Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sikap Ini Jadi Tanda Kamu Punya Mental yang Belum Dewasa

ilustrasi menyendiri (Unsplash.com/Chema Photo)

Kedewasaan seseorang bukan hanya tentang usia yang makin bertambah, tapi juga kematangan mental yang semakin tangguh. Orang bisa saja punya rentang usia yang gak jauh berbeda. Namun, kedewasaan mental antara satu dengan yang lain ternyata gak bisa disejajarkan.

Bukan usia, kalau sikap-sikap berikut ini masih ada dalam dirimu, tandanya kamu belum punya mental yang dewasa. Siap berubah gak, nih?

1. Belum siap dengan komitmen

ilustrasi komunikasi jarak jauh (unsplash.com/Austin Distel)

Komitmen jadi tanda kematangan mental yang paling khas dan wajib dimiliki seseorang yang mengaku sudah dewasa. Pasalnya, tanpa komitmen orang hanya akan dicap banyak omong tanpa mampu memberi bukti nyata. Lalu, apa bedanya orang dewasa dengan anak-anak kalau cuma bisa mengumbar janji?

Bagi mereka yang punya mental dewasa pasti akan menyadari kalau dirinya harus mampu berkomitmen saat usia makin bertambah. Sedangkan orang yang justru merasa terintimidasi pada komitmen, tandanya kematangan mental masih jauh dari perjalanan menuju kedewasaan.

2. Kesulitan mengendalikan emosi

ilustrasi persahabatan toksik (unsplash.com/Afif Kusuma)

Orang dewasa memang dipenuhi dengan tuntutan sosial yang cukup tinggi, salah satunya untuk urusan pengendalian diri. Bukan hanya dalam sikap dan tutur kata, kedewasaan juga menuntut kontrol emosi agar tidak mudah dikuasai perasaan negatif.

Marah, sedih, atau kecewa tentu wajar dirasakan atau ditunjukkan. Namun, orang yang belum dewasa justru akan kesulitan mengendalikan emosi-emosi tersebut. Bak dikuasai oleh emosi, sikap dan ucapannya pun jadi ikut tidak terkendali hingga berpotensi menyisakan penyesalan di masa mendatang.

3. Masih suka bermalas-malasan dan menunda pekerjaan

ilustrasi bermalasan (unsplash.com/Adrian Swancar)
ilustrasi bermalasan (unsplash.com/Adrian Swancar)

Gak ada orang dewasa yang masih terjebak dalam kemalasan dan terus menunda-nunda tugas serta tanggung jawabnya. Saat mengaku sudah bertransformasi jadi pribadi dewasa, seharusnya kamu sudah paham dengan tanggung jawab yang dibebankan.

Namun, saat kamu masih kesulitan melawan rasa malas dan terus memilih menunda pekerjaan, tandanya mentalmu belum benar-benar dewasa. Kamu seolah gak memiliki target apa pun dalam hidup dan menjalani kehidupan tanpa motivasi untuk maju secepat mungkin. 

4. Bertindak tanpa pikir panjang

ilustrasi terkejut (Unsplash.com/Brooke Cagle)

Kontrol atas pikiran akan punya pengaruh besar pada sikap yang ditunjukkan seseorang. Saat pikiran makin dewasa, pertimbangan atas sikap tertentu akan jauh lebih tertata dan tidak tergesa-gesa. Perbedaan inilah yang jadi tanda mental seseorang benar-benar sudah dewasa atau belum.

Mereka yang belum dewasa akan sering terlihat bertindak tanpa pikir panjang. Jangankan berpikir dampak atas sikapnya di masa depan, barangkali sekadar menimbang baik buruk tindakan tersebut saat ini saja belum tentu dilakukan.

5. Terus mengeluh dan kurang bersyukur

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Ivan Samkov)

Semakin dewasa seseorang, akan muncul pemahaman kalau segala sesuatu di dunia ini gak selalu sesuai dengan apa yang diharapankan. Boleh jadi kamu gak akan mendapatkan apa yang diinginkan atau justru mengalami masalah terus menerus hingga merasa lelah.

Orang yang belum dewasa hanya akan terus mengeluh saat berada dalam situasi semacam ini. Fokusnya hanya tertuju pada kegagalan dan masalah pelik di depan mata. Mereka lupa kalau kegagalan juga patut disyukuri sebagai bagian dari proses hidup menuju kedewasaan.

6. Belum bisa berdamai dengan keadaan

ilustrasi menyendiri (Unsplash.com/Chema Photo)

Orang yang belum dewasa gak akan memahami konsep berdamai dengan keadaan. Mereka terlalu fokus pada kerumitan pikirannya sendiri hingga seringkali hati mereka juga masih dipenuhi dengan perasaan iri dan dendam masa lalu yang seolah sulit dimaafkan.

Memang benar iri dan sakit hati itu manusiawi, tapi bukan berarti kita harus terus terjebak didalamnya. Berdamai dengan semua ini hanya akan dimiliki mereka yang sadar untuk melangkah maju dan bukan berhenti atau malah terus menoleh ke belakang.

Menjadi dewasa itu pilihan, sebab usia boleh sama tapi kematangan mental akan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Kalau kamu masih punya tanda-tanda di atas, sebaiknya mulai ubah agar bisa menjadi pribadi dengan mental yang dewasa di masa depan. Sudah siap berubah?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us