Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Jangan Malu Kaya dari Warisan, Orang Nyinyir Cuekin Aja

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika setiap perkataan orang terlalu dipikirkan, kamu akan mendapati hidupmu serba salah. Seperti kamu hidup pas-pasan diejek, hidup kaya pun belum tentu orang langsung bersikap lebih baik padamu. Misalnya, kamu kaya karena mendapat banyak warisan dari orangtua.

Orang-orang di sekitarmu dapat bersikap seakan-akan kaya dari warisan merupakan sesuatu yang salah. Seolah-olah orang harus kaya murni dari hasil kerja kerasnya sendiri. Dirimu menjadi sering disindir oleh teman-teman perihal sumber utama hartamu.

Lama-kelamaan kamu bisa gak tahan dengan komentar miring mereka. Ada rasa malu dan takut-takut buat menggunakan warisan yang diberikan orangtua. Perasaan seperti itu mesti segera dihentikan dan kembalikan rasa bahagia serta kebanggaan pada diri dengan memahami enam hal ini.

1. Bukan berarti kamu tidak bekerja, kan?

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/RDNE Stock project)

Beberapa orang keliru menganggap bahwa orang yang kaya dari warisan tidak lagi perlu bekerja. Seolah-olah hidupnya telah terjamin sampai 7 generasi hanya karena dia memperoleh warisan yang besar. Kenyataannya, hampir semua orang yang kaya dari lahir pun tetap bekerja.

Bahkan bekerjanya terkadang lebih keras sehingga dari waktu ke waktu mereka bertambah kaya. Mereka tidak hanya mempertahankan kekayaan pemberian orangtua melainkan membuatnya menjadi aset dengan nilai berlipat-lipat. Tak sedikit dari mereka bekerja seperti biasa di kantor.

Kamu pun demikian. Warisan tidak membuatmu cuma menganggur dan sepenuhnya menggantungkan hidup dari harta peninggalan orangtua tersebut. Bahkan mungkin biaya sehari-hari dalam hidupmu hanya diambil dari penghasilan bulanan, bukan dari warisan.

2. Orangtua bekerja keras demi bisa mewariskan sesuatu pada anak

ilustrasi keluarga (pexels.com/Ron Lach)

Ucapan beberapa orang di sekitarmu yang memandang sinis sumber kekayaanmu mesti dilawan dengan mengingat perjuangan orangtua. Supaya dapat mewariskan harta yang besar pada setiap anak, mereka ekstra dalam bekerja. Tidak hanya itu, orangtua juga mengelola pendapatan dengan sebaik mungkin biar gak habis buat dikonsumsi.

Kamu yang saat ini mendapatkan warisan dalam jumlah besar barangkali juga merasakan betapa selama ini keluargamu hidup dengan kesederhanaan. Ada uang, tetapi tidak untuk dihamburkan. Orang-orang yang sibuk nyinyir tentang warisan orangtuamu mungkin gak berpikir sampai sejauh itu.

Mereka tak mengerti bahkan tidak mau tahu dengan cerita panjang di balik keberhasilan orangtuamu mewariskan banyak harta. Masihkah kamu perlu terintimidasi oleh komentar negatif mereka? Dirimu jauh lebih tahu apa saja yang sudah dilakukan orangtua demi mengusahakan masa depan anak-anaknya bebas dari kesulitan finansial.

3. Gak ada orang yang menolak kalau diberi warisan

ilustrasi kegembiraan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kamu punya orangtua dengan perekonomian yang baik. Ini adalah fakta sekaligus anugerah dalam hidupmu. Hanya karena beberapa orang suka mengejek, apakah dirimu perlu menolak warisan itu?

Terserah mereka bilang dirimu cuma kaya dari warisan, gak mungkin bisa setajir itu kalau tanpa peninggalan orangtua, dan sebagainya. Kenyataannya, semua orang tak akan menolak diberi hal-hal baik dan bermanfaat oleh orangtuanya sendiri. Semua pemberian itu juga bentuk kasih sayang mereka padamu.

Orang yang terlampau suka nyinyir padamu karena warisan yang diterima boleh jadi punya sifat munafik. Seandainya dia yang berada di posisimu, ia pun tak mau bertukar tempat dengan orang lain. Tidak ada yang perlu dipikirkan lebih lanjut dari ucapan orang yang munafik.

4. Warisan bisa digunakan untuk banyak hal baik

ilustrasi membeli rumah (pexels.com/Alena Darmel)

Saking kencangnya suara sumbang di sekitarmu mengenai warisan, kamu dapat mulai terpengaruh. Pandanganmu terhadap harta peninggalan orangtua menjadi negatif. Padahal, warisan itu baik dan dapat sangat bermanfaat dalam kehidupanmu bahkan sesama.

Dengan harta warisan, kamu bisa menggunakannya untuk membeli rumah. Dirimu pun dapat memperoleh penghasilan pasif dari kebun atau sawah yang diberikan orangtua. Warisan berupa uang dalam jumlah besar juga bisa diinvestasikan atau dikunci buat pendidikan anakmu sampai jenjang perguruan tinggi.

Kalau kamu punya jiwa sosial yang tinggi, pemberian orangtua tersebut dapat bermanfaat buat sesama. Misalnya, kamu mewakafkan sebagian tanah untuk jalan atau fasilitas umum lain. Pendapatan pasif yang didapatkan dari pengelolaan warisan pun memudahkanmu buat rutin berbagi pada orang yang membutuhkan.

5. Bukan hasil kejahatan

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Willy Espinosa)

Apa pun respons orang saat melihatmu hidup berkecukupan bahkan nyaman, pegang prinsip ini. Bahwa selama uang yang kami nikmati bukan hasil kejahatan, jangan memedulikan perkataan negatif siapa pun. Biarkan orang lain yang berpikiran buruk terus nyinyir, toh itu tak mengubah sumber kekayaanmu dari halal menjadi haram.

Lain halnya kalau kamu hidup dari uang hasil kejahatan, itu harus segera ditinggalkan. Warisan yang didapatkan dari orangtua diperoleh dari pekerjaan mereka atau ditambah pula dengan peninggalan kakek dan nenekmu. Sama sekali tidak ada cela di sana kalau orang mau berpikir dengan jernih serta hatinya bersih. 

6. Jangan termakan rasa dengki orang lain

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Joon Tae Kim)

Melanjutkan pembahasan di poin sebelumnya tentang pengaruh pikiran dan hati yang bersih atau kotor terhadap pandangan orang atas warisan yang kamu dapatkan. Jangan beri perhatian pada orang yang dengki karena kedengkiannya dapat menelanmu. Biarkan ia bergelut dengan rasa irinya sendiri.

Kamu tidak bisa memaksa orang lain untuk tetap menghargai diri serta pekerjaanmu jika mereka terlalu fokus pada warisan orangtuamu. Sebagus apa pun pekerjaan serta gajimu, mereka bakal tetap sibuk mengomentari warisan itu saja. Mereka tak memerlukan penjelasan apa pun darimu.

Orang yang iri hati akan selalu memerahkan telingamu dengan menyorot kemujuranmu dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang itu. Dia tidak akan merasa puas dan berhenti nyinyir. Ia telah memilih kesibukan favoritnya, maka kamu pun fokus saja pada hal-hal yang penting dalam hidupmu.

Naif sekali apabila ada pandangan bahwa orang cuma boleh kaya dari gajinya sendiri. Nasib dapat berubah lebih cepat dengan seseorang memenangkan undian, mendapatkan warisan, dan berbagai cara lain. Jalan rezeki tidak cuma satu serta semuanya baik dan wajib disyukuri apa pun pandangan orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us