Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Gak Semua Orang Cocok Jadi Freelancer, Jangan Kaget!

ilustrasi work from anywhere
ilustrasi work from anywhere (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
Intinya sih...
  • Disiplin tanpa pengawasan atasan sangat penting untuk freelancer
  • Penghasilan tidak stabil dan persaingan ketat di dunia kerja lepas
  • Tanggung jawab administrasi sendiri dan kesepian kerja tanpa tim tetap bisa jadi tantangan mental
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang melihat dunia freelancer sebagai pekerjaan impian. Fleksibel, bisa kerja dari mana saja, dan bebas mengatur jam kerja sendiri. Gambaran itu memang terdengar menyenangkan, tapi realitas di balik layar sering kali jauh lebih rumit daripada yang terlihat di media sosial.

Menjadi pekerja lepas gak hanya soal bisa kerja remote dengan laptop di kafe estetik. Ada tanggung jawab besar, ritme kerja yang tidak selalu stabil, hingga tuntutan mental yang lebih berat dibanding kerja kantoran. Kalau kamu lagi kepikiran buat jadi freelancer, yuk simak alasan kenapa gak semua orang cocok menjalaninya.

1. Harus disiplin tanpa ada atasan yang mengawasi

ilustrasi freelancer
ilustrasi freelancer (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kebebasan waktu memang terdengar manis, tapi tanpa disiplin, hasil kerja bisa berantakan. Freelancer harus pintar mengatur jadwal sendiri agar semua pekerjaan selesai tepat waktu. Kalau gak terbiasa, kamu bisa mudah terjebak menunda pekerjaan hingga deadline mepet.

Berbeda dengan kerja kantoran yang punya jam tetap, freelancer justru harus membangun sistem kerjanya sendiri. Tanpa kontrol dari atasan, kamu dituntut untuk tetap konsisten mengerjakan tugas. Kalau disiplin ini gak dimiliki, kerja lepas malah bikin stres karena target terus menumpuk.

2. Penghasilan gak selalu stabil setiap bulan

ilustrasi membuat rencana keuangan
ilustrasi membuat rencana keuangan (freepik.com/shurkin_son)

Banyak orang bermimpi jadi freelancer karena merasa bayarannya lebih tinggi. Namun, realitasnya penghasilan bisa naik turun tergantung jumlah proyek yang masuk. Bulan ini bisa penuh order, bulan depan bisa sepi tanpa pemasukan.

Kondisi ini bikin kamu harus pintar mengatur keuangan dengan lebih hati-hati. Freelancer gak punya gaji tetap, jadi dana darurat sangat penting untuk berjaga-jaga. Kalau kamu tipe yang nyaman dengan kepastian finansial bulanan, model kerja ini bisa terasa sangat menantang.

3. Persaingan ketat di dunia kerja lepas

ilustrasi freelancer
ilustrasi freelancer (pexels.com/Vlada Karpovich)

Semakin banyak orang melirik dunia remote work, makin ketat juga persaingan yang terjadi. Kamu gak hanya bersaing dengan sesama pekerja lokal, tapi juga freelancer dari berbagai negara. Kualitas kerja, harga, dan kecepatan jadi penentu apakah klien mau memilihmu.

Tanpa strategi dan keterampilan yang terus diasah, posisi kamu bisa kalah saing. Freelancer sukses biasanya gak berhenti belajar dan beradaptasi dengan tren industri. Kalau kamu gak siap menghadapi kompetisi ketat, perjalanan sebagai pekerja lepas bisa terasa berat.

4. Tanggung jawab penuh mengurus administrasi sendiri

ilustrasi work from anywhere
ilustrasi work from anywhere (pexels.com/Nataliya Vaitkevich )

Kerja kantoran biasanya menyediakan tim HR atau finance yang mengurus pajak, kontrak, hingga pembayaran gaji. Berbeda dengan freelancer yang harus mengurus semua hal administratif secara mandiri. Dari menagih klien sampai menghitung pajak, semua jadi tanggung jawab pribadi.

Hal ini tentu membutuhkan keterampilan ekstra di luar bidang kerja utama. Gak cukup hanya bisa menulis, desain, atau coding, tapi juga harus paham soal komunikasi bisnis dan administrasi. Kalau kamu merasa kerepotan dengan detail semacam ini, perjalanan sebagai freelancer bisa terasa merepotkan.

5. Kesepian kerja tanpa tim tetap bisa jadi tantangan mental

ilustrasi work from home
ilustrasi work from home (freepik.com/freepik)

Banyak freelancer mengaku kesepian karena terbiasa kerja sendirian. Gak ada suasana kantor, gak ada rekan kerja yang bisa diajak diskusi langsung. Lama-lama kondisi ini bisa menimbulkan rasa terisolasi dan menurunkan motivasi.

Selain itu, interaksi yang terbatas bisa membuat ide-ide terasa mandek. Tidak semua orang nyaman menghabiskan banyak waktu bekerja sendiri tanpa dukungan sosial yang nyata. Kalau kamu butuh lingkungan kerja yang hangat, kerja lepas bisa terasa hampa.

Menjadi freelancer memang terdengar menarik, tapi gak semua orang siap dengan tantangannya. Butuh disiplin, mental yang kuat, dan kemampuan mengatur diri tanpa bergantung pada sistem kantor. Jadi sebelum terjun, pastikan kamu tahu risikonya agar langkahmu lebih mantap dan terarah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

Contoh Soal UTS Matematika Kelas 3 Semester 1 Kurikulum Merdeka

22 Sep 2025, 15:45 WIBLife