9 Mindset yang Bikin Kamu Boros, Gaji Cuma Numpang Lewat!

Uang itu kalau habis bisa dicari lagi, namun kalau barang impianmu habis belum tentu akan restock lagi. Sebenarnya, pemikiran ini ada benarnya juga. Tapi, kalau terlalu sering berpikir seperti ini, kamu akan menjadi sangat boros.

Sesekali, kita harus merelakan keinginan kita agar bisa menabung lebih banyak. Lagipula, kamu bisa mencari barang bagus lainnya dengan harga yang lebih terjangkau, kok! 

Membahagiakan diri sendiri setelah bekerja keras memang harus dilakukan. Menghargai diri sendiri itu sangat penting agar kamu dapat bekerja lebih semangat lagi.

Namun, jangan sampai kamu senantiasa melakukan self-reward setiap menyelesaikan tugas biasa. Kamu bisa pergi ke salon atau makan-makan bersama teman sebulan sekali setelah gajian. Kalau setiap hari, itu namanya pemborosan berkedok self-reward. 

Kebiasaan yang harus kamu jauhi mulai sekarang adalah berhutang, apalagi untuk membeli hal-hal yang bersifat konsumtif. Hanya karena tidak sabar menunggu tanggal gajian atau malas menabung, kamu lebih memilih mencicil. Padahal, kamu akan memiliki beban setiap bulan dan bisa saja ditagih debt collector jika telat membayar. 

Diskon besar-besaran di marketplace atau di mall adalah hal yang tidak boleh terlewatkan, apalagi bagi para wanita. Tapi, berbelanja saat diskon bisa membuat kamu lebih boros dibanding biasanya.

Kamu akan tergoda untuk membeli lebih banyak barang agar potongan harga yang didapatkan semakin besar. Alhasil, kamu jadi overbudget dan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan. 

Sebagai anak muda, kamu pasti memiliki keinginan untuk selalu mengikuti tren. Namun, berbicara soal tren tidak akan ada habisnya, setiap tahun bahkan setiap bulan akan selalu ada tren baru.

Barang yang kamu beli pun sebenarnya tidak terlalu penting dan berguna. Misalnya, temanmu baru saja membeli ponsel terbaru, maka kamu juga ikut-ikutan membeli padahal ponsel lamamu masih bagus. 

Media sosial bisa berpengaruh buruk terhadap kehidupan jika kamu tidak bisa membatasinya. Banyak orang yang membagikan kehidupan bahagia di media sosial, seperti bekerja di tempat bagus, membeli barang branded atau berlibur ke luar negeri. Maka dari itu, kita harus pandai dalam memilah konten, tidak semua hal perlu kita share di media sosial.

Masa muda adalah waktu yang tepat untuk bersenang-senang karena masa tersebut tidak akan terjadi dua kali dalam hidup. Namun bukan berarti kamu harus menghamburkan uang seolah-olah tidak ada hari esok. Justru karena kamu masih muda, waktu ini harus dimanfaatkan untuk melakukan hal yang berguna, termasuk menyiapkan tabungan untuk hari tua.

Pemikiran ini seringkali datang dan membuat malas berhemat. Seringkali juga membuat kita lebih suka berhutang karena tau kita pasti akan melunasinya di bulan depan.

Namun, jika kamu berfikiran seperti ini terus, pantas saja kalau gajimu hanya lewat di rekening. Jika masih mempunyai pemikiran seperti ini, artinya kamu belum dewasa dalam mengatur keuangan.

Kebiasaan menunda memang tidak baik, apalagi menunda untuk menabung. Bersenang-senang juga harus diimbangi dengan menabung. Awalnya memang sulit, namun kebiasaan menabung harus dilatih sejak dini. Walaupun penghasilanmu belum terlalu besar, sisihkanlah beberapa persen untuk ditabung. Kalau tidak mulai dari sekarang, kapan lagi? 

Hilangkan mindset tersebut agar kamu terbiasa hidup sederhana, membeli yang kamu butuhkan dan lebih banyak menabung untuk masa depan. Menyisihkan uang untuk hiburan dan belanja memang tidak salah, asalkan tetap dalam batas wajar, ya.