Apa Itu Mommy Brain? Kondisi yang Sering Dialami Ibu Baru

Pernahkah Ibu merasa jadi lebih gampang lupa setelah melahirkan? Baru saja meletakkan sesuatu, tapi lupa di mana. Mau bicara sesuatu, tapi tiba-tiba pikiran blank di tengah kalimat. Kalau iya, kamu tidak sendirian, kok! Banyak ibu baru yang mengalami hal serupa, dan kondisi ini dikenal dengan istilah mommy brain.
Meski sering dijadikan alasan lucu untuk menjelaskan kelupaan para ibu, ternyata mommy brain bukan mitos belaka, lho. Ada penjelasan ilmiahnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kehamilan dan masa setelah melahirkan memang bisa membawa perubahan pada struktur otak ibu. Lantas, sebenarnya apa yang terjadi pada otak ibu setelah melahirkan? Yuk, kita bahas lebih dalam!
1. Apa itu mommy brain?

Mommy brain adalah istilah populer yang menggambarkan kondisi pelupa, sulit fokus, dan mudah bingung yang sering dialami oleh ibu hamil dan ibu baru setelah melahirkan. Dalam wawancaranya dengan Banner Health, dr. Colleen Cagno menjelaskan bahwa sekitar 80% ibu hamil mengaku mengalami gangguan ingatan atau kesulitan berkonsentrasi. Tapi tenang, ini bukan berarti kemampuan otak menurun. Justru sebaliknya, otak ibu sedang beradaptasi dengan fase baru dalam hidupnya. Hal tersebut karena ibu yang baru melahirkan memiliki banyak hal baru yang perlu diperhatikan, seperti pola tidur bayi, waktu menyusui, jadwal makan, dan tangisan bayi. Perubahan-perubahan ini membuat otak menata ulang prioritasnya agar lebih peka terhadap kebutuhan bayi.
2. Apakah benar terjadi perubahan di otak ibu selama dan setelah kehamilan?

Sebuah penelitian dengan pemindaian otak (MRI) menemukan bahwa selama kehamilan terjadi perubahan pada struktur otak ibu. Bagian materi abu-abu (gray matter) yang berperan dalam berpikir, mengambil keputusan, dan mengatur emosi terlihat sedikit berkurang volumenya. Sekilas mungkin terdengar menakutkan, tapi menurut dr. Cagno, ini bukan hal negatif, melainkan tanda bahwa otak sedang beradaptasi.
Berkurangnya materi abu-abu justru menunjukkan adanya penyusunan ulang jaringan otak agar lebih efisien memahami dan merespons kebutuhan bayi. Di sisi lain, materi putih (white matter) yang menghubungkan bagian-bagian otak meningkat di area tertentu. Hasilnya, ibu jadi lebih empatik dan lebih siap menghadapi tantangan menjadi orang tua baru. Hebat, kan?
3. Kenapa mommy brain bisa terjadi?

Ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya mommy brain, baik dari dalam tubuh maupun dari luar. Salah satu penyebab utamanya adalah perubahan hormon. Saat hamil dan setelah melahirkan, kadar hormon seperti progesteron dan estrogen naik turun dengan cepat. Perubahan ini bisa membuat ibu jadi mudah lupa, sulit fokus, atau suasana hatinya tidak stabil. Tenang, hal ini biasanya hanya sementara dan akan membaik seiring waktu.
Selain itu, kurang tidur juga punya pengaruh besar. Bayi yang belum punya pola tidur teratur sering membuat ibu terbangun di malam hari. Akibatnya, tubuh kelelahan dan otak tidak bisa bekerja maksimal yang membuat ibu jadi sulit mengingat hal-hal tertentu. Faktor lain yang juga penting adalah lingkungan dan dukungan sosial. Ibu baru yang kurang mendapat bantuan dari pasangan atau keluarga akan cenderung merasa kewalahan dan lelah secara mental. Tekanan sosial dan kelelahan ini membuat otak semakin terbebani, terang laman Parents.
4. Bagaimana cara mengatasi mommy brain?

Kabar baiknya, mommy brain bisa diatasi, salah satunya dengan mengelola stres dengan baik. Cobalah bicara dengan pasangan, keluarga, atau teman sesama ibu baru. Jangan sungkan meminta bantuan, karena kamu tidak harus menghadapi semuanya sendirian. Konsumsi juga makanan yang baik untuk otak seperti telur, salmon, tahu, blueberry, teh hijau, dan brokoli. Selain itu, usahakan untuk cukup tidur. Meskipun sulit tidur lama di malam hari, coba manfaatkan waktu saat bayi tidur untuk ikut beristirahat agar otak kembali segar.
Lalu, belajarlah untuk lebih sabar dan lembut pada diri sendiri. Wajar jika kamu merasa lebih pelupa atau tidak secepat dulu dalam berpikir dan bertindak. Ingatlah, tubuh dan pikiranmu sedang menyesuaikan diri dengan banyak perubahan baru. Jalan pagi sambil menjemur bayi atau sekadar peregangan ringan juga bisa meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan memperbaiki suasana hati. Terakhir, gunakan bantuan untuk mengingat hal-hal penting, seperti mencatat di ponsel, menulis di sticky notes, atau memasang alarm pengingat.
5. Apakah mommy brain bisa hilang?

Tidak ada waktu pasti kapan mommy brain akan berakhir, karena tiap ibu punya kondisi berbeda. Menurut dr. Cagno, perubahan otak bisa berlangsung hingga dua tahun setelah melahirkan, tergantung pada kondisi individu, tingkat stres, dan dukungan yang diterima. Namun, sebagian besar ibu merasakan perubahan dalam beberapa bulan pertama.
Mommy brain bukan berarti kamu jadi pelupa, justru ini tanda betapa luar biasanya otak ibu beradaptasi dengan peran barunya. Jadi, beri dirimu apresiasi karena kamu sedang berkembang jadi versi baru yang lebih hebat.



















