Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menerima Kritik Konstruktif yang Tepat, Jangan Arogan!

ilustrasi orang menerima kritik (unsplash.com/Amy Hirschi)
Intinya sih...
  • Kritik konstruktif memfasilitasi perubahan positif dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
  • Mengendalikan diri saat menerima kritik agar tetap tenang dan tidak merespon dengan kemarahan.
  • Mendengarkan dengan baik, menunjukkan rasa terima kasih, dan memberi waktu untuk memproses kritik yang diterima.

Apakah kamu berpikir bahwa menerima kritikan dan masukan tidak pernah mudah? Namun, tahukah kamu kalau ada kritik yang sebenarnya bersifat membangun? Umpan balik atau feedback dari orang lain yang dapat ditindaklanjuti untuk perubahan dan perbaikan, disebut dengan kritik konstruktif. Jika disampaikan dengan baik, kritik konstruktif akan memfasilitasi hasil yang positif dan menciptakan lingkungan kerja yang positif juga. 

Dalam artikel ini, kamu bisa mempelajari dan melatih tujuh cara menerima kritik konstruktif dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi. Baca sampai selesai, ya.

1. Hitung sampai sepuluh di dalam hati

ilustrasi orang menerima kritik (unsplash.com/The Jopwell Collection)

Saat menerima kritik konstruktif, yang pertama harus kamu lakukan adalah mengendalikan diri agar tetap tenang. Kritik yang diberikan orang lain mungkin akan sulit didengar dan terasa mengejutkan, namun kamu harus bisa memberikan reaksi yang tepat.

Cobalah untuk berhitung sampai sepuluh di dalam hati sambil mengatur napas. Hindari merespon kritik dengan kemarahan terutama jika kamu sedang berada di tempat kerja, karena justru bisa membuat kamu jadi terlihat tidak profesional.

2. Selalu ingat manfaat dari adanya feedback

ilustrasi orang menerima kritik (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Saat mengunjungi rumah sakit, kafe, atau tempat dengan fasilitas umum, biasanya kamu akan diminta untuk memberikan feedback. Tujuannya adalah agar pihak pengelola bisa mengevaluasi layanan mereka dan memberikan yang terbaik untuk penggunanya.

Seperti itulah, kamu juga perlu mengingat bahwa kritik dari orang lain sebenarnya bermanfaat dan sangat dibutuhkan. Cobalah untuk memahami motivasi dan persepsi orang yang mengkritik kamu, sebab mereka mungkin ingin membantu kamu menjadi orang yang lebih baik. 

3. Dengarkan kritik dengan baik

ilustrasi orang menerima kritik (unsplash.com/Mimi Thian)

Langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan saat menerima kritik dan saran dari orang lain adalah mendengarkan mereka dengan baik. Perhatikan dan fokuslah untuk memahami komentar serta perspektif orang tersebut. Dengarkan ucapan mereka secara penuh agar kamu bisa menemukan alasan atau penyebab mereka mengkritik kamu. 

4. Ucapkan terima kasih

ilustrasi orang menerima kritik (unsplash.com/Resume Genius)

Seperti namanya, kritik konstruktif adalah kritik yang membangun. Umumnya umpan balik seperti ini tidak bertujuan untuk menjatuhkan atau menyakiti perasaan. Kamu tidak harus selalu setuju dengan kritik tersebut, namun menunjukkan rasa terima kasih bisa menggambarkan bahwa kamu menyadari usaha orang lain yang hendak mendorong kamu ke arah yang lebih baik. 

5. Luangkan waktu untuk refleksi diri

ilustrasi orang berdiskusi (unsplash.com/Evangeline Shaw)

Beri diri kamu waktu untuk memproses kritik dan saran yang kamu terima. Jika terkait pekerjaan, pertimbangkan bagaimana kamu dapat menerapkan umpan balik tersebut untuk meningkatkan kinerja kamu. Merefleksikan kritik akan menumbuhkan kesadaran diri dan memfasilitasi perkembangan kualitas diri kamu.

6. Mintalah kejelasan dengan bertanya lebih detail

ilustrasi orang menerima kritik (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Dalam hal pekerjaan, kamu sangat dianjurkan untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada orang yang memberi kritikan. Ungkapkan perspektif kamu kemudian mintalah mereka untuk menjelaskan atau memberikan contoh yang lebih spesifik.

Kamu juga perlu mengakui bagian-bagian yang tidak dapat diperdebatkan dari kritik tersebut. Terakhir, tidak ada salahnya untuk meminta solusi konkret kepada mereka jika memungkinkan.

7. Minta waktu untuk bertemu atau berdiskusi lebih lanjut

ilustrasi orang berdiskusi (unsplash.com/Icons8 Team)

Jika kamu menerima kritik konstruktif terkait hal yang penting, maka kamu perlu mengajak rekan kerja atau orang yang memberikan umpan balik tersebut untuk berdiskusi lebih lanjut. Ini menunjukkan kesungguhan kamu untuk mencari solusi bahkan bersedia melibatkan mereka untuk bertukar pikiran dan menyepakati langkah selanjutnya. Cara ini sangat tepat dilakukan dalam dunia kerja, sebab kinerja kamu bisa mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. 

Membangun budaya umpan balik yang kuat akan mendorong komunikasi yang terbuka dan perbaikan yang berkelanjutan. Dengan menciptakan lingkungan di mana orang-orang merasa nyaman untuk memberikan dan menerima kritik yang konstruktif, bisa mendorong perubahan positif dan membangun kepercayaan.

Menerima kritikan memang tidak mudah, namun dengan melatih tujuh cara dalam artikel ini, kamu bisa meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan masukan secara maksimal. Ingat, jangan sampai bersikap arogan dan anti-kritik, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us