Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Sederhana Akhiri Hubungan dengan Orang Toksik, Harus Tegas!

ilustrasi pasangan toksik (pexels.com/Antoni Shkraba)

Menghadapi hubungan yang toksik dengan seseorang adalah pengalaman yang sulit dan pastinya akan penuh tantangan. Orang yang toksik dalam hidup kita bisa saja berupa pasangan, teman, anggota keluarga, atau rekan kerja yang memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan emosional kita. 

Meskipun mengakhiri hubungan semacam itu mungkin teras menakutkan, tetapi ini adalah langkah yang penting untuk membangun kembali kesehatan dan kebahagiaan diri sendiri. Meski gak mudah, bukan berarti hal ini gak mungkin dilakukan.

Kamu bisa mencoba enam tips tentang cara mengakhiri hubungan dengan orang yang toksik berikut ini. 

1. Sadari dan akui bahwa orang tersebut toksik

ilustrasi orang curhat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Langkah pertama yang penting adalah menyadari dan mengakui bahwa orang tersebut sangat toksik dan memberi lebih banyak dampak negatif di hidupmu. Mungkin sulit pada awalnya untuk mengakui bahwa seseorang yang kamu cintai atau yang dekat denganmu memiliki dampak negatif pada hidupmu. Akan tetapi kesadaran akan situasi ini adalah langkah penting menuju perubahan.

Mulailah merenung dan mengevaluasi hubungan secara objektif. Perhatikan pola interaksi di antara kalian, apakah ada kekerasan verbal, manipulasi, atau pemerasan emosional. Mengakui adanya masalah adalah langkah pertama untuk mengambil tindakan yang tepat demi kebahagiaan dan kesehatanmu.

2. Batasi komunikasi dan kontak

ilustrasi seseorang bermain gadget (pexels.com/SHVETS production)

Setelah menyadari dan mengakui, langkah selanjutnya adalah membatasi komunikasi dan kontak dengan orang yang toksik tersebut. Ini mungkin berarti mengurangi waktu yang dihabiskan bersama mereka, menghindari percakapan yang bisa memicu ketegangan, atau bahkan menghentikan komunikasi sama sekali, tergantung pada tingkat seberapa toksik orang tersebut.

Penting juga untuk diingat bahwa membatasi kontak bukan tanda kelemahan atau kekecewaan, melainkan tindakan melindungi diri dari lebih banyak kerusakan emosional dan psikologis. Tetaplah teguh dengan keputusan ini dan jangan merasa bersalah untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaanmu.

3. Carilah support system yang tepat

ilustrasi orang sedih (pexels.com/SHVETS production)

Mengakhiri hubungan dengan orang yang toksik bisa menjadi proses yang menyakitkan dan sulit. Makanya, sangat penting untuk mencari dukungan emosional dari teman, keluarga, atau bahkan profesional kesehatan mental jika perlu. Bicarakan perasaanmu dengan orang-orang yang peduli tentangmu. Ini bisa memberikan dorongan emosional dan memberikan perspektif yang berbeda.

Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesulitan menghadapi situasi ini sendiri. Terapis atau konselor bisa membantumu mengatasi emosi yang rumit dan memberikan dukungan yang dibutuhkan selama proses pemulihan.

4. Tetapkan batasan yang jelas

ilustrasi sahabat yang egois (pexels.com/Liza Summer)

Saat menghadapi orang yang toksik, penting banget untuk menetapkan batas yang jelas dan konsisten. Tetapkan batas tentang apa yang bisa diterima dan apa yang gak bisa ditoleransi dalam hubungan. Jika batas-batas ini dilanggar, kamu harus tegas dengan konsekuensi yang akan dihadapi.

Menetapkan batas yang sehat adalah langkah penting untuk menjaga integritas dan kesehatanmu. Jangan merasa bersalah atau ragu untuk mempertahankan batas yang telah ditetapkan.

5. Fokus untuk move on

ilustrasi orang mengambil nafas dalam-dalam (pexels.com/Kelvin Valerio)

Mengakhiri hubungan dengan orang yang toksik gak hanya tentang melepaskan diri dari mereka, tetapi juga tentang fokus pada pemulihan dan pertumbuhan diri. Gunakan waktu yang diberikan dari batasan tersebut untuk merenung, mengevaluasi diri, dan mencari tahu bagian mana dari hubungan tersebut yang perlu ditingkatkan.

Perluas juga circle-mu dengan bergabung dalam komunitas atau kelompok yang berbagi minat dan nilai-nilai yang sama. Pelajari keterampilan baru atau kegiatan yang menginspirasi dan memperkuatmu sebagai individu.

6. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional

ilustrasi seseorang pura-pura tersenyum (pexels.com/SHVETS production)

Terakhir, tetapi tetap penting untuk dilakukan adalah jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesulitan mengatasi trauma atau stres akibat hubungan yang toksik. Terapis atau konselor bisa membantu mengatasi emosi yang rumit, mengatasi trauma masa lalu, dan memberikan dukungan yang diperlukan selama proses pemulihan.

Profesional kesehatan mental juga bisa membantu kamu mengidentifikasi pola pikir atau perilaku yang mungkin mempengaruhi hubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Mereka juga bisa membantu kamu mengembangkan keterampilan dan strategi yang diperlukan untuk menjaga hubungan yang sehat dan bermakna di masa depan.

Mengakhiri hubungan dengan orang yang toksik adalah keputusan berani yang menghormati dan melindungi diri sendiri. Meskipun proses ini mungkin sulit, tetapi itu adalah langkah yang penting untuk membangun kembali kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Ingat, kamu berharga dan pantas untuk bahagia dengan dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar tulus mencintaimu. Semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us