Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kadang Kamu Perlu Bodoh Amat sama Nyinyiran Orang 

ilustrasi wanita (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kritik yang membangun pasti isinya berbobot dan tidak menjatuhkan. Jelas berbeda dengan hinaan yang dilontarkan tanpa dasar. Entah apa yang membuatnya bersikap begitu kasar padamu, mungkin karena iri, mungkin tidak suka, mungkin juga sirik.

Apa pun itu, kamu tidak bisa mengontrol ucapan atau perilaku orang, hanya respon hatimu sendiri. Jangan sampai nyinyiran mereka membuatmu down dan enggan melangkah maju. Simak beberapa alasan mengapa sesekali perlu bersikap bodoh amat terhadap ucapan pahit orang.

1.Agar kamu tetap fokus pada tujuanmu

ilustrasi wanita (pexels.com/cottonbro studio)

Seperti yang sudah disinggung di awal, bisa jadi orang bersikap buruk padamu karena iri dengan keberhasilanmu. Akhirnya ia mencoba untuk menjatuhkanmu dengan kata-kata. Keberhasilan rencananya ditentukan oleh respon hatimu sendiri, apa kamu mau membiarkan dirimu jatuh oleh ucapan mereka?

Bersikap bodoh amat tidak selamanya buruk. Dalam beberapa situasi, penting untuk bersikap cuek pada hinaan orang. Sehingga kamu pun bisa tetap fokus meraih tujuanmu.

2.Hidup lebih damai dan tenang

ilustrasi berpikir (pexels.com/George Milton)

Sedih dan kesal setelah mendengar ucapan menyakitkan orang itu wajar, tapi jangan sampai kamu membiarkan kebahagiaanmu terus didikte oleh sikap orang. Ini sama saja kamu bergantung pada validasi mereka.

Kamu gak perlu persetujuan manusia dalam tiap keputusanmu. Asal, apa yang kamu lakukan benar dan tidak menyakiti siapa pun, tetaplah yakin untuk melangkah.

3.Memupuk rasa berani dan percaya diri

ilustrasi percaya diri (pexels.com/Anthony Shkraba)

Akan ada masa ketika kamu tidak disukai tanpa alasan. Kamu jadi serba salah, rasanya apa pun yang kamu lakukan selalu dikritisi orang seolah mereka yang paling benar. Tidak apa-apa, guys. Jangan ciut nyali.

Anggaplah ini sebagai tantangan agar kamu lebih siap mental menghadapi masalah yang lebih besar di kemudian hari. Gunakanlah waktu-waktu ini untuk lebih mengenal diri sendiri, sekaligus memupuk keberanian dan percaya diri.

4.Agar tidak buang-buang waktu dan tenaga

ilustrasi lelah (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Terus memikirkan nyinyiran orang hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Padahal, orang itu sendiri tidak memikirkan ucapannya sendiri. Semua dilakukan hanya demi menghibur dirinya sendiri.

Jadi, untuk apa bersusah hati? Pakai waktu dan tenagamu untuk hal produktif lain, belajar skill baru misalnya. Itu akan jauh bermanfaat untuk masa depanmu kelak.

5.Terhindar dari kekhawatiran berlebih

ilustrasi kelelahan bekerja (pexels.com/Marcus Aurelius)

Bersikap bodoh amat terhadap nyinyiran orang membuat kamu tetap memiliki harapan. Sikap optimis yang dijaga akan membuatmu terus semangat dan percaya diri menghadapi tantangan di depan.

Kamu jadi terhindar dari bahan pikiran gak penting yang memicu kekhawatiran berlebih. Meski tak mudah awalnya, biasakan dirimu untuk tidak terlalu memikirkan ucapan orang, ya. Orang boleh berpendapat, tapi kamu tetap melakukan yang terbaik. 

Sikap bodoh amat tidak selamanya buruk. Ini menjagamu untuk mengeliminasi bahan pikiran yang tak penting.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us