langsung minum dan sebagainya.

Slow living juga membantumu memahami apa yang benar-benar kamu butuhkan, mana yang perlu kamu dahulukan dan mana yang belum begitu penting untuk dikerjakan. Dengan begitu meski terlihat santai namun kita tetap beraktivitas namun lebih paham dengan yang namanya prioritas.

Bagaimana menarik banget, kan? Cobain, yuk supaya kita lebih bisa menikmati hidup yang hanya satu kali ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us