5 Alasan Kamu Harus Kurangi Belanja Fast Fashion, Gak Ramah Lingkungan

Industri fashion telah mengalami perkembangan pesat selama beberapa dekade terakhir. Salah satu tren yang cukup populer ialah fast fashion, yaitu produksi pakaian murah dan trendi dengan siklus pembaruan yang cepat.
Namun, semakin banyak orang menyadari dampak negatif yang diakibatkan industri fast fashion. Pasalnya ada "harga" yang harus dibayar di balik pesatnya perkembangan fast fashion. Berikut sederet alasan mengapa kamu sebaiknya berpikir dua kali sebelum belanja produk-produk fast fashion.
1. Fast fashion membawa dampak buruk bagi lingkungan

Industri fast fashion dikenal karena memproduksi barang dalam skala besar dengan menggunakan bahan-bahan yang mencemari lingkungan. Dilansir University of Queensland, bahan sintetis seperti poliester yang digunakan pada industri fast fashion butuh ribuan tahun untuk diuraikan.
Selain itu, proses pewarnaan tekstil juga melepaskan limbah berbahaya yang mencemari air tanah dan sungai. Dalam hal ini, masyarakat yang bermukim di dekat sungai yang menjadi lokasi pabrik akan terdampak paling signifikan. Dengan mengurangi pembelian produk fast fashion, kita dapat meminimalkan dampak negatif ini pada lingkungan.
2. Sejumlah perusahaan fast fashion melakukan eksploitasi buruh

Penting untuk disadari bahwa harga yang sangat murah dari produk fast fashion sering kali disebabkan oleh eksploitasi buruh di negara-negara dengan biaya tenaga kerja rendah. Sizer melaporkan, buruh di industri fast fashion sering kali dipaksa kerja 60 jam seminggu dengan upah rendah.
Tak hanya itu, para buruh juga kerap menjadi korban kekerasan verbal dan fisik, serta terpapar bahan kimia berbahaya. Berbagai kecelakaan kerja juga jadi hal yang cukup lumrah terjadi. Karena itu, jika terus membeli produk fast fashion, tanpa sadar kita menjadi bagian dari rantai yang mengabaikan hak pekerja.
3. Kualitas bahan baku yang rendah

Salah satu masalah utama dengan produk fast fashion lainnya ialah kualitas yang rendah. Bahan yang digunakan sering kali murah dan kurang tahan lama, yang menyebabkan pakaian cepat rusak atau mengalami perubahan bentuk setelah beberapa kali cuci.
Ini mendorong kita untuk terus membeli pakaian baru untuk menggantikan yang rusak atau tidak layak dipakai lagi. Hal ini menciptakan siklus konsumsi yang tidak berkelanjutan. Alih-alih mengandalkan pakaian dengan umur pakai pendek, lebih baik berinvestasi dalam pakaian berkualitas yang dapat bertahan lama dan tetap terlihat bagus seiring waktu.
4. Menciptakan tren fashion yang tidak sehat

Industri fast fashion juga kerap meniru tren dari merek lain untuk menghasilkan produk yang cepat dan berbiaya rendah. Hal ini dapat merugikan para desainer independen dan merek kecil yang berusaha keras menciptakan karya orisinal. Ini dijelaskan melalui The Street.
Ketika konsumen terus-menerus mengambil opsi murah dari fast fashion, inovasi dan kreativitas dalam industri bisa tumpang tindih. Dengan lebih sadar memilih pilihan yang berkelanjutan, kamu bisa ikut menciptakan lingkungan di mana kreativitas dan inovasi dihargai.
5. Menghindari fast fashion bisa menciptakan tren yang lebih autentik

Bergantung pada tren fast fashion dapat mengarah pada hilangnya identitas pribadi. Sebab, kamu cenderung membeli pakaian hanya karena trending tanpa mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan gaya dan kepribadianmu. Karena itu, sebaiknya fokuslah pada style yang merepresentasikan dirimu agar kamu terlihat lebih autentik dan percaya diri.
Mengurangi produk fast fashion jadi langkah penting untuk mendukung fashion yang berkelanjutan. Dengan memilih berinvestasi dalam produk yang berkualitan, kamu turut menjadi bagian dari perubahan menuju industri fashion yang lebih baik demi menjaga lingkungan.