7 Cara Hadapi Teman yang Terjebak FOMO, Jangan Langsung Menghakimi!

Fenomena FOMO (Fear of missing out) bisa terjadi pada siapa saja. Selain terjadi pada dirimu, juga bisa terjadi pada orang-orang sekitar. Seseorang yang mengalami fenomena FOMO didominasi perasaan takut tertinggal. Baik berupa informasi, tren, atau peristiwa terkini.
Menjadi bagian dari lingkungan, kita harus mampu menghadapi teman yang terjebak FOMO secara tepat. Karena mereka juga butuh dukungan dari orang-orang sekitarnya. Mari simak tips menghadapi teman yang sedang mengalami FOMO. Jangan pernah menghakimi, apalagi menganggapnya lebay.
1. Mendengarkan dengan penuh empati

Sebagai manusia kita harus memiliki sisi kepedulian. Termasuk memahami saat orang lain mengalami ketidaknyamanan. Hal ini bisa dilihat dari temanmu yang mengalami rasa takut tertinggal secara berlebihan. Fenomena FOMO sudah menguasai dirinya.
Kamu perlu mendengarkannya dengan penuh empati. Biarkan ia berbicara sampai selesai mengutarakan perasaannya. Sisi kepedulian yang kamu tunjukkan membuat seseorang merasa nyaman dan tidak sendirian menghadapi rasa takut tersebut.
2. Memberikan pemahaman tentang fenomena FOMO yang dialami

Perasaan takut tertinggal atau FOMO jarang disadari seseorang. Mereka menganggap itu sebagai kecemasan biasa. Di sisi lain, perasaan takut tertinggal atau FOMO bisa mempengaruhi ketenangan menjalani hidup.
Teman yang mengalami FOMO juga sedang butuh dukungan. Untuk menenangkannya, kamu bisa memberikan pemahaman kepada mereka tentang kecemasan yang dialami. Melalui cara ini, seseorang bisa mengendalikan kegelisahan yang dirasakan.
3. Menawarkan bantuan

FOMO bisa membawa sejumlah dampak buruk. Kecemasan terlarut-larut membuat seseorang tidak bisa fokus. Ketika hal ini terjadi pada temanmu, harus bisa menunjukkan sikap yang tepat agar ia tidak merasa semakin terpuruk.
Tidak ada salahnya menawarkan solusi dan bantuan. Kamu bisa memberinya serangkaian saran dan nasihat agar tidak terjebak kecemasan. Juga memberi pilihan alternatif agar ia bisa meredam ketakutan. Solusi dan bantuan yang kamu berikan bisa menjadi bahan pertimbangan.
4. Mengajak ia berpikir rasional

Terjebak dalam sikap FOMO cenderung didominasi kecemasan dan ketakutan. Perasaan takut tertinggal menghambat langkah. Terkadang sampai mengorbankan urusan penting demi ketakutan sesaat.
Menghadapi teman yang mengalami kondisi FOMO, ajak dirinya berpikir rasional. Melalui pola pikir seperti ini, ia bisa menganalisis permasalahan secara tepat. Termasuk mengidentifikasi apakah suatu masalah layak dicemaskan secara berlebihan.
5. Memvalidasi ketakutan yang dialami

Rasa takut tertinggal bisa menyangkut berbagai aspek. Contohnya saat takut ketinggalan tren yang dianggap keren, takut tertinggal informasi penting, juga ketakutan-ketakutan lainnya. Ketakutan itu bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang-orang terdekat.
Menghadapi mereka harus dengan cara bijaksana. Termasuk memvalidasi ketakutan yang dialami. Tekankan jika kamu juga memahami sekaligus peduli dengan kecemasan yang dialami. Namun, sejumlah kecemasan itu harus diredam agar tidak merusak ketenangan.
6. Mengajaknya fokus pada momen sekarang

Fear of missing out atau FOMO terjadi karena rasa takut berlebihan jika ia tertinggal. Padahal, sesuatu yang ditakutkan belum tentu terjadi. Itu tidak lebih dari gambaran negatif yang sudah ada di pikiran. Kamu juga bisa menjadi support system bagi mereka yang mengalami fenomena FOMO.
Langkah penting yang perlu dilakukan dengan mengajak mereka fokus pada momen sekarang. Ajak ia untuk melihat sejumlah keberuntungan hidup yang sudah dirasakan. Berfokus pada moment sekarang bisa membuat seseorang bersyukur. Rasa cemas perlahan berkurang.
7. Berikan kalimat yang membuat ia merasa percaya diri

Orang terdekat yang sedang mengalami FOMO juga butuh bantuan. Saat kecemasan sudah tidak terkendali, ia bisa larut dalam keterpurukan. Kondisi demikian mempengaruhi kenyamanan dan fokusnya dalam menjalani hidup.
Tidak ada motivasi yang ampuh selain melalui ucapan. Kamu bisa meyakinkan mereka dengan kalimat yang membuatnya optimis. Tekankan jika ia sosok kuat yang bisa mengatasi kecemasan. Kalimat positif yang kamu sampaikan bisa memunculkan rasa percaya diri.
Kita tidak bisa menyalahkan seseorang atas kecemasan yang dialami. Karena FOMO bisa terjadi pada siapa saja. Satu-satunya cara dengan menjadi support system yang bijak. Karena teman yang mengalami FOMO juga butuh dukungan dari orang-orang sekitar, tidak terkecuali dirimu.