5 Tips Miliki Hati Tulus, meski Orang di Sekitarmu Berakal Bulus

Menjadi pribadi yang baik akan memberikan banyak kebaikan pula dalam hidup ini. Berkomitmenlah untuk tetap menjadi baik, meski di sekitarmu banyak orang yang licik. Inilah yang akan membuatmu menjadi tulus, ketika lingkunganmu banyak orang yang berakal bulus.

Bersikap baik kepada siapa saja, artinya janganlah kamu bersikap baik kepada orang lain itu tergantung pada sikap baik orang lain padamu. Orang yang berhati tulus, itu gak akan pamrih dan mengharapkan sesuatu dari orang lain, serta gak akan membalas perbuatan buruk dengan berbuat buruk juga. Tentu saja hal ini membutuhkan komitmen yang kuat dari dalam dirimu.

Memulai berbuat baik, meski dengan hal-hal yang sederhana, itu sangat mampu untuk melatih diri agar memiliki hati yang tulus. Berbuat kebaikan kepada orang lain, itu gak hanya berupa pemberian materi saja, melainkan dari hal-hal sederhana pun bisa seperti, bersikap sopan santun, memberikan perhatian dan kasih sayang, berbagi informasi dan pengalaman, serta yang lainnya.

Ketulusan hati sangat terkait dengan keikhlasan, maka untuk bisa memiliki hati yang tulus kepada siapa saja, termasuk mereka yang berakal bulus, cobalah untuk tetap berbuat baik, jangan membalas sikap licik orang lain dengan hal yang sama. Tingkatkan terus ketulusan dalam hati, tanpa peduli orang lain telah menyakiti.

Ini adalah kuncinya dari sebuah ketulusan hati. Segala kebaikan yang kamu lakukan kepada sesama manusia, niatkanlah hatimu kepada Yang Maha Kuasa, bukan kepada manusia. Ketika semua perbuatanmu dalam hal kebaikan kamu tujukan kepada Sang Pencipta, maka kamu gak akan mengharapkan balasan dari siapa saja.

Ketulusan hati akan mudah kamu miliki dan tertanam kuat di dalam hati. Meskipun, kamu banyak disakiti oleh akal bulus manusia yang kurang memiliki hati, itu gak akan memengaruhi hati dan pikiranmu untuk berbuat sama seperti mereka. Rasa kesal dan marah gak akan menyelimuti, sebab ketulusan hati akan tetap mendamaikan dirimu.

Berbuat baik demi terlihat baik di mata orang lain, serta bertujuan untuk mendapatkan validasi dari mereka, itu hanya akan percuma saja. Seseorang yang tulus hatinya, dia gak memerlukan validasi atas perbuatannya, karena dia memiliki kerendahan hati dalam dirinya.

Bagi orang-orang yang tulus hatinya, gak ada yang perlu dibanggakan saat mereka mampu berbagi kebaikan kepada sesama manusia. Inilah yang perlu kamu tanamkan dalam diri, yaitu sikap rendah hati, karena sejatinya dalam hidup ini, memanglah gak ada manfaatnya menjadikan perbuatan baik sebagai sesuatu yang harus dibanggakan.

Hati dan pikiran yang senantiasa positif sepanjang hari, akan membantumu untuk lebih menyadari dan memahami arti ketulusan hati. Semakin kamu menyadari dan memahaminya, maka kepribadianmu akan semakin terbentuk menjadi sosok yang tulus dalam mencintai dan memberikan kasih sayang kepada siapa saja.

Pusatkan hati dan pikiranmu agar bisa selalu positif sepanjang waktu. Bersikap waspada kepada akal bulus manusia, itu boleh saja. Tapi, jangan sampai kewaspadaanmu menjadikan hati dan pikiran mengarah kepada sesuatu yang negatif. Berusahalah untuk menjaga kedua hal tersebut agar bisa selalu positif, maka ketulusan hatimu akan semakin kuat dan gak akan tergerus oleh hal-hal yang bersifat negatif dan sementara.

Ketulusan hati adalah salah satu hal tentang nilai kebenaran dalam hidup ini. Apa pun yang terjadi dan siapa pun yang kamu hadapi, tetaplah tulus kepada mereka. Meskipun, sering terlihat dan terasa menyakiti hatimu akibat rasa tulus hatimu selalu dibalas dengan akal bulus, janganlah membalasnya dengan cara yang sama.

Tujukan segala niat baikmu kepada Yang Maha Kuasa, terapkan kelima tips memiliki hati tulus di atas dalam kehidupan sehari-hari. Tetaplah menjadi baik, meski di sekitarmu banyak orang yang licik. Ikhlaslah dalam melakukan apa pun, saat kamu ikhlas dan tulus, percayalah tetap akan ada hal bahagia, sekalipun ketulusanmu diabaikan oleh orang lain.