Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Islam, Harus Jaga Sikap!

ilustrasi orang sedang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang sedang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam budaya Indonesia, menjenguk seseorang ketika sedang sakit adalah hal yang wajar, entah itu di rumah sakit maupun di tempat kediaman orang tersebut. Beberapa orang biasanya membawa bingkisan berupa kue maupun buah-buahan seraya mendoakan hal baik. 

Dalam agama islam, menjenguk memang adalah hal yang dianjurkan. Hal ini karena menjenguk ditujukan sebagai penghibur bagi si sakit agar tidak merasa sedih dan diasingkan, serta membantunya cepat sembuh karena banyak yang mendoakan.

Namun, perlu diketahui bahwa terdapat adab menjenguk orang sakit, lho. Hal ini perlu kita ketahui agar niat baik kita tidak menjadi hal buruk bagi orang yang sedang dijenguk maupun keluarganya. Baca sampai habis biar tahu selengkapnya, ya!

1. Menjenguk dengan niat tulus

ilustrasi ibu sedang sakit (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi ibu sedang sakit (pexels.com/Alex Green)

Menjenguk orang yang sedang sakit hendaknya dilakukan dengan niat yang ikhlas dan semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji orang lain ataupun karena ingin mendapat imbalan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah atau di jalan Allah, akan ada yang menyeru kepadanya, ‘Engkau telah berlaku mulia dan mulia pula langkahmu (dalam mengunjunginya), serta akan kau tempati rumah di Surga.” (HR. At-Tirmidzi)

Menjenguk orang yang sakit sesungguhnya merupakan sebuah kegiatan yang bernilai pahala apabila dilakukan karena niat yang ikhlas karena Allah SWT. Jadi, jangan merasa terbebani bila diminta menjenguk kerabat yang sakit, ya!

2. Mendoakan

ilustrasi berdoa kepada Tuhan (pexels.com/Monstera)
ilustrasi berdoa kepada Tuhan (pexels.com/Monstera)

Selanjutnya, salah satu hal yang perlu kita lakukan ketika sampai di tempat orang sakit, adalah mendoakannya. Kita dianjurkan untuk mendoakan mereka, bukan hanya sekedar mengunjungi, mengobrol dan bercanda ria. 

Hal ini menjadi etika utama ketika kita sedang mengunjungi saudara yang sedang mengalami kesakitan sesuai dengan HR. Bukhari (5656) yang berbunyi:

“Apabila beliau mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata, ‘laa ba’-sa thahuurun insyaa Allaah' (tidak mengapa semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah)."

Doa tersebut hendaknya kita sematkan ketika sedang mengunjungi orang yang sakit. Mendoakan agar penyakitnya segera diangkat oleh Allah SWT dan sakit yang dirasa menghapus dosa-dosanya selama ini. Bukan hanya sekedar mengunjungi, ya!

3. Memberikan semangat dan menampilkan kepedulian

ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selain mendoakan, kita juga hendaknya memberikan semangat melalui kata-kata atau afirmasi positif yang membuatnya merasa optimis untuk segera sembuh. Kita menghiburnya dengan kata-kata yang baik dan tulus, sebab menghibur mereka insyaAllah menjadi pahala bagi diri sendiri. 

Hal ini juga seringkali dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk orang sakit. Dari Ibnu Abbas, R.A: Setiap kali Rasulullah SAW menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan “Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja.”

Selain itu, kita juga dianjurkan memberikan nasehat untuk senantiasa sabar menghadapi sakit tersebut dengan segala tantangan yang perlu dilalui. Memintanya untuk senantiasa bertaubat dengan beristigfar kepada Allah SWT juga adalah hal yang perlu diingatkan. 

4. Membawa bingkisan yang diinginkan

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Berikutnya, langkah yang bisa dilakukan ketika menjenguk mereka yang sakit adalah membawa buah tangan berupa bingkisan yang ditujukan kepada mereka yang sakit maupun keluarga yang menjaga.

Bingkisan ini dimaksudkan untuk membuat hati merasa lebih gembira sehingga tidak melulu memikirkan penyakit yang diderita. Selain itu, bingkisan atau hadian juga disebutkan dapat mempererat persaudaraan, selagi tidak memberatkan satu sama lain. Sebagaimana Rasululullah SAW bersabda:

"Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bahkan menganjurkan sesama muslim untuk saling memberi hadiah, entah dalam bentuk makanan, uang, atau bahkan dalam bentuk doa dan senyuman bila belum mampu secara ekonomi. 

5. Tidak berlama-lama

ilustrasi tersenyum ketika sakit (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi tersenyum ketika sakit (pexels.com/Antoni Shkraba)

Kamu juga perlu memerhatikan situasi dan kondisi orang yang sedang sakit ketika sedang menjenguk, ya! Jangan sampai kehadiran kita membuat mereka justru terganggu dan lelah karena terlalu lama berada di tempat tersebut.

Untuk itu, usahakan menjenguk kerabat yang sakit dengan menghubungi kerabatnya terlebih dahulu. Lalu, jangan berlama-lama sebab mereka yang sakit biasanya membutuhkan waktu untuk beristirahat demi menjaga kondisinya. Jangan tunggu hingga diberikan teguran. 

Kelima etika tadi hendaknya diperhatikan ketika menjenguk kerabat yang sakit. Ingat untuk selalu memberi kabar terlebih dahulu, baik itu kepada mereka yang sakit maupun keluarga sebelum tiba. Ini dilakukan demi mereka nyaman dan gak risi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us