Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Siapa yang tidak tahu One Piece? Anime yang telah berjalan lebih dari 700 episode itu telah mengudara cukup lama dan bahkan telah menemani masa kecil untuk sebagian besar dari kita. Tidak hanya tampil sebagai anime yang dapat menghibur kita dengan segala petualangannya, tapi ada banyak juga pelajaran hidup yang diberikan pada kita sebagai penonton.
1. Keluarga dan teman adalah hal yang penting dalam hidup ini
Luffy selalu berbicara tentang bagaimana tidak akan ada hal apapun yang dapat menghalangi antara dia dan mimpinya, tapi kita semua tahu dia akan mempertaruhkan hidupnya dan memberikannya untuk teman-temannya yang sudah dia anggap layaknya keluarga dan sangat dia sayangi.
2. Musuh dapat menjadi teman terdekat kita
Nami Swaan, Robin Chwaan, Franky, Bon Clay dan bahkan Crocodile, melihat mereka di satu episode dapat membuat kalian membenci mereka tapi tak lama kemudian kalian malah akan berbalik mencintainya. Mereka mengajarkan kita pelajaran yang berharga tentang penilaian akan seseorang dan bagaimana kadang-kadang sedikit pemahaman dapat mengubah persepsi orang lain secara dramatis.
Baca Juga: Ketika Anime One Piece Jadi Perekat Hubungan Indonesia-Jepang
3. Fokuslah pada apa yang kita miliki karena kita tidak bisa mengembalikan yang telah hilang
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Yang satu ini merupakan kutipan langsung yang diambil dari Jinbe yang hebat dan bijak dan telah diajarkan berulang-ulang kali di seluruh episode One Piece. Kita memang boleh bersedih karena kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat berharga bagi kita. Tapi jangan sampai kesedihan itu membuat langkah kita terhenti dan melupakan apa yang masih kita miliki. Layaknya Luffy yang walaupun dia harus kehilangan kapalnya, tapi dia masih memiliki teman-temannya yang terus berada di sisinya.
4. Diskriminasi bukanlah hal yang baik
Karena masalah diskriminasi, hidup Fisher Tigermet berakhir begitu saja. Tetapi terlepas dari semua kesulitan yang diberikan dan dibebankan kepadanya, dia masih tahu bahwa tidak semua orang itu buruk serta jahat dan akhirnya berusaha untuk tidak membenci mereka. Dia tahu bahwa membenci hanya akan memicu kebencian dan amarah dan karena itulah dia meninggal saat mencoba mengakhirinya.
Baca Juga: [OPINI] Menakar Kemampuan Bercerita Eiichiro Oda Lewat One Piece
