Apa Boleh Tidak Memberi THR Lebaran untuk Keponakan?

Setiap kali Lebaran tiba, ada satu tradisi yang selalu ditunggu-tunggu oleh anak-anak yakni mendapatkan THR dari orang dewasa. Buat kamu yang sudah bekerja, pasti ada rasa dilema, apakah wajib memberi THR keponakan atau tidak. Sebenarnya, tradisi ini bukan aturan wajib, tapi lebih ke bentuk kasih sayang dan berbagi kebahagiaan.
Masalahnya, tidak semua orang punya kondisi keuangan yang memungkinkan untuk memberikan THR kepada setiap keponakan. Kadang, ada perasaan tidak enak jika harus melewatkan tradisi ini, tetapi di sisi lain, keuangan juga harus tetap dikelola dengan baik. Nah, apakah boleh tidak memberi THR kepada keponakan? Untuk menjawab itu, ada beberapa pertimbangan yang bisa kamu pikirkan sebelum mengambil keputusan.
1. THR bukan kewajiban, tapi bentuk kebaikan

Banyak orang menganggap bahwa THR adalah sesuatu yang wajib diberikan setiap Lebaran. Padahal, sebenarnya ini lebih ke bentuk kebaikan dan bukan keharusan. Jika kamu punya rezeki lebih dan ingin berbagi, tentu ini bisa menjadi cara menyenangkan keponakan. Namun, jika kondisi keuangan lagi pas-pasan atau ada prioritas lain yang lebih mendesak, tidak ada yang bisa memaksamu untuk memberikan THR. Intinya, memberi THR itu pilihan, bukan keharusan, jadi jangan sampai merasa terbebani.
Selain itu, nilai sebuah pemberian tidak selalu diukur dari uang. Kalau memang sedang tidak bisa memberi THR dalam bentuk uang, kamu bisa menggantinya dengan bentuk lain, seperti membelikan makanan kesukaan keponakan atau menghabiskan waktu berkualitas bersama mereka. Anak-anak sering kali lebih menghargai perhatian dan kasih sayang dibanding sekadar uang dalam amplop.
2. Keuangan pribadi harus tetap jadi prioritas

Sebelum memutuskan untuk memberi THR, penting buat kamu untuk mengevaluasi kondisi keuangan terlebih dahulu. Kalau memang masih ada kebutuhan mendesak yang harus diprioritaskan, seperti membayar tagihan, menabung, atau investasi masa depan, maka lebih baik mendahulukan itu. Jangan sampai hanya karena ingin mengikuti tradisi, kamu jadi mengorbankan kestabilan finansialmu sendiri.
Banyak orang merasa tidak enak hati kalau tidak memberi THR, padahal seharusnya tidak ada rasa bersalah dalam keputusan ini. Jika memang harus memilih antara memberi THR atau menjaga kondisi finansial tetap stabil, maka lebih baik fokus pada yang lebih penting. Kamu bisa tetap berbagi kebahagiaan dengan cara lain yang tidak membebani kondisi keuanganmu.
3. Tradisi tidak harus selalu dalam bentuk uang

Banyak yang berpikir kalau tradisi Lebaran selalu identik dengan uang dalam amplop, padahal esensi dari momen ini lebih dari sekadar materi. Kalau kamu memang ingin tetap berbagi, ada banyak cara selain memberi THR. Misalnya, memberikan hadiah kecil seperti mainan, buku, atau bahkan makanan yang mereka suka. Hal ini bisa jadi bentuk perhatian yang lebih personal dibanding sekadar memberi uang.
Selain itu, kamu bisa menggantinya dengan mengajak keponakan bermain atau berkumpul bersama keluarga. Anak-anak biasanya lebih senang menghabiskan waktu dengan orang yang mereka sayang dibanding hanya menerima uang. Jadi, jangan merasa bersalah kalau tidak memberi THR, karena kebahagiaan bisa diberikan dengan berbagai cara.
4. Mengajarkan keponakan untuk tidak materialistis

Memberikan THR memang menyenangkan bagi anak-anak, tapi tanpa sadar, ini bisa membentuk pola pikir bahwa Lebaran adalah waktu untuk menerima uang. Jika setiap tahun mereka hanya fokus pada mendapatkan THR, mereka bisa tumbuh dengan pola pikir materialistis. Hal ini bisa membuat mereka kurang menghargai makna Lebaran sebagai momen kebersamaan dan silaturahmi.
Sebagai gantinya, kamu bisa mulai mengajarkan nilai kebersamaan dan berbagi dalam bentuk lain. Misalnya, mengajak mereka berbagi kepada yang lebih membutuhkan, atau mengenalkan konsep menabung dengan cara yang menyenangkan. Dengan begitu, mereka bisa belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari uang, tapi dari pengalaman dan kebersamaan.
5. Setiap orang punya kemampuan yang berbeda

Tidak semua orang punya kondisi keuangan yang sama, jadi jangan merasa terpaksa hanya karena orang lain memberi THR ke keponakan mereka. Setiap orang punya prioritas keuangan yang berbeda, dan itu tidak seharusnya dibandingkan. Yang terpenting adalah tetap bertindak sesuai dengan kemampuan dan tidak memaksakan diri demi mengikuti kebiasaan orang lain.
Kalau memang ada anggota keluarga yang mampu memberikan THR dalam jumlah besar, itu bukan berarti kamu juga harus ikut-ikutan. Lebih baik menyesuaikan dengan kondisi masing-masing dan tetap berada dalam batas kemampuan sendiri. Yang terpenting adalah tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga tanpa merasa terbebani dengan hal-hal yang sebenarnya tidak wajib.
Memberi THR kepada keponakan memang sudah menjadi tradisi, tetapi bukan berarti harus selalu dilakukan setiap tahun. Tidak ada aturan yang mewajibkan kamu untuk memberikan THR, terutama jika kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan. Ada banyak cara lain untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada keponakan tanpa harus mengeluarkan uang. Kamu juga harus ingat kalau kamu tetap bisa menikmati momen Lebaran dengan tenang tanpa merasa terbebani dengan ekspektasi yang sebenarnya bisa disesuaikan dengan kemampuan sendiri.