Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Self-Love Practice agar Kamu Lebih Sayang Diri Sendiri, Terapkan!

ilustrasi self love
ilustrasi self love (Pexels.com/George Dolgikh)

Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang lupa untuk memperhatikan hubungan terpenting dalam hidup: hubungan dengan diri sendiri. Kita sering berusaha keras menyenangkan orang lain, mengejar validasi, dan membandingkan diri dengan standar yang gak realistis, hingga lupa bagaimana caranya mencintai diri sendiri. Padahal, self-love bukan bentuk egoisme, melainkan dasar dari kebahagiaan dan keseimbangan hidup. Dengan mencintai diri, kamu bisa memahami kebutuhan, batas, dan potensi dirimu tanpa harus merasa bersalah.

Menerapkan self-love berarti menerima diri sepenuhnya, baik kelebihan maupun kekurangan. Ini bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang menghargai proses menjadi versi terbaik dari dirimu. Ketika kamu mencintai diri sendiri, kamu akan lebih tenang menghadapi kegagalan, lebih kuat melewati masa sulit, dan lebih berani mengambil keputusan yang sehat. Yuk, simak enam self-love practice sederhana tapi efektif agar kamu bisa lebih sayang pada diri sendiri!

1. Kenali dan terima dirimu apa adanya

ilustrasi seseorang dengan self love
ilustrasi seseorang dengan self love (pexels.com/Anna Shvets)

Langkah pertama dalam mencintai diri sendiri adalah mengenal siapa dirimu sebenarnya. Banyak orang gak benar-benar tahu apa yang mereka rasakan atau inginkan karena terlalu sibuk memenuhi ekspektasi orang lain. Mulailah dengan refleksi: apa yang kamu sukai, apa yang membuatmu takut, dan apa nilai-nilai yang kamu pegang teguh. Saat kamu mengenali diri dengan jujur, kamu akan lebih mudah menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dirimu.

Penerimaan diri bukan berarti pasrah atau berhenti berkembang, tapi menghargai proses menjadi manusia yang gak sempurna. Ketika kamu bisa berkata 'aku cukup seperti ini', itu tanda bahwa kamu mulai berdamai dengan dirimu sendiri. Latih kebiasaan berbicara positif pada diri, seperti mengatakan kalimat afirmasi: 'Aku berharga,' atau 'Aku pantas dicintai.' Semakin kamu menerima dirimu dengan tulus, semakin kamu merasa damai dan gak bergantung pada pengakuan dari luar.

2. Tetapkan batasan sehat dalam hubungan dengan orang lain

ilustrasi seseorang menjaga batasan
ilustrasi seseorang menjaga batasan (freepik.com/pressfoto)

Sering kali kita merasa lelah, bukan karena terlalu banyak bekerja, tapi karena terlalu sering berkata 'ya' pada hal-hal yang sebenarnya ingin kita tolak. Menetapkan batasan sehat atau healthy boundaries adalah salah satu bentuk cinta terbesar untuk diri sendiri. Artinya, kamu tahu kapan harus berkata gak, kapan harus beristirahat, dan kapan harus menjauh dari hal-hal yang menguras energi emosionalmu. Batasan bukanlah bentuk egoisme, tapi perlindungan terhadap kesehatan mentalmu.

Belajar berkata 'gak' memang gak mudah, terutama jika kamu terbiasa menyenangkan orang lain. Namun, semakin sering kamu mempraktikkannya, semakin kamu menyadari bahwa dirimu juga layak diprioritaskan. Kamu gak harus selalu tersedia bagi semua orang setiap waktu. Ingat, kamu berhak menjaga energi, waktu, dan kebahagiaanmu. Dengan menetapkan batasan yang jelas, kamu akan memiliki hubungan yang lebih sehat, baik dengan orang lain maupun dengan dirimu sendiri.

3. Rawat tubuhmu dengan penuh perhatian dan kasih

ilustrasi seseorang melakukan self-care day dengan maskeran
ilustrasi seseorang melakukan self-care day dengan maskeran (pexels.com/Tiger Lily)

Tubuhmu adalah rumah tempat jiwamu tinggal, jadi sudah seharusnya kamu menjaganya dengan cinta. Merawat diri bukan hanya soal penampilan luar, tapi juga tentang bagaimana kamu menghormati tubuhmu dari dalam. Mulailah dengan pola makan seimbang, tidur cukup, dan olahraga teratur. Hal-hal sederhana seperti minum air putih cukup, berjalan kaki di pagi hari, atau mandi dengan tenang bisa menjadi bentuk kecil dari self-care yang bermakna.

Selain itu, dengarkan sinyal yang dikirim tubuhmu. Saat lelah, istirahatlah. Saat lapar, makanlah dengan penuh kesadaran, bukan karena emosi. Jangan biarkan tekanan sosial membuatmu merasa harus memiliki tubuh 'sempurna' agar pantas dicintai. Setiap tubuh memiliki keunikannya masing-masing. Dengan merawat tubuhmu dengan lembut dan penuh rasa syukur, kamu sedang menunjukkan bentuk cinta paling dasar, menerima tubuhmu apa adanya dan menjaganya dengan baik.

4. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi toksik ke diri sendiri
ilustrasi toksik ke diri sendiri (pexels.com/MART PRODUCTION)

Salah satu penghalang terbesar untuk mencintai diri sendiri adalah kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Media sosial sering membuat kita lupa bahwa yang kita lihat hanyalah potongan terbaik dari kehidupan orang lain, bukan keseluruhan ceritanya. Saat kamu terus membandingkan diri, kamu akan kehilangan rasa syukur atas apa yang sudah kamu miliki. Padahal, setiap orang punya perjalanan hidup, kecepatan, dan tantangannya sendiri.

Cobalah untuk lebih fokus pada perkembangan dirimu daripada pencapaian orang lain. Bandingkan dirimu hari ini dengan dirimu yang kemarin, apakah kamu lebih bijak, lebih sabar, atau lebih tenang? Jika ya, berarti kamu sedang tumbuh. Latih pikiran untuk bersyukur setiap hari atas hal kecil yang kamu miliki. Semakin kamu berhenti membandingkan, semakin kamu bisa melihat keindahan dalam dirimu sendiri. Dan dari situlah, rasa cinta pada diri akan tumbuh dengan sendirinya.

5. Luangkan waktu untuk melakukan hal yang membuatmu bahagia

ilustrasi self love
ilustrasi self love (pexels.com/Hassan OUAJBIR)

Hidup bukan hanya tentang tanggung jawab dan produktivitas, tapi juga tentang kebahagiaan dan keseimbangan. Menyisihkan waktu untuk melakukan hal yang kamu sukai adalah bentuk penting dari self-love practice. Entah itu membaca buku, menulis jurnal, menonton film favorit, atau sekadar minum kopi di pagi hari, lakukan hal yang membuatmu merasa hidup. Aktivitas kecil yang membawa kebahagiaan bisa mengisi ulang energi dan memperkuat koneksi antara dirimu dan hatimu sendiri.

Jangan merasa bersalah ketika mengambil waktu untuk diri sendiri. Kamu gak egois karena memilih untuk bahagia. Justru dengan mengisi kebahagiaanmu sendiri, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih tenang, sabar, dan penuh kasih terhadap orang lain. Buatlah jadwal me-time secara rutin, seolah itu adalah janji yang gak boleh kamu batalkan. Ingat, kamu berhak menikmati hidup, bukan hanya melewatinya.

6. Bicara dengan diri sendiri dengan kata-kata yang lembut

ilustrasi seseorang berbicara kepada diri sendiri
ilustrasi seseorang berbicara kepada diri sendiri (freepik.com/DC Studio)

Cara kamu berbicara kepada diri sendiri memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mentalmu. Sering kali kita menjadi pengkritik paling keras bagi diri sendiri, mengatakan hal-hal seperti 'aku gagal,' 'aku bodoh,' atau 'aku gak cukup baik.' Kata-kata seperti ini bisa perlahan mengikis rasa percaya diri. Cobalah menggantinya dengan self-talk positif yang lebih penuh kasih, seperti 'aku sedang belajar,' atau 'aku sudah melakukan yang terbaik.' Dengan begitu, kamu akan menumbuhkan rasa empati terhadap dirimu sendiri.

Mulailah memperhatikan nada bicaramu setiap kali kamu membuat kesalahan. Alih-alih menghakimi, cobalah bersikap seperti sahabat yang menenangkan. Katakan pada dirimu bahwa gak apa-apa untuk gagal, karena kamu masih berproses. Semakin lembut kamu berbicara pada diri sendiri, semakin kamu mampu melihat nilai dan kebaikan yang ada dalam dirimu. Dari sinilah cinta sejati terhadap diri sendiri tumbuh, bukan dari kesempurnaan, tapi dari penerimaan dan kasih tanpa syarat.

Mencintai diri sendiri bukan sekadar tren, tapi kebutuhan penting agar kamu bisa hidup dengan lebih damai dan bahagia. Dengan mengenali diri, menetapkan batasan sehat, merawat tubuh, berhenti membandingkan, menikmati kebahagiaan kecil, dan berbicara lembut pada diri sendiri, kamu sudah melakukan langkah besar menuju kehidupan yang lebih seimbang. Self-love bukan tentang menjadi narsistik, tapi tentang menghargai nilai diri tanpa bergantung pada pengakuan dari luar.

Ingat, kamu adalah orang yang akan selalu bersama dirimu sendiri seumur hidup. Jadi, rawatlah hubungan itu dengan cinta dan kesadaran penuh. Ketika kamu benar-benar mencintai dirimu, dunia di sekitarmu juga akan terasa lebih indah dan ringan dijalani.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Jenis Bullying yang Sering Terjadi di Sekolah, Kenali Sejak Dini!

21 Okt 2025, 14:49 WIBLife