Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sebab Berhenti Gunakan Medsos Gak Jamin Lebih Produktif

ilustrasi perempuan di depan laptop (pexels.com/Karolina Grabowska)

Media sosial sering dianggap sebagai penyebab rendahnya produktivitas seseorang. Memang, scrolling  medsos melulu akan menghabiskan waktumu dan membuatmu merasa capek bahkan sebelum mulai bekerja. Ini bikin kamu serta sejumlah orang bertekad untuk tak lagi menggunakan media sosial baik untuk sementara maupun selamanya.

Walau tujuanmu baik yaitu guna meningkatkan produktivitas, boleh jadi hasilnya berbeda dari ekspektasi. Produktivitasmu tidak naik secara signifikan sekalipun kamu sudah gak pernah lagi membuka media sosial. Bahkan akhir-akhir ini dirimu malah kurang produktif.

Kenapa bisa begitu, ya? Apakah keputusanmu off dari media sosial sudah tepat? Barangkali kamu malah perlu membuka lagi akunmu setelah membaca penjelasan berikut. Medsos gak seburuk itu untuk produktivitasmu.

1. Sumber idemu paling banyak dari media sosial

ilustrasi perempuan di depan laptop (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pikirkan kembali apa saja yang biasanya kamu lakukan di media sosial. Apakah dirimu membukanya sekadar iseng, meluapkan segala emosi negatifmu melalui status, atau bermaksud untuk mencari berbagai ide? Ide-ide yang diperoleh dari medsos itu nantinya diolah menjadi karya atau usaha yang menjawab kebutuhan banyak orang.

Jika fungsi media sosial ternyata sepenting ini dalam kehidupanmu, berhenti menggunakannya sama dengan mematikan pekerjaanmu. Medsos bukan sekadar untuk bersenang-senang, melainkan menentukan apa yang akan kamu kerjakan. Dirimu boleh jadi bagian dari orang-orang yang secara tidak langsung mendapatkan uang dari medsos.

Mengingat sumber ide terbesarmu adalah segala hal yang dapat dipantau melalui media sosial, sebaiknya kamu gak berhenti menggunakannya. Dirimu cuma kudu memastikan bahwa niat mencari inspirasi tak berujung sekadar scrolling layar tanpa memperoleh manfaat apa-apa. Bila ide telah didapat, segeralah mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih nyata dan berguna.

2. Ada pengalih perhatian yang lain

ilustrasi rebahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalaupun penggunaan media sosial terasa mengganggu produktivitas, jangan melupakan pemecah perhatian yang lain. Bahkan akibat dari pengalih fokus yang lain itu mungkin lebih besar ketimbang main medsos. Contohnya, kesukaan menonton film.

Setiap kali membuka media sosial, kamu paling menghabiskan waktu beberapa menit. Setelahnya dirimu segera bosan dan kembali mengerjakan tugas-tugas. Akan tetapi jika sudah menonton film, kamu gak bisa berhenti sampai filmnya selesai.

Bahkan setelah satu judul, dirimu gak tahan buat langsung lanjut ke judul lainnya. Tanpa sadar kamu telah menghabiskan berjam-jam hanya untuk menyaksikan film. Padahal, ini bukan hari libur. Meski kamu melakukannya di malam hari, besoknya justru membuatmu mengantuk serta kurang fit sepanjang hari sehingga gagal menjaga produktivitas.

3. Tidak bisa mengatasi rasa bosan

ilustrasi pria di depan laptop (pexels.com/MART PRODUCTION)

Media sosial juga punya banyak manfaat selama digunakan dengan bijak. Selain menghubungkanmu dengan orang-orang di berbagai belahan dunia dan mendapatkan inspirasi, medsos juga membantu mengatasi kebosanan yang kamu rasakan. Rasa bosan kerap tiba-tiba muncul dan dirimu tidak mungkin selalu bisa berjalan-jalan dalam waktu sesingkat itu demi mengembalikan semangat.

Media sosial dapat menjadi jalan pintas untukmu terbebas dari rasa bosan tersebut. Kebosanan kerap timbul karena kegiatan yang monoton serta terus diulangi sepanjang masa kerjamu. Cukup dengan membuka media sosial sebentar, kamu merasa lebih baik serta mampu kembali mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Dengan berhenti sama sekali memakai medsos, dirimu menjadi makin bosan dari waktu ke waktu. Jangan sanpai kejenuhan tingkat tinggi sampai bikin kamu gak mau melakukan apa-apa lagi. Melalui media sosial, 5 sampai 10 menit melihat video atau membaca cerita yang dibagikan orang telah bisa membuatmu fresh lagi.

4. Sifat pemalas terlalu kuat

ilustrasi merasa malas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pemakaian medsos memang dapat meningkatkan kemalasanmu. Kamu jadi punya lebih banyak alasan buat menunda hal-hal penting yang seharusnya segera dikerjakan. Namun, berhenti memakai media sosial tidak mengatasi akar masalahmu.

Banyak kok, orang yang aktif di media sosial sekaligus tetap bisa menjaga produktivitasnya. Mereka tahu batasan waktu dalam mengaksesnya. Kalau tiba saatnya bekerja, smartphone ditaruh. Mereka tak membuka medsos lagi hingga tiba waktu istirahat atau ketika kebosanan akut melanda.

Apabila sifat malasmu begitu kuat, berhenti main medsos pun tetap tak membuatmu lebih cekatan dalam menjalankan rutinitas. Kamu betah rebahan tanpa melakukan apa-apa sebagai ganti scrolling media sosial. Latih diri biar lebih rajin dengan atau tanpa menggunakan medsos. Kamu dapat memulainya dengan bangun pagi tepat waktu serta segera beraktivitas.

5. Sukar mempromosikan produk

ilustrasi membuat konten (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Selain sumber ide, media sosial sesungguhnya adalah dunia tanpa batas untuk siapa saja mempromosikan produknya. Baik kamu berdagang atau berkarya, amat penting untukmu memberitahukannya ke sebanyak mungkin orang. Itu meningkatkan kemungkinan produkmu bakal laku keras.

Sebaliknya, kian sedikit orang yang mengetahui produkmu, kian rendah pula kemungkinan akan laku. Melambatnya perpindahan produk dari tanganmu ke tangan orang lain tentu menurunkan produktivitasmu secara keseluruhan. Kamu mau berkarya lagi rasanya menjadi gak percaya diri sebab respons orang-orang gak antusias.

Dirimu hendak menambah stok dagangan juga tak mungkin karena barang lama saja masih banyak. Pemakaian media sosial yang bikin produktivitas turun barangkali gak relevan denganmu. Untukmu, menggunakan medsos malah menjadi salah satu caramu membuka pintu rezeki.

6. Orang di luar circle sehari-hari menjadi sulit menghubungimu

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yonatan Gonzalez)

Mereka perlu menghubungimu bukan sekadar buat kenalan. Ada keperluan yang lebih penting seperti mengajak kerja sama. Orang-orang yang sudah punya nomor teleponmu tentu bakal menghubungimu secara langsung.

Tetapi, bagaimana dengan mereka yang hanya tahu nama serta reputasimu kemudian mencarimu melalui media sosial? Kalau kamu gak punya medsos atau lama menonaktifkannya, mereka tak bisa melakukan apa-apa lagi guna menghubungimu.

Peluang-peluang baik untukmu, terutama terkait pekerjaan pun menjadi tertutup. Buatmu yang perlu meluaskan relasi demi pekerjaan makin lancar tetaplah memakai media sosial. Jangan lupa mengunggah sesuatu secara berkala agar orang tahu bahwa mereka dapat meninggalkan pesan dan kamu bakal membacanya.

Media sosial bukan untuk dimusuhi, melainkan digunakan secara bijak. Semua hal yang berlebihan bakal mendatangkan keburukan sehingga tidak cuma salah medsos. Kamu kudu mengerti tujuanmu memakainya serta manfaat apa saja yang dapat diambil sehingga bisa lebih fokus di situ.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us